KUNDUZ, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Setidaknya 40 tentara Afghanistan tewas 13 lainnya terluka di provinsi Kunduz utara selama serangan dan bentrokan antara Mujahidin Emirat Islam, nama resmi dari kelompok pejuang Taliban, dan pasukan musuh ketika kampanye pembersihan berlanjut ke hari keenam, Al-Emarah News melaporkan. Mujahidin juga telah meratakan 7 instalasi militer musuh, ia menambahkan.
Setelah satu hari pengepungan, para pejuang Imarah Islam berhasil menduduki sebuah pangkalan militer besar dan empat pos tempur di ibukota provinsi Kunduz kemarin malam, Al-Emarah koresponden mengatakan pada hari Rabu (29/4/2015).
Dia menambahkan para Mujahidin menyita dari pihak musuh 1 senapan mesin berat PK dengan 20 kotak magasin masing-masing berisi 100 peluru, 6 roket RPG, 6 kotak berisi peluru Kalashnikov, 5 amunisi senjata mesin berat lain, 1 PC, 2 TV dan perlengkapan militer lainnya termasuk 8 sepeda motor.
Pada Rabu pagi, Mujahidin menyerbu kantor polisi dan pos tempur di ibukota provinsi provinsi Kunduz. Jumlah mereka yang tewas atau terluka masih belum diketahui.
Mujahidin Taliban Afghanistan pada hari Rabu pekan lalu mengumumkan "ofensif musim semi" tahunan mereka dengan sandi operasi "Azm" yang dimulai pada Jum'at. Para pejuang Taliban bersumpah melakukan serangan secara nasional yang diperkirakan menjadi pertempuran paling berdarah dalam satu dekade, ketika pasukan NATO sebagian dari garis Afghanistan.
Sasaran utama dari operasi tersebut adalah para penjajah asing, khususnya pangkalan-pangkalan militer permanen mereka, kedutaan asing, para pejabat antek-antek rezim, kumpulan militer mereka, terutama intelijen, kementerian dalam negeri dan pejabat kementerian pertahanan.
Bentrokan pecah di distrik pusat ibukota provinsi Kunduz pada Senin sore setelah sekitar 2.000 mujahidin bersenjata berat menyerang markas distrik dari beberapa arah.
Kepala dewan provinsi Kunduz, Mohammad Yusuf Ayubi mengkonfirmasi bahwa sekitar 65 persen wilayah Kunduz kini telah dikuasai oleh pejuang Taliban. (aa/shahamat)