View Full Version
Jum'at, 16 Oct 2015

Nikah Cerai Artis, Takdirkah?

Oleh: Anastasia

(Alumni Pendidikan Bahasa Jerman UPI Bandung)

Sahabat VOA-Islam...

Dengan suara yang melemah dan mata berkunang bergelimpahan air mata, si artis tersedu-sedu peratapi masalahnya, sesekali ia berusaha menguatkan hatinya dan berkata :

“Yah mau bagaimana lagi mas ( reporter) perceraikan saya mugkin  sudah jalan takdir yang harus yang lalui”.

Kata-kata bercerai merupakan bagian dari takdir rupanya bukan artis itu saja yang mengucapkan hal serupa diamnini oleh sebagian rekan seprofesinya yang memiliki kasus yang sama. Apa yang tidak menjual dari industri hiburan tanah air  Indonesia  yang selalu menarik mata masyarakat, besarnya jatah berita entertemeint artis berimabas  pada “pendistribusiaan” gaya hidup” yang ditru publik, apalagi jika sekarang maraknya nikah cerai dikalangan artis berefek pada cara pandang seseorang terhadap pernikahan,  yang beranggapan bahwa bercerai bagian dari takdir tak jarang pernikahan artis dihantui ketakutan  akan perceraian, untuk sedikit “berjaga-jaga” sebelum menikah mereka mampir ke pengacara  membuat surat perjanjian pra nikah yang isinya apabila bercerai mereka telah mengamankan harta masing-masing.

Sesungguhnya apabila kata cerai disandingkan dengan takdir Allah tentulah tidak benar, bukankah bercerai adalah sesuatu yang dibenci oleh Allah lantas untuk apa ditakdirkan kepada hambanya  tentu ini menjadi logika yang bertentangan.  Dalam surat Ar-Rum Ayat 21 Allah berfirman:

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Artinya : “Dan di antara ayat-ayat-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa nyaman kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu mawadah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.

Seandainya setiap insan memahami makna pernikahan di atas, maka keberkahanlah yang akan diturunkan,  serta menjauhkannya dari segala bentuk keburukan yang dapat pemicu perceraian

Ayat diatas menjadi bukti bahwa Allah  berperan menjodohkan manusia, tentu kata kholaq dalam surat di atas khusus untuk Allah, karena Allah sebagai sang pencipta dari yang tidak ada menjadi ada, sedangkan Ja’ala diartikan menjadikan, makna menjadikan dalam ayat di atas memberikan pesan bahwa sebenarnya Allah telah menciptakan rasa kecenderungan dan kasih sayang sebagai fitrah manusia, akan tetapi ada peran manusia untuk menghadirkan dan menjadikan pernikahannya sakinah, mawaddah dan warahmah.

Ketiga anugrah sakinah, mawaddah dan warahmah itu harus dihidupkan oleh pasangannya, tentu penghayatan yang besar dari tujuan menikah harus diapahami bersama menikah merupakan ibadah yang sangat besar, hubungan suami isteri seharusnya berlomba-lomba dalam kebaikan, dan seseungguhnya menghadirkan surga dalam pernikahan tergantung pada manusianya, tak lupa menikah adalah jalan halal satu-satunya meneluruskan keturunan. Seandainya setiap insan memahami makna pernikahan di atas, maka keberkahanlah yang akan diturunkan,  serta menjauhkannya dari segala bentuk keburukan yang dapat pemicu perceraian. Wallahu’Alam. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version