View Full Version
Selasa, 25 Mar 2014

Setelah Ofensif Latakia, Pejuang Suriah Luncurkan Serangan Serempak di 4 Provinsi di Utara

DAMASKUS, SURIAH (voa-islam.com) - Kampanye perang "Anfal" yang dilancarkan tiga kelompok mujahidin di Suriah, Jabhat Al-Nusrah, Ansar Al-Sham dan Sham Al-Islam selama empat hari terakhir di provinsi Latakia yang berujung dengan direbutnya perlintasan penyebrangan Kasab dari tentara rezim Assad dijadikan momentum oleh kelompok pejuang oposisi Suriah lainnya untuk melancarkan serangan sengit secara serempak terhadap posisi-posisi pasukan Presiden Bashar Al-Assad di empat provinsi di utara.

Serangan ini adalah upaya untuk membalikkan serangkaian kekalahan mereka sebagaimana yang terjadi di sepanjang perbatasan Libanon - di wilayah Qalamoun utara Damaskus, dan sekitar Krak des Chevaliers, sebuah benteng Tentara Salib terkenal di barat kota Homs. sebuah kelompok aktivis dan mujahidin mengatakan Senin (24/3/2014).

Mujahidin Suriah, termasuk Jabhat Al-Nusrah, telah merebut daerah kunci di perbatasan dengan Turki hari Senin, mendapatkan kontrol penuh atas perlintasan Kasab, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan.

Pengambilalihan tersebut terjadi bahkan ketika angkatan udara rezim Assad membombardir posisi mujahidin di Kasab, di provinsi Latakia, jantung sekte Syi'ah Alawit Assad, sehari setelah Turki menembak jatuh sebuah pesawat tempur Suriah di daerah itu.

"Jelas bahwa faksi-faksi oposisi melancarkan serangan sengit di Suriah utara setelah pertempuran memperebutkan Qalamoun," kata direktur Observatorium Rami Abdel -Rahman.

Observatory mengatakan pihak mujahahidin menderita 23 luka-luka dalam pertempuran di wilayah Kasab, sementara pasukan pemerintah yang didukung oleh pasukan paramiliter pro Assad terdapat enam tewas dan sejumlah lainnya terluka. Ia menambahkan bahwa rezim mengirim bala bantuan ke daerah itu.

Serangan mujahidin Suriah juga telah difokuskan di provinsi Latakia, Idlib dan Aleppo, serta di utara dan barat provinsi Hama.

"Para pejuang oposisi telah bergerak maju di semua front sementara pasukan rezim jelas-jelas telah mundur," kata Abdel-Rahman AFP.

Di provinsi Idlib, mujahidin Suriah telah menyita 15 pos pemeriksaan militer dalam beberapa hari terakhir, sementara di Aleppo, mujahidin telah bergerak maju ke dalam kota dan di beberapa bagian pedesaan tetangga.

Di kota Morek di Hama, yang terletak pada rute pasokan utama yang menghubungkan pusat Suriah ke Aleppo, mujahidin telah bertempur untuk mengatasi upaya berulang kali oleh tentara menerobos jalur mereka, kata Observatorium.

Kemajuan terkait

"Setelah pertempuran untuk memperebutkan pantai [Latakia] dimulai , tentara Suriah menarik banyak pasukannya dari Idlib untuk memperkuat pasukan mereka di sana," kata Kolonel Afif Al-Suleimani, yang membelot dari tentara Suriah dan sekarang menjabat sebagai kepala pejuang oposisi Dewan Militer Idlib.

"Ini membuka celah di Idlib sini dan kami mengambil keuntungan dari hal itu, dan balik menyerang," katanya kepada AFP melalui Skype.

Menurut juru bicara pejuang oposisi Ibrahim Al-Idlibi, salah satu faktor kunci di balik faksi pejuang oposisi mengambil inisiatif tersebut adalah penarikan mujahidin Negara Islam Irak dan Suriah Raya (ISIS) sekitar dua pekan lalu dari sebagian besar Suriah utara.

Sebuah koalisi pejuang oposisi Suriah didominasi kelompok sekuler telah memerangi kelompok itu sejak 3 Januari lalu yang menyebabkan ribuan pejuang di kedua belah pihak telah tewas.

"Penarikan ISIS dari daerah itu merupakan faktor kunci dalam kemajuan tersebut. Sekarang, ketimbang memiliki dua musuh, para pejuang oposisi sekarang hanya memiliki satu musuh [rezim Assad]," kata Idlibi kepada AFP.

Omar Al-Jeblawi, seorang aktivis di Latakia, mengatakan: "Rezim Assad sangat marah. Mereka menggunakan semua kekuatan mereka - termasuk juga tentara paramiliter - untuk mencoba menghentikan para mujahidin, yang pada gilirannya mencoba untuk bergerak maju ke laut".

Setelah tiga tahun perang, pemerintah Suriah kini hanya menguasai kontrol delapan dari 19 perlintasan perbatasan darat resmi dengan negara tetangga Libanon, Yordania, Irak dan Turki. (by/tds)


latestnews

View Full Version