View Full Version
Jum'at, 18 Sep 2015

Pemimpin Senior Taliban Mullah Mansour Dadullah Bantah Bergabung dengan Daulah Islam (IS)

KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Pemimpin senior Taliban Mullah Mansoor Dadullah pada hari Kamis (17/9/2015) membantah ia telah bergabung dengan Daulah Islam (IS).

Dalam pesannya kepada Pajhwok Afghanistan News, Dadullah mengatakan ia menentang pemimpin tertinggi Taliban yang baru Mullah Akhtar Muhammad Mansour, tetapi ia tidak meninggalkan Imarah Islam Afghanistan (IIA), nama resmi yang Taliban digunakan selama pemerintahan mereka.

Mullah Mansoor Dadullah, adik tiri almarhum pemimpin Taliban Mullah Dadullah Akhund, yang gugur pada tahun 2007 oleh pasukan Afghanistan dan asing, mengatakan ia akan terus melancarkan perjuangan bersenjata selama pasukan asing tetap ditempatkan di Afghanistan sebagai anggota IIA.

Dia mengatakan dia tidak bergabung dengan IS dan beberapa orang telah memulai propaganda negatif terhadap dirinya. "Kami tetap dan akan terus dengan Imarah."

Laporan media sebelumnya mengutip seorang pendukung IS, yang mengaku menjadi juru bicara afiliasi Daulah Islam di Afghanistan, sebagaimana mengklaim bahwa Dadullah telah berjanji setia kepada IS.

Dia mengklaim Dadullah diselamatkan dari serangan oleh pejuang Taliban, yang melibatkan 2.100 pejuang di provinsi Zabul selatan. Dia mengatakan sedikitnya 230 pejuang IS dikerahkan ke Zabul dari provinsi Farah barat untuk bertempur dengan Taliban dan menyelamatkan Dadullah.

Dadullah baru-baru ini muncul dalam sebuah video mengklaim bahwa Mullah Mansour telah diduga ditunjuk, menyebutnya seorang pemalsu.

Dalam videonya, Dadullah mengatakan Mullah Mansour secara ilegal ditunjuk sebagai pemimpin baru yang telah mengirimkan pasukan khusus ke Zabul untuk membunuh mereka. Dia telah mengatakan mereka tidak ingin darah umat Islam untuk ditumpahkan dan memulai upaya melalui ulama untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan cara damai.

Tapi dalam pesannya kepada Pajhwok, Dadullah mengatakan masalah kesetiaannya kepada Mansour sedang diselidiki oleh ulama yang akan membuat keputusan dalam hal ini. "Beberapa orang menyalahgunakan video saya, bahkan mereka tidak mengakui 14 tahun kampanye kami," katanya.

"Kami berusaha untuk menyelesaikan masalah ini dan membangun keberanian. Tapi jika itu tidak terjadi, kita dterpaksa untuk membela diri menurut fatwa oleh ulama, "kata Dadullah dalam pesannya. Dia mengatakan beberapa pejuang Taliban telah dikirim ke Zabul karena fitnah tersebut, tetapi mereka kembali setelah menyadari kebenaran. (st/pjhk)


latestnews

View Full Version