View Full Version
Senin, 28 Jul 2014

Mujahidin ISIS Rebut Resimen 121 Tentara Assad di Provinsi Hasakeh

HASAKEH, SURIAH (voa-islam.com) - Mujahidin Negara Islam Irak dan Suriah Raya (ISIS) yang kini berubah menjadi Negara Islam (IS) merebut sebuah posisi militer di kota Hasakeh Suriah, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan pada hari Ahad (27/7/2014), menyusul kemenangan-kemenangan terbaru terhadap pasukan yang loyal kepada Bashar Al-Assad.

"Mujahidin ISIS mengambil alih Resimen 121 di Maylabieh di provinsis timurlaut setelah pertempuran tiga hari," kata Observatorium yang berbasis di Inggris tersebut.

Di Twitter, para pendukung ISIS merayakan "pembebasan" posisi militer tersebut dan memposting rekaman video yang menunjukkan mujahidin ISIS memeriksa komplek itu. Tidak ada konfirmasi  tentang jumlah korban dari kedua belah pihak segera.

Kemajuan terbaru tersebut terjadi sehari setelah ISIS merebut komplek militer luas Divisi ke-17 di Raqqa, salah satu dari beberapa kantung di provinsi Raqqa yang tidak dikuasai ISIS.

Menurut Observatorium sedikitnya 85 pasukan rezim Assad tewas selama pengambilalihan kompleks tersebut dengan lebih dari 50 orang diantaranya diesksekusi.

"Beberapa prajurit dieksekusi dengan dipenggal dan tubuh serta kepala mereka yang terpisah dipajang di kota Raqqa, markas ISIS," kata Rami Abdel Rahman, direktur Obeservatorium kepada AFP.

Gambar video yang diambil oleh mujahidin dan diposting di YouTube menunjukkan para pejuang ISIS tampak berada di dalam tempat tinggal Divisi 17 sambil membakar potret Assad.

Para mujahidin juga membagikan foto-foto tentara dipenggal berserakan di trotoar dan dirangkai ke pagar kota Raqqa.

Abdel-Rahman mengatakan tampilan publik itu adalah "pesan kepada orang-orang di Raqqa, untuk memberitahu bahwa mereka kuat, bahwa mereka tidak akan pergi kemanapun, dan untuk menakut-nakuti" setiap lawan.

Menurut outlet berita internet pro-rezim, antara 100 dan 200 prajurit dan perwira melarikan diri dari basis Raqqa itu dan tiba di provinsi tetangga Hassakeh. (st/tds)


latestnews

View Full Version