View Full Version
Senin, 10 Feb 2014

Tak Bermoral, Istri Jalaludin foto Dengan Mufti pro Syiah Pembantai Muslim Suriah

JAKARTA (voa-islam.com) - Media online sunnahcare merilis sebuah berita yang memperkuat kebejatan syiah. Hal ini semakin memperkuat buruknya ajaran syiah yang dikenal sangat memusuhi umat Islam Sunni. Salah satunya adalah kegiatan istri Jalaludin 'Laknat' pentolan aliran sesat syiah di Indonesia, Emilia renita Az diketahui istri kedua kang Jalal karena memang tak diketahui dengan persis jumlah istri-istri mut'ah Kang Jalal ini.
Dalam foto tersebut istri Kang jalal trlihat berfoto dengan tokoh aktivis ekstrem syiah internasional. Ia bertemu dengan Mufti Syiah Suriah yang telah mengeluarkan Fatwa yang menyebabkan ratusan ribu kaum muslimin Suni Suriah dibantai dan jutaan mereka terusir dari negaranya.
Foto ini justru mempertegas sikap syiah yang tak punya "sense of crisis" dan tidak membantu muslim sunni. Ia nampak tersenyum saat berfoto dengan "Mufti Syiah Suriah Ahmad qasun yang ternyata bernama badrudin Hassoun, ulama Sunni yang pro Bashar Assad yang syiah." demikian ralat dan penjelasan Surya fachrizal jurnalis senior hidayatullah.com dan sahabatalaqsa.com.
Waspadalah umat islam indonesia karena sebuah konspirasi besar sedangkan disiapkan oleh syiah di negara kita ini.
Sekarang mereka berusaha memasuki parlemen yang pada akhirnya mereka ingin tampuk kekuasaan jatuh ke tangan syiah yang ujung-ujungnya mereka akan membantai muslim indonesia seperti di Suriah.
Sebelumnya, Istri dedengkot Syi'ah Indonesia, Djalaluddin Rahmat, Emilia Renita Az. Emilia mengeluaran buku 'kacangan' tandingan yang berisikan kesesatan MUI versi syiah.

Penulis buku yang merupakan istri Ketua Dewan Syuro Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) ini mengakui bahwa bukunya yang berjudul "Apakah MUI Sesat" (Berdasarkan 10 Kriteria Aliran Sesat) merupakan jawaban dari buku yang telah dikeluarkan Tim MUI Pusat yang berjudul "Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia".


Menurut Emilia, selama ini MUI dinilai secara seenaknya menyesatkan orang dengan dampak yang tidak sedikit.? Sementara tak ada satupun orang/lembaga yang berani mengkritisi.

"Sekali ini MUI dilawan wanita Syiah," ujarnya kepada hidayatullah.com melalui smabugan telepon, Ahad (02/02/2014)

Emilia mengatakan, buku ini dinilai titik tolak kebangkitan Syiah yang dinilai tertindas.
Makin terlihat saja kebejatan aliran syiah...[ikhwan/voa-islam.com]

Istri dedengkot Syi?ah Indonesia, Djalaluddin Rahmat, Emilia Renita Az. Emilia mengeluaran buku tandingan yang berisikan ?kesesatan? MUI versi syi?ah.

Penulis buku yang merupakan istri Ketua Dewan Syuro Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) ini mengakui bahwa bukunya yang berjudul ?Apakah MUI Sesat? (Berdasarkan 10 Kriteria Aliran Sesat) merupakan jawaban dari buku yang telah dikeluarkan Tim MUI Pusat yang berjudul ?Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi?ah di Indonesia?.

Menurut Emilia, selama ini MUI dinilai secara seenaknya menyesatkan orang dengan dampak yang tidak sedikit.? Sementara tak ada satupun orang/lembaga yang berani mengkritisi.

?Sekali ini MUI dilawan wanita Syiah, ? ujarnya kepada hidayatullah.com melalui smabugan telepon, Ahad (02/02/2014)

Emilia mengatakan, buku ini dinilai titik tolak kebangkitan Syiah yang dinilai tertindas.

?Gak bisa orang dikafirin, dan mereka merasakan bagaimana dikafirkan. Yang mengkafirkan mereka itu orang Syiah, perempuan,? tambahnya.

Ia menilai, melakukan itu karena selama ini fatwa-fatwa MUI tidak ada yang membantah dan seluruh fatwanya ditaati.

Saat ditanyakan bahwa hujjah/fatwa/keputusan MUI Pusat adalah keputusan institusi para ulama yang membawahi semua Ormas-ormas Ahlus Sunnah, maka seharusnya hujjah/fatwa dibalas dengan intitusi yang kedudukannya serupa, misalnya fatwa resmi Syiah, bukan hujjah kadernya, yang mencerminkan perwakilan pribadi.

?Kalau kita pakai hujjah Syiah, kita tidak ketemu malahan,?ujarnya pendek.

- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/02/04/28939/kurang-ajar-istri-djalaludin-rahmat-terbitkan-buku-kesesatan-mui/#sthash.w5g9x5Pq.dpuf

latestnews

View Full Version