View Full Version
Sabtu, 02 May 2020

Rusia Akan Gantikan Tentara Manusia Dengan Robot Dalam Pertempuran

MOSKOW, RUSIA (voa-islam.com) - Rusia dilaporkan bermaksud menggantikan tentara manusia dengan apa yang dianggapnya sebagai robot yang lebih cepat dan lebih akurat di medan perang, dengan rencana untuk mulai menguji mesin tempur tanpa awak yang baru dikembangkan tersebut.

Mengutip pernyataan baru-baru ini oleh wakil direktur Advanced Research Foundation Rusia Vitaly Davydov, majalah Forbes yang berbasis di AS melaporkan bahwa robotika akan menjadi masa depan peperangan karena peningkatan kecepatan dan ketepatan dalam pemilihan target.

"Prajurit yang masih hidup secara bertahap akan mulai digantikan oleh 'saudara' robot mereka yang dapat bertindak lebih cepat, lebih akurat dan lebih selektif daripada orang," Davydov dikutip mengklaim.

Menurut Forbes, "mengembangkan robot untuk perang adalah fenomena internasional."

Rusia, katanya, akan mulai menguji robot mereka yang baru dikembangkan, Marker UGV, menjelang akhir tahun ini, meskipun beberapa robot militer mereka berkinerja buruk selama tes pertempuran sebelumnya.

Namun, Kementerian Pertahanan Rusia telah menggantungkan harapannya pada Marker UGV, yang menyerupai miniatur tank tempur yang tidak membutuhkan kru.

Pentagon juga mengembangkan kemampuan militer robot dan telah menemukan metode yang mirip dengan Rusia, kata laporan itu.

"Ada peta jalan robotika militer Rusia yang masih diklasifikasikan yang membuat sketsa berbagai tahap perkembangan militer Rusia yang tidak disebutkan namanya, yang tidak diragukan lagi telah dipengaruhi oleh tindakan dan pengalaman militer Rusia di Suriah," kata Samuel Bendett, seorang penasihat di Pusat untuk Analisis Angkatan Laut (CAN) yang berbasis di AS.

"Kementerian Pertahanan sedang mendiskusikan kemungkinan penggunaan kumpulan robot dalam pertempuran— dan Marker jelas merupakan platform untuk menguji hal itu," tambah Bendett. "Seperti yang dibayangkan, itu akan dapat meluncurkan kawanan UAV atau amunisi yang berkeliaran, menjadikannya platform robot yang benar-benar serbaguna."

Pengembangannya paralel dengan banyak program robot yang sedang berjalan di AS.

"Luar biasa juga, bahwa kedua negara telah menemukan kawanan robot darat sebagai cara untuk melengkapi formasi manusia yang ada dalam pertempuran," kata Forbes.

Ini juga menunjuk pada "pertimbangan etis dalam menyerahkan keputusan untuk membunuh ke mesin otonom, memastikan bahwa mereka mematuhi hukum internasional," menekankan bahwa teknologi seperti itu belum ada di sana. (ptv)


latestnews

View Full Version