View Full Version
Ahad, 29 Nov 2015

Daulah Islam (IS) Buka Jalur Pasokan Baru di Perbatasan Suriah-Irak

IRBIL, KURDISTAN IRAK (voa-islam.com) - Daulah Islam (IS) memulai sebuah proyek di perbatasan Suriah-Irak yang bertujuan membuka jalan raya yang menghubungkan Mosul di Irak barat laut ke Deir Al-Zor dan Raqqa di timur laut Suriah, sumber-sumber lokal melaporkan pada hari Sabtu (28/11/2015).

Langkah ini dilakukan setelah pasukan Peshmerga Kurdi mengambil alih wilayah strategis Yazidi, Sinjar (Shingal), memotong jalur pasokan antara daerah yang dikuasai IS di Suriah dan Irak.

Berbicara kepada ARA News di Mosul, wartawan Abdullah al-Mulla mengatakan bahwa IS telah memindahkan puluhan pekerja, insinyur, teknisi dan kendaraan rekayasa dari kota Mosul dan Tal Afar ke distrik al-Baaj di perbatasan Suriah.

"ISIS ingin merenovasi jalan yang menghubungkan distrik-distrik itu dengan pos polisi Sufuk, setelah kehilangan jalan antara Sinjar di Irak utara dan al-Hawl Suriah dan Raqqa ke tangan Peshmerga Kurdi dan pejuang lokal yang bersekutu," tambahnya.

Al-Mulla mengklaim bahwa Mosul mengalami kekurangan bahan makanan akut di tengah kenaikan harga yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai akibat dari kontrol Peshmerga atas jalan raya tersebut.

Pekan lalu, pesawat tempur koalisi pimpinan AS menargetkan sekitar 116 truk tangki minyak IS yang berasal dari provinsi Irak Ninawa menuju al-Bukamal dan al-Mayadeen di timur Deir Al-Zor di Suriah, melumpuhkan lalu lintas di daerah tersebut.

"Jalan raya baru yang dikuasai IS baru juga diharapkan untuk menghubungkan benteng utama kelompok itu di Raqqa dengan Deir Al-Zor. Truk-truk mengambil jalan dari Deir ez-Zor ke Hasakah mencapai pos Al-Sour ke Sufuk di perbatasan dengan Irak, dan akhirnya mencapai al-Baaj dan Tal Afar," kata seorang sumber informasi terkait IS kepada ARA News pada kondisi anonimitas.

Sumber tersebut menyimpulkan bahwa orang-orang yang terjebak di Mosul dan distrik lain di Irak utara menerima bahan bakar dan obat-obatan yang berasal dari Turki dan Suriah.

"Gas berasal dari daerah Suriah, sementara produk makanan dan pakaian datang dari Turki," tambah sumber itu.

IS mengambil alih Mosul pada pertengahan Juni 2014. Sejak itu, kota Irak barat laut itu telah dikepung oleh pasukan Kurdi dan pasukan pemerintah Syi'ah Irak. Mosul saat tergantung pada barang dan perlengkapan dasar yang masuk dari Suriah dan Turki. (an/ARA)


latestnews

View Full Version