View Full Version
Kamis, 18 Aug 2022

Apa itu Puasa Mutlak dan Bagaimana Niatnya?

Soal:

Assalamu ‘Alaikum Pak Ustadz, kalua puasa mutlak itu bagaimana, terus niatnya gimana?

0821 1667 ****

Jawab:

Wa’alaikumus Salam Warahmatullah,, penanya yang budiman, -semoga Allah menambahkan ilmu manfaat Anda-.

Kita bersyukur kepada Allah dengan membaca “Al-Hamdulillah”. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah dan keluarganya.

Puasa mutlak adalah puasa sunnah yang dikerjakan di hari-hari yang dibolehkan puasa padanya tanpa terikat dengan waktu atau sebab tertentu. Yaitu seseorang menyengaja berpuasa di satu hari untuk Allah Subahanahu wa Ta'ala.

Hukum puasa Sunnah mutlak ini adalah Sunnah. Dikerjakan di luar hari-hari yang diharamkan berpuasa padanya.

Dalil yang menunjukkannya adalah hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,  

من صام يومًا في سبيلِ اللهِ، باعَدَ اللهُ تعالى وَجْهَه عن النَّارِ سَبعينَ خريفًا

Siapa berpuasa satu hari di jalan Allah niscaya Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka sejauh perjalanan 70 musim.” (HR. Al-Bukhari Ahmad, Nasai, Ibnu Majah. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan al-Nasai, no. 2245)

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjelaskan dalam hadits ini keutamaan puasa Sunnah. Yaitu menjauhkan dirinya dari neraka sejauh 70 tahun. Ini menunjukkan jauhnya neraka dari orang yang berpuasa di jalan Allah.

Sedangkan makna “Fi Sabilillah”, ada yang membawa maknanya kepada shiyam di saat berjihad di jalan Allah. Kecuali jika puasa itu menyebabkan lemah seorang mujahid saat bertemu musuh di medan perang maka tidak berpuasa itu lebih utama. Maksudnya agar dirinya kuat menghadapi peperangan.

[Baca: Membedah Makna ''Fi Sabililah'' dalam Al-Qur'an dan Hadits]

Sebagian ulama memahami “fi Sabilillah” di sini dengan keikhlasannya untuk Allah ‘Azza wa Jalla dalam menjalankan puasa walaupun ia tidak sedang di medan perang.

Lalu bagaimana niatnya?

Niat puasa mutlak ada di dalam hati –sebagaimana niat-niat dalam ibadah-ibadah lainnya-. Yaitu menyengaja berpuasa di hari itu dengan mencari keridhaan Allah dan mengharapkan pahala dari-Nya semata. Wallahu a’lam. [PurWD/voa-islam.com]

* Dijawab oleh Badrul Tamam

* Kirimkan tulisan keislaman atau pertanyaan ke [email protected] / 087781227881 (SMS/WA)

 


latestnews

View Full Version