View Full Version
Jum'at, 17 Jan 2014

Resah Dengan Program TV, Bangkit Gerakan 'Matikan TV Ayo Mengaji'

MEDAN (voa-islam.com) – Ikatan Pemuda Muhammadiyah Medan adalah salah satu yang resah dengan tayang jahiliyah dan tak mendidik dengan menggelar wacana 'Matikan TV' saat Maghrib dan Isya merupakan program yang baik ditengah gencarnya dominasi pendidikan keluarga oleh televisi.

Program serupa juga digelar oleh Baznas Kota Jogja, yaitu program 'Matikan TV dan Stop Bermain' karena waktu antara magrib dan 'isya disunnahkan untuk beribadah. Setelah shalat maghrib disunahkan untuk beribadah, seperti membaca al-Quran atau berdzikir kepada Allah.

Di Ngawi pun pernah ada program 'Maghrib Mengaji bagi siswa', sebuaha gerakan membangun motivasi siswa agar aktif dan memanfaatkan waktu maghrib untuk mengaji. Program yang digagas SMPN 2 Ngawi yang dicanangkan di tiap siswa.

Tujuannya agar membudayakan membaca Al Qur`an setelah shalat Maghrib di kalangan siswa, karena disadari atau tidak, mengaji sejak dulu telah menjadi budaya masyarakat Indonesia. Namun akhir-akhir ini mengaji sudah mulai ditinggalkan. Masjid-Masjid kosong, tak ada lagi aktifitas pengajian. Umat lebih asyik di depan televisi daripada mengaji.

Tujuannya agar membudayakan membaca Al Qur`an setelah shalat Maghrib di kalangan siswa, karena disadari atau tidak, mengaji sejak dulu telah menjadi budaya masyarakat Indonesia.

Program demikian mengingatkan kita ketika tahun 1980-an orang–orang tua di kampung kita memakmurkan masjid dan surau-sura. Mereka ada yang membaca surat Yasin, al-Waqiah, dan al-Mulk bahkan ada yang mengaji Iqro'.

Program ini patut diapresiasi, karena anak-anak muda saat ini sudah 'teracuni' social media dan gadget yang tentunya akan menjauhkan anak dari Khalik. Marilah anak-anak kita dibimbing agar ketika waktu maghrib tiba tak ada permainan yang dikerjakan lagi, ajarkan padanya agar menjadi manusia yang bersyukur kepada Allah.

Anak kita bagaikan kertas kosong dan bersih, kitalah yang mewarnai, menulis, membentuk dan menorehkan tinta emas generasi Qur'ani. Karena anak adalah harta yang berharga bagi orang tua, siapa lagi yang akan memimpin bangsa ini kalau bukan generasi anak-anak sekarang, sehingga setelah menjadi pemimpin nanti bisa menjadikan ajaran islam sebagi dasar dalam hidupnya kelak.

Anak kita bagaikan kertas kosong dan bersih, kitalah yang mewarnai, menulis, membentuk dan menorehkan tinta emas generasi Qur'ani.

Hal ini rupanya ditangkap dalam pertemuan Forum Alumni IPM/IRM (Ikatan Pemuda Muhammadiyyah) Sumatera Utara, Ahad (12/1) di Rumah Baca Taqwa, Jalan Letda Sujono, Medan mewacanakan berbagai program penting, diantaranya mendorong agar persyarikatan untuk menghimbau warganya “mematikan siaran televisi” pada waktu Maghrib sampai Isya. Wacana itu disampaikan setelah melihat perkembangan banyak keluarga Muslim atau Persyarikatan yang tertular virus melalaikan ibadah antara maghrib hingga Isya disebabkan siaran televisi.

Zulfikri Bustami SE, Ketua Koordinator Forum Alumni IPM/IRM Sumatera Utara menyampaikan wacana itu pada forum alumni untuk dapat ditindaklanjuti. Selanjutnya forum membentuk tim kecil untuk dapat menyusun project kegiatannya guna disampaikan kepada PW Muhammadiyah dan PW Aisyiyah agar dapat dijadikan kebijakan persyarikatan untuk dikomunikasikan kepada semua warga Muhammadiyah.

Zulfikri Bustami menyampaikan beberapa alasan yang sangat serius dimana virus televisi sudah sangat merusak banyak keluarga Muslim saat ini. Tanpa menyebut materi siaran dan nama televisi, Zulfikri Bustami menyebut, mari kita lawan virus televisi itu dari diri kita sendiri, dari warga persyarikatan. Baru kita dakwahkan kepada pihak lain. “Seharusnya, antara Maghbrib dan Isya kita dapat melaksanakan ibadah dengan baik, “ jelasnya.

Ada juga gerakan membaca Al Quran dalam komunitas one day one juz (odoj) dibuat agar kita bisa saling mengingatkan dan belajar untuk terbiasa membaca Al-Quran setiap harinya. Diawal-awal, mungkin semangat menggebu-gebu saat tilawah, mengambil lelangan juz kawan, bahkan mampu menyelesaikan tilawah satu juz di awal waktu sungguh masih terasa. Namun, tentu tidak selamanya rasa semangat itu akan. 

etoda WA (whatsapp) ODOJ awalnya diperkenalkan oleh sekelompok alumni perguruan tinggi di Surabaya di bulan September, menyebar ke beberapa kota, juga disebarluaskan oleh aktifis Rumah Qur’an Depok. Membentuk kepengurusan kecil ODOJ di awal November, mengembangkan sistem WA ODOJ berbasis Motivasi Istiqomah, membangun website www.onedayonejuz.org dan mengadakan Soft Launching ODOJ tgl 11-11-2013 di Mesjid Baituttolibin – MENDIKBUD Dengan Soft Launching ODOJ ini, dimulailah boomingnya Gerakan ODOJ. - See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/01/03/28471/gerakan-cinta-al-quran-odoj-one-day-juz/#sthash.LE36vrua.dpuf
Keutamaan Membaca al-Qur’an

Keutamaan Membaca Al Quran

Generasi sahabat dapat menjadi generasi terbaik (baca; khairul qurun) adalah karena mereka memiliki ihtimam yang sangat besar terhadap Al-Qur’an. Sayid Qutub dalam bukunya Ma’alim Fii Ath-Thariq menyebutkan tiga faktor yang menjadi rahasia mereka mencapai generasi terbaik seperti itu.

Pertama karena mereka menjadikan Al-Qur’an sebagai satu-satunya sumber pegangan hidup, sekaligus membuang jauh-jauh berbagai sumber-sumber kehidupan lainnya.

Kedua, ketika membacanya mereka tidak memiliki tujuan-tujuan untuk tsaqafah, pengetahuan, menikmati keindahan ataupun tujuan-tujuan lainnya. Namun tujuan mereka hanya semata-mata untuk mengimplementasikan apa yang diinginkan Allah dalam kehidupan mereka.

Ketiga, mereka membuang jauh-jauh segala hal yang berhubungan dengan masa lalu ketika jahiliyah. Mereka memandang bahwa Islam merupakan titik tolak perubahan, yang sama sekali terpisah dengan masa lalu, baik yang bersifat pemikiran ataupun kebudayaan.

Tilawatul qur’an; itulah kunci utama kesuksesan mereka. Imam Syahid Hasan Al-Banna mengatakan, “Usahakan agar Anda memiliki wirid harian yang diambil dari kitabullah minimal satu juz per hari dan berusahalah agar jangan mengkhatamkan Al-Qur’an lebih dari sebulan dan jangan kurang dari tiga hari.

” Dari Ibnu Abbas r.a., beliau mengatakan ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah saw. “Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, “Al-hal wal murtahal.” Orang ini bertanya lagi, “Apa itu al-hal wal murtahal, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yaitu yang membaca Al-Qur’an dari awal hingga akhir. Setiap kali selesai ia mengulanginya lagi dari awal.” (HR. Tirmidzi)

Dalam kitab Riyadhus Shalihin, Imam Nawawi memaparkan hadits-hadits yang berkenaan dengan keutamaan membaca Al-Qur’an. Di antaranya:

1. Akan menjadi syafaat bagi pembacanya di hari kiamat. Dari Abu Amamah ra, aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat.” (HR. Muslim)

2. Mendapatkan predikat insan terbaik. Dari Usman bin Affan ra, Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Tirmidzi)

3. Mendapatkan pahala akan bersama malaikat di akhirat, bagi yang mahir mambacanya. Dari Aisyah ra, berkata; bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia mahir membacanya, maka kelak ia akan bersama para malaikat yang mulia lagi taat kepada Allah.” (HR. Bukhari Muslim)

4. Mendapatkan pahala dua kali lipat, bagi yang belum lancar. “Dan orang yang membaca Al-Qur’an, sedang ia masih terbata-bata lagi berat dalam membacanya, maka ia akan mendapatkan dua pahala.” (HR. Bukhari Muslim)

5. Akan diangkat derajatnya oleh Allah Dari Umar bin Khatab ra. Rasulullah saw. bersabda,: “Sesungguhnya Allahswt. akan mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab ini (Al-Qur’an), dengan dengannya pula Allah akan merendahkan kaum yang lain.” (HR. Muslim)

6. Mendapatkan sakinah, rahmat, dikelilingi malaikat, dan dipuji Allah di hadapan makhluk-Nya.

Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah-rumah Allah untuk melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka ketengangan, akan dilingkupi pada diri mereka dengan rahmat, akan dilingkari oleh para malaikat, dan Allah pun akan menyebut (memuji) mereka di hadapan makhluk yang ada di dekat-Nya.” (HR. Muslim)

Keutaman-keutamaan inilah yang kemudian menggerakan beberapa aktifis untuk meluncurkan program cinta al Quran dengan nama ODOJ atau One Day One Juz. Di tengah keterpurukan cinta kaum muslimin akan al Quran. Al Quran sudah menjadi barang yang asing bagi telinga dan lisan mereka

Agar tidak lalai, televisi dijual saja, baiknya kita khatamkan Al Quran, yuk sahabat Voa-Islam khatamkam Al Qur'an? Setuju? [muhammadiyah.or.id/jamal/voa-islam.com]

Gerakan Cinta Al Quran ODOJ ( One Day One Juz )

Mari tilawatul Quran

Generasi sahabat dapat menjadi generasi terbaik (baca; khairul qurun) adalah karena mereka memiliki ihtimam yang sangat besar terhadap Al-Qur’an. Sayid Qutub dalam bukunya Ma’alim Fii Ath-Thariq menyebutkan tiga faktor yang menjadi rahasia mereka mencapai generasi terbaik seperti itu.

Pertama karena mereka menjadikan Al-Qur’an sebagai satu-satunya sumber pegangan hidup, sekaligus membuang jauh-jauh berbagai sumber-sumber kehidupan lainnya.

Kedua, ketika membacanya mereka tidak memiliki tujuan-tujuan untuk tsaqafah, pengetahuan, menikmati keindahan ataupun tujuan-tujuan lainnya. Namun tujuan mereka hanya semata-mata untuk mengimplementasikan apa yang diinginkan Allah dalam kehidupan mereka.

Ketiga, mereka membuang jauh-jauh segala hal yang berhubungan dengan masa lalu ketika jahiliyah. Mereka memandang bahwa Islam merupakan titik tolak perubahan, yang sama sekali terpisah dengan masa lalu, baik yang bersifat pemikiran ataupun kebudayaan.

Tilawatul qur’an; itulah kunci utama kesuksesan mereka. Imam Syahid Hasan Al-Banna mengatakan, “Usahakan agar Anda memiliki wirid harian yang diambil dari kitabullah minimal satu juz per hari dan berusahalah agar jangan mengkhatamkan Al-Qur’an lebih dari sebulan dan jangan kurang dari tiga hari.

” Dari Ibnu Abbas r.a., beliau mengatakan ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah saw. “Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, “Al-hal wal murtahal.” Orang ini bertanya lagi, “Apa itu al-hal wal murtahal, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yaitu yang membaca Al-Qur’an dari awal hingga akhir. Setiap kali selesai ia mengulanginya lagi dari awal.” (HR. Tirmidzi)

Keutamaan Membaca al-Qur’an

Dalam kitab Riyadhus Shalihin, Imam Nawawi memaparkan hadits-hadits yang berkenaan dengan keutamaan membaca Al-Qur’an. Di antaranya:

1. Akan menjadi syafaat bagi pembacanya di hari kiamat. Dari Abu Amamah ra, aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat.” (HR. Muslim)

2. Mendapatkan predikat insan terbaik. Dari Usman bin Affan ra, Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Tirmidzi)

3. Mendapatkan pahala akan bersama malaikat di akhirat, bagi yang mahir mambacanya. Dari Aisyah ra, berkata; bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia mahir membacanya, maka kelak ia akan bersama para malaikat yang mulia lagi taat kepada Allah.” (HR. Bukhari Muslim)

4. Mendapatkan pahala dua kali lipat, bagi yang belum lancar. “Dan orang yang membaca Al-Qur’an, sedang ia masih terbata-bata lagi berat dalam membacanya, maka ia akan mendapatkan dua pahala.” (HR. Bukhari Muslim)

5. Akan diangkat derajatnya oleh Allah Dari Umar bin Khatab ra. Rasulullah saw. bersabda,: “Sesungguhnya Allahswt. akan mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab ini (Al-Qur’an), dengan dengannya pula Allah akan merendahkan kaum yang lain.” (HR. Muslim)

6. Mendapatkan sakinah, rahmat, dikelilingi malaikat, dan dipuji Allah di hadapan makhluk-Nya.

Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah-rumah Allah untuk melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka ketengangan, akan dilingkupi pada diri mereka dengan rahmat, akan dilingkari oleh para malaikat, dan Allah pun akan menyebut (memuji) mereka di hadapan makhluk yang ada di dekat-Nya.” (HR. Muslim)

Keutaman-keutamaan inilah yang kemudian menggerakan beberapa aktifis untuk meluncurkan program cinta al Quran dengan nama ODOJ atau One Day One Juz. Di tengah keterpurukan cinta kaum muslimin akan al Quran. Al Quran sudah menjadi barang yang asing bagi telinga dan lisan mereka.

- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/01/03/28471/gerakan-cinta-al-quran-odoj-one-day-juz/#sthash.LE36vrua.dpuf

latestnews

View Full Version