View Full Version
Kamis, 03 Apr 2014

Jumlah Muslim Meningkat Menjadi Anggota Angkatan Bersenjata Inggris

LONDON (voa-islam.com) - Sebuah perkembangan baru terjadi di Kementerian pertahanan Inggris, di mana jumlah Muslim yang masuk menjadi anggota militer meningkat 40 persen sejak tahun 2007.

Jumlah Muslim Inggris yang masuk menjadi anggota militer meningkat sebesar 40 persen sejak tahun 2007, ungkap Departemen Pertahanan Inggris. Pembimbing dan da'i Islam yang memberikan kepada militer Inggris, Imam Asim Hafiz , mengatakan tidak ada kontradiksi antara menjadi Muslim dan membela Inggris, ujarnya, Rabu,2/4/2014.

Hafiz adalah seorang da'i Muslim pertama di angkatan bersenjata Inggris, mengatakan ia yakin Muslim Inggris bisa menjadi prajurit yang baik .

“Meningkatnya jumlah Muslim di angkatan bersenjata Inggris adalah perubahan yang alami, karena masyarakat menjadi lebih toleran, dan setiap pemuda Muslim merasa mampu melayani bagi negaranya”, kata seorang pejabat Departemen Pertahanan . “Saya sudah bertemu banyak Muslim di militer yang sangat taat. Karena bagi umat Islam cinta negara dan melayani komunitas Anda adalah bagian penting dari iman Anda “, ungkap Asim Hafiz.

Departemen Pertahanan telah berusaha merekrut Muslim, tetapi menghadapi hambatan yang cukup besar. Banyak komunitas Muslim di Inggris menolak keterlibatan Inggris dalam perang di Irak dan Afghanistan. Pada tahun 2011, Imam Syaikh Rashid Asrar. Ulama terkemuka di Inggris, mengatakan umat Islam tidak harus berjuang di angkatan bersenjata, karena keterlibatan Inggris dalam perang di negeri-neegeri Muslim.

Meskipun meningkat, jumlah Muslim di militer Inggris diperkirakan hanya 620 , berarti kelompok Muslim hanyalah di bawah 1 persen dari militer 200.000 personil militer Inggris. Jumlah Muslim di Inggris diperkirakan mencapai sekitar 4,8 persen dari penduduk Inggris dari 63 juta .

Hafiz menerima 'Order of the British Empire', karena karyanya sebagai da'i bagi kalangan Muslim di angkatan bersenjata Inggris, dan untuk meningkatkan pemahaman agama dan budaya antara pasukan internasional dan rakyat Afghanistan.

Dia mengatakan masih ada pekerjaan yang harus dilakukan dalam komunitas Muslim untuk mendorong anggota keluarga untuk lebih menerima, dan rantai komando angkatan bersenjata Inggris, 'semakin baik setiap tahun menampung Muslim', tambahnya.

Kementerian Pertahanan Inggris, mengatakan setiap Muslim di angkatan bersenjata Inggris diperbolehkan melaksanakan shalat lima kali”, asalkan tidak ada perang, dan kondisi luar biasa di wilayah-wilayah perang”, tuturnya. (afgh/wb/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version