View Full Version
Ahad, 22 Nov 2015

Mujahid Malaysia Berencana Dirikan Faksi Resmi Daulah Islam (IS) di Asia Tenggara

KUALA LUMPUR, MALAYSIA (voa-islam.com) - Mujahid Malaysia yang diburu pemerintah yang saat ini bersembunyi di Filipina selatan berencana untuk membentuk sebuah faksi "resmi" dari Daulah Islam (IS) di Asia Tenggara dengan menyatukan bersama-sama kelompok jihad di Malaysia, Indonesia dan Filipina, termasuk Jemaah Islamiyah dan Abu Sayyaf.

Mantan dosen Universiti Malaya Mahmud Ahmad dan rekan-rekannya - pemilik toko barang Mohd Najib Husen dan mantan karyawan dewan lokal Muhammad Joraimee Awang Raimee - yang telah dimasukkan dalam daftar orang yang dicari pemerintah Malaysia sejak April tahun lalu, telah diidentifikasi sebagai individu yang tidak terpisahkan dengan rencana penyatuan ini, The Star melaporkan hari Ahad (15/11/2015)

Kepala Divisi Cabang Khusus Kontra Terorisme polisi Malaysia mengatakan kepada surat kabar itu dalam sebuah wawancara eksklusif bahwa Mahmud, yang merupakan prioritas tinggi pada daftar orang yang dicari, tidak puas dengan hanya berpartisipasi dalam Abu Sayyaf, tapi ingin membentuk faksi IS Asia Tenggara.

"Dia telah melakukan bai'ah atau sumpah setia pada video tetapi untuk membentuk sel Asia Tenggara dari IS, Mahmud telah melakukan perjalanan ke Suriah dan bersumpah di depan pemimpin IS Abu Bakar al-Baghdadi," Senior Asisten Komisaris Ayob Khan Mydin Pitchay mengatakan.

"Kami menemukan melalui data berbagi intelijen pergi ke Suriah adalah prioritasnya sekarang," kata Datuk Ayob, menambahkan bahwa mujahid veteran itu, yang dilatih dengan Al-Qaidah di Afghanistan pada akhir 1990-an, telah mengunakan posisi sebelumnya sebagai dosen di sebuah perguruan tinggi swasta untuk merekrut mahasiswa ke dalam militansi.

Dia memperingatkan bahwa jika Mahmud, yang juga dikenal sebagai Abu Handzalah, berhasil menyatukan sel teror di wilayah ini di bawah satu bendera, wilayah ini akan menghadapi lebih banyak bahaya.

Selain Jemaah Islamiyah dan Abu Sayyaf, kelompok jihad lainnya di kawasan ini mencakup Tanzim Al-Qaidah, Kumpulan Mujahidin Malaysia dan Darul Islam Sabah.

Sumber di militer Filipina mengatakan tiga mujahid Malaysia tetap target prioritas tertinggi mereka dan operasi untuk mendapatkan mereka sedang berlangsung.

Kriminolog P. Sundramoorthy mengatakan kepada The Sunday Times bahwa ia percaya upaya mujahid Malaysia untuk membentuk kelompok jihad antar-bangsa adalah karena fakta bahwa mereka tidak mampu untuk mendapatkan dukungan yang cukup dari negara masing-masing.

Associate Professor Sundramoorthy, yang berasal dari Tim Riset Universiti Sains Malaysia pada Kejahatan dan Kepolisian, mengatakan para mujahid ini sekarang telah melampaui lingkup agama.

"Banyak yang masih berpikir IS memperjuangkan hak-hak Islam tapi punya hubungannya dengan ketidakadilan sosial, kesenjangan ekonomi, penindasan politik dan alasan lainnya. Tapi sayangnya, agama telah digunakan sebagai jangkar untuk semua motivasi ini," katanya.

Untuk membendung pertumbuhan kelompok tersebut, Prof Sundramoorthy mengatakan upaya internasional diperlukan untuk mengatasi akar penyebab, seperti ketidakadilan sosial, sehingga dapat mencegah perpecahan dalam masyarakat yang dapat menyebabkan masalah terorisme.

Awal tahun ini, polisi Malaysia mengklaim menggagalkan plot simpatisan IS untuk menyerang kedutaan besar Arab Saudi dan Qatar di Kuala Lumpur.

Mereka juga menangkap dan dideportasi lima warga Maladewa, termasuk tersangka yang diyakini terlibat dalam upaya pembunuhan terhadap Presiden Maladewa Abdulla Yameen. (st/tst)


latestnews

View Full Version