View Full Version
Sabtu, 09 Nov 2013

Pejuang Oposisi Rebut Kembali Basis 80 dari Tentara Assad dan Syi'ah Hizbullah

BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Kelompok pemantau mengatakan bahwa gabungan pejuang oposisi Suriah telah kembali merebut pangkalan strategis dekat bandara internasional Aleppo yang dikuasai selama setengah hari oleh tentara rezim Bashar Al-Assad yang dibantu oleh kelompok Syi'ah bersenjata Libanon, Hizbullah sejak Jum'at pagi.

Pejuang oposisi Suriah telah kembali menguasai Basis 80 dalam pertempuran sengit yang menewaskan lebih dari 50 orang, Obeservatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan pada hari Sabtu (9/11/2013).

Tentara Suriah yang didukung oleh petempur dari kelompok bersenjata Syi'ah Libanon Hizbullah merebut kembali sebagian besar Basis 80 yang dikuasai pejuang oposisi di luar kota utama Suriah dalam serangan pada Jumat pagi.

Tapi pejuang oposisi Suriah, di antaranya afiliasi Al-Qaidah, melakukan serangan balik pada sore hari setelah gelap, menggunakan roket Grad melawan tank-tank tentara Suriah dan merebut kembali semua tanah yang hilang,  Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, yang laporannya bergantung pada jarigan aktivis serta dokter di Suriah, mengatakan.

"Sebagai hasil dari pertempuran, pejuang oposisi dan jihadis telah merebut kembali bagian-bagian markas yang direbut oleh tentara pemerintah siang hari," kata direktur pengawas Rami Abdel Rahman .

Ia mengatakan pertempuran telah menyebabkan sedikitnya 53 orang tewas, 33 di sisi pejuang oposisi dan 20 di sisi pemerintah.

Pejuang oposisi Suriah merebut Basis 80, yang menyediakan garnisun untuk bandara internasional Aleppo dan lapangan udara militer Nayrab yang berdekatan, pada bulan Februari lalu.

Mereka gagal merebut bandara tetapi penerbangan sipil telah ditangguhkan sejak awal tahun.

Tentara telah membuat beberapa kemajuan timur dari Aleppo dalam beberapa hari terakhir, termasuk merebut kembali Sfeira, sebuah kota yang telah dikuasai pejuang oposisi selama setahun.

Lebih dari 120.000 orang telah tewas di Suriah sejak konflik meletus pada Maret 2011, menurut angka Observatorium.

Selain itu jutaan lebih telah terlantar di dalam Suriah atau telah melarikan diri ke luar negara tersebut. (an/tds)


latestnews

View Full Version