View Full Version
Kamis, 18 Jun 2015

AQAP Eksekusi 2 Warga Saudi yang Jadi Mata-mata AS di Yaman

AL-MUKALLA, YAMAN (voa-islam.com) - Al-Qaidah di Semenjung Arab (AQAP) telah mengeksekusi dua orang warga Saudi yang bekerja sebagai mata-mata untuk AS di Yaman, sehari setelah kelompok jihad di Yaman tersebut mengumumkan kematian pemimpin regional mereka Syaikh Nashir Al-Wuhayshi.

Keduanya, diidentifikasi sebagai Hamam Al Hameed dan Abu Ayman Al Matayri, dikatakan menyembunyikan perangkat pelacakan pada pakaian dan kendaraan dari para komandan Al-Qaidah, sehingga memungkinkan pesawat drone AS untuk melacak dan menargetkan mereka, kata seorang pejabat lokal di kota pelabuhan tenggara Mukalla, Rabu (17/6/2015).

Para anggota AQAP pertama membacakan dakwaan dan kemudian menembak mereka. Salah satu dari mereka dikatakan membimbing langsung serangan pesawat tak berawak AS yang menewaskan pemimpin senior Al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP) Syaikh Nasr al-Ansi dan seorang petugas media AQAP yang dikenal sebagai Muhannad Ghalab pada bulan April. Para pemimpin AQAP lain yang tewas akibat penghianatan keduanya adalah Syaikh Ibrahim Ar-Rubaish, Syaikh Harits An-Nadhri dan Syaikh Ma'mun Al-Hatim.

Dalam sebuah video yang tersebar online di akun-akun Twitter para pendukung jihad, terlihat eksekusi tersebut dilakukan di pantai berpasir di depan publik, menambahkan bahwa mayat-mayat para penghianat itu kemudian digantung di sebuah jembatan.

Para pendukung Al-Qaidah kemudian memposting gambar eksekusi pria dan tubuh berdarah mereka setelah insiden tersebut.

Eksekusi berlangsung hanya beberapa hari setelah AQAP yang berbasis di Yaman menegaskan bahwa pemimpin senior mereka, Syaikh Nasir al-Wuhayshi, gugur dalam serangan pesawat tanpa awak AS.

Syaikh Nasir Al-Wuhayshi adalah pemimpin AQAP dan wakil komandan umum dari Al-Qaidah pusat yang digadang-gadang untuk menggantikan posisi Syaikh Ayman Al-Zawahiri jika dia meninggal atau terbunuh. AQAP sendiri telah menunjuk komandan militer mereka, SYaikh Qasim Al-Raimi, alias Abu Huraira al-Sanaani, sebagai pengganti dari pemimpin sebelumnya. (st/ptv)


latestnews

View Full Version