View Full Version
Jum'at, 24 Apr 2015

Ibu! Jaga Anak Kita dari Penyakit Gay, Homo, dan Banci

Oleh: Yana Nurliana

Gambar ini sudah pernah beredar tahun lalu di media lokal Thailand..

Jadi memang si bule dan si pirang ini sudah pacaran lama..

Gak tahu kenapa bikin heboh lagi

Apa sih yang paling menyakitkan bagi para wanita jomblo melihat gambar ini?
Udahlah Jujur aja..?

Masalah Cinta Terlarangnya?

atau ketidakadilan dunia ini pada perkara cintamu?

Ini yang kubilang sama mbak sebagai :

Berat euy! Makin susah persaingan cewek jomblo..

Saingan bukan lagi sama cewek cantik, lha cowok cantik juga!

**

Gambar ini buatku,
Meski tetap mengejutkan, tapi bukan sesuatu yg baru..

Salah satu remaja yang kukenal di Jombang, miriplah sama yang pirang di foto ini..

Badan mungil kayak gadis Korea masa kini,
cara duduknya sopan,
dan wajah biasa-biasa saja

Kerja enggak,
Anak orang kaya bukan,

Tapi travelling sampai ke luar negeri..
Lengkap sama kamera DSLR digantung di leher..

Trendy!

Tahun lalu,
Dia pamit liburan ke Singapura sebulan,

Di facebook pamer-pamer photo sama bule-bule keren,

sampai Jombang, langsung operasi ambeien!

*

Aku bisa apa?

Jauh hari, cuma kasih tahu, yang harus dikasih tahu..

Namun tontonan banci
Komunitas yang begitu dominan
Tuntutan kebutuhan ekonomi dan gaya hidup

Dan terutama RESPON MASYARAKAT membuat mereka tak lagi malu-malu dan tertekan menjadi Banci..

Hari ini mewek sakit ambien
Ingat ALLAH
Ingat Tobat

Besok..
Ambeien sembuh,
Ya kumat lagi..

**

Zaman MTs dulu,

Ingat banget aku pelajaran PMP yang menyebut

"Norma Agama dan Norma Masyarakat"

adalah 2 pilar penting dalam mengontrol pencegahan kerusakan moral.

Tahun 80an,

Anak remaja di kampung kami yang ketangkap basah pacaran di ujung jembatan kampung baru, padahal cuma duduk jauhan
( sambil melihat laut dan rembulan, tsahhh..!)

Sama ibu tetangga akan dimarahi,

Anak kampung tersebut cuma diam ketakutan, nangis, takut dilaporin ke emaknya..

Dan ketika beneran dilaporin ke emaknya, emak di rumah akan berterima kasih dan merasa malu pada Ibu tetangga, trus dia marahin lagi anaknya.

Si anak dimarahin 2x..

Jadinya kapok..

Jadilah zaman dulu itu,
kejadian Hamil Di luar nikah, jarang banget terjadi.

Jika kejadian, jadi aib yang luar biasa memalukan buat sebuah keluarga.

Si anak bisa dikirim ke rumah neneknya di luar pulau,

Si bapak bisa kena stroke,

Dan si ibu gak berani keluar rumah..

Malu!

**

Bandingkan sama zaman sekarang..

Ketika ibu tetangga melapor ke emak, kalau anaknya lagi cium-ciuman di ujung jembatan.

Si emak marah-marah..

" Ngurusin keluarga orang aja bu! Sukanya ghibah! Namanya juga anak-anak, wajar lah cinta monyet ."

Waks!

Jadilah,

Kasus hamil di luar nikah dan cerai muda dimana-mana..

Orangtua yang anaknya hamil di luar nikah,

ngawinin anaknya 4 bulan lalu,
hari ini udah bisa dorong stroller cucunya keliling kampung..

Tanpa malu!

Malah koar-koar ke anak tetangga yang 10 tahun nikah baik-baik, tapi gak hamil-hamil juga..

Hehe..

**

Aku merasa beruntung lahir dan hidup di zaman itu..

zaman dimana lingkungan masih menjunjung tinggi norma-norma masyarakat..

zaman dimana anak-anak masih mendengarkan nasehat ibu lain, selain ibunya.

zaman dimana, ibu tetangga ikut mengawasi dan memarahi anak orang lain,

dan tidak dijegal oleh sebuah kata paling busuk:

HAK ASASI MANUSIA

Seolah manusia, boleh ngapain aja, sesuka hatinya sepanjang gak nyenggol siapa-siapa..

HAK ASASI MANUSIA yang sudah mengabaikan keberadaan Tuhan..

**

Lihatlah sekarang..

Kemaren aku menulis tentang "Cara Sederhana Mengurangi Populasi Banci dari Rumah" ,

langsung di bully habis-habis-an,

sampe Inbox penuh ama banci (dikira Facebook eikeh taman lawang aktivisnya muncul di situ semua) ..

" Gal tau perasaan banci ya.. Pecinta sesama jenis itu hanyalah sebuah jiwa yg tersesat dalam jiwa yg salah ! ".

Kata mereka.

(Busyet.. Udah banci, nyalahin ALLAH pula)

" Lebih baik banci tapi bermanfaat dan jadi tulang punggung, belum tentu kamu bermanfaat.."

Katanya lagi,

(Lha, ini pake Teory Robin Hood . Boleh mencuri, asal dipakai untuk membantu orang miskin)

Padahal yang mencuri, tetaplah mencuri.. Yg HARAM gak akan pernah bisa bercampur dengan yang HAQ!

Ada juga yg lebih anti-mainstream, pake kutipan hadist serampangan, dan bawa mahzab baru, dan menyebut di zaman RasuluLLAH, banci-banci juga boleh main ke kamar istri-istri Rasul..

(Hadist yg 'baik' saja, jika hadist tersebut palsu, tetap saja hadist palsu.. Gak boleh dikutip, dipakai dan diaplikasikan)

Lha ini, pake ilmu apa pula?!..

Lha, emang banci ke kamar istri RasuluLLAH mau ngapain?
Creambath?
Pasang kutex..

Aihhh.. Cin.. Liberal-liberal aja, gak usah bawa2 hadist yey..)

#

Well..

Begitulah..

Cara pandang kita yang makin modern tanpa ALLAH..

Membuat akal kita jadi Tuhan baru..

**

Jadi,

Saat lingkungan dan dunia makin gila..

Kita benar-benar butuh ilmu jadi ibu lebih buanyaaaak dari ibu kita dulu..

Kita juga butuh ALLAH lebihhhhh lagi,

Perkuat doa..

Selamat berjuang para Ibu!!

Generasi baru yang baik.. di tanganmu!


Catatan redaksi: tulisan ini pernah dimuat di facebook. Tapi karena laporan dari mereka pembela gay, homo, dan banci, tulisan ini dihapus permanen secara sepihak oleh Facebook.

Editing: riafariana/voa-islam.com

Ilustrasi: chirpstory


latestnews

View Full Version