View Full Version
Ahad, 26 Jan 2014

Pemimpin Al-Qaidah: Muslim Mesir Tidak Harus Perangi Kristen Koptik

KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Pemimpin tertinggi Al-Qaidah mengatakan bahwa Muslim Mesir tidak harus memerangi umat Kristen Koptik di negara itu, meskipun kepala gereja mereka mendukung kudeta militer yang menggulingkan presiden asal dari kelompok Islam, Muhamad Mursi.

Dalam pesan audio yang diposting di situs jihad hari Sabtu (25/1/2014) pagi, Syaikh Ayman Al-Zawahri mengatakan itu bukan kepentingan umat Islam untuk sibuk dengan orang-orang Kristen karena "kita harus sibuk menghadapi kudeta Amerikanisasi [Jenderal Abdel Fattah-] el-Sissi dan mendirikan pemerintahan Islam sebagai gantinya."

Abdel Fattah El-Sissi adalah menteri pertahanan Mesir yang menggulingkan Presiden Muhamad Mursi dari kekuasaan dalam kudeta militer tanggal 3 Juli lalu.

" Kita tidak harus berupaya berperang dengan orang-orang Kristen dan dengan demikian memberikan Barat alasan untuk menyalahkan umat Islam, seperti yang terjadi sebelumnya," kata Al-Zawahri.

Dia mencerca terhadap El-Sissi dengan bahasa yang sangat keras, menggambarkan dia sama dengan orang-orang kuat militer yang telah memimpin Mesir selama 60 tahun terakhir.

"Dia adalah seorang tentara bayaran, sebuah boneka Amerikanisasi, seorang penipu, berbahaya dan penuh dosa dengan sejarah menjilat," kata al- Zawahri.

Al-Zawahri mendesak orang-orang dari Semenanjung Sinai untuk mendukung warga Palestina di Jalur Gaza dan membantu memecahkan "pengepungan yang diberlakukan oleh el-Sissi."

Dia juga mengecam Mursi, mengatakan ia telah bekerja sama dengan sekuler Mesir dan menyerah kepada orang Amerika dengan mengakui perjanjian dengan mereka dan Israel. Dia mengatakan ini adalah alasan untuk kejatuhan Mursi.

Pemimpin Kristen Koptik dukung kudeta terhadap Mursi

Seperti diketahui pemimpin tertinggi Kristen Koptik Ortodok Mesir, Paus Tawadros II, mendukung dan memuji gerakan yang dilakukan oleh oposisi yang terdiri kaum sekuler, liberal, dan nasionalis untuk menentang Mursi. Presiden Mursi yang menjadi simbol kalangan Islamis, bagi Paus Tawadros II, memang harus digulingkan dan tidak diberikan tempat berkuasa di Mesir.

Paus Tawadros II menuduh kaum Islamis, yang memenangkan pemilu parlemen dan presiden dituduh mencuri "revolusi". Seakan revolusi di Mesir yang menjatuhkan Presiden Hosni Mubarak, menjadi hasil tunggal mereka, tidak ada dukungan dari kalangan Islamis.

Pemimpin spiritual dari 8 juta orang Kristen Koptik Mesir itu merestui penggulingan Mursi dan menghadiri pengumuman oleh Panglima Angkatan Bersenjata, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi menangguhkan konstitusi Islam yang dibuat dimasa pemerintahan Mursi.

Akibat dukungan yang diberikan oleh para pemimpin Koptik tersebut, para pejuang Islam kemudian menjadikan mereka salah satu target selain dari rezim militer Mesir, seperti pada insiden awal Juli tahun lalu dimana sejumlah pria bersenjata menembak mati seorang pendeta Kristen Koptik di Sinai Utara Mesir. Sumber keamanan Mesir meyakini bahwa serangan itu dilakukan oleh para pejuang Islam sebagai balasan atas dukungan mereka terhadap militer Mesir. (st/tds)


latestnews

View Full Version