View Full Version
Selasa, 22 Sep 2015

Taliban: Tak Ada Perdamaian Sampai Semua Penjajah Asing Pergi dari Afghanistan

KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Pemimpin baru Taliban mengatakan kepada pemerintah di Kabul hari Selasa (22/9/2015) mereka harus membatalkan kesepakatan keamanan dengan Amerika Serikat dan mengusir semua pasukan asing jika ingin perdamaian di Afghanistan.

Mullah Akhtar Muhammad Mansour mengajukan syarat tersebut dalam pesan pertamanya untuk memperingati perayaan Idul Adha sejak mengambil alih kepemimpinan Taliban setelah kematian pemimpin dan pendiri karismatik gerakan itu, Mullah Umar dikonfirmasi pada bulan Juli.

"Jika pemerintah Kabul ingin mengakhiri perang dan membangun perdamaian di negara ini, itu adalah mungkin melalui mengakhiri pendudukan dan mencabut semua perjanjian militer dan keamanan dengan penjajah," kata Mansour dalam pesan itu.

Washington dan Kabul menandatangani kesepakatan keamanan pada bulan September tahun lalu yang memungkinkan sekitar 13.000 tentara asing, termasuk 10.000 asal AS, untuk tinggal setelah misi tempur NATO berakhir pada Desember 2014.

Pasukan tersisa itu tidak terlibat dalam pertempuran sehari-hari dengan pejuang Taliban tetapi berfokus hanya pada pelatihan, dukungan dan operasi kontra-mujahidin.

Taliban, yang melakukan perjuangan bersenjata di Afghanistan melawan pemerintahan boneka Barat  sejak invasi pimpinan AS menggulingkan mereka dari kekuasaan yang sah pada tahun 2001, telah lama mengatakan kepergian pasukan penjajah asing adalah sebuah kondisi yang diperlukan untuk pembicaraan damai yang berarti.

"Emirat Islam (Taliban) meyakini jika negara ini tidak berada di bawah penjajahan, masalah Afghanistan dapat diselesaikan melalui pemahaman intra-Afghanistan," kata Mansour dalam pesan yang diposting dalam situs berbahasa Inggris Taliban. (st/AFP)


latestnews

View Full Version