View Full Version
Sabtu, 21 Mar 2020

Refleksi Sosok Khadijah untuk Kaum Perempuan Masa Kini

 

Oleh:

Windi Astuti

 

PEREMPUAN adalah makhluk mulia yang diciptakan Tuhan sebagai mahkota kecantikan. Tuhan menganugerahkan jiwa lemah lembut dan kasih sayang pada perempuan. Sosok pembela rasa, mengedepankan cinta dan kenyamanan dalam rumah tangga. Dia adalah ibu kehidupan, dengan tanggungjawab yang tidaklah gampang. Perempuan adalah permata kehidupan, karena dari rahim perempuan  akan nampak cawan autobiografi darinya untuk masa depan generasi muda. . Dari ini, perempuan kerap disebut sebagai tiang negara.

Sejarah umat manusia menempatkan perempuan sangat luhur. Dalam diri perempuan terdapat berbagai potensi yang patut untuk digali dan diberdayakan, bukan dibiarkan saja. Pramoedya Ananta Toer mengatakan bahwa Kartini adalah pemula dari sejarah modern Indonesia. Tak kalah utama, Siti Khadijah, sosok teladan sepanjang masa pada jamannya. Bahkan sampai sekarang tetap menjadi idola kaum hawa. Siapa yang tidak kenal dengan perempuan kaya raya dan dermawan, yaitu istri Nabi Muhammad SAW yang setia mendampingi dakwah nabi semasa hidupnya?.

Khadijah, Perempuan Karir Sukses

Dalam kehidupan, manusia sejatinya tidak akan pernah tahu kejadian apa saja yang akan menimpanya, terutama yang tidak diinginkan. Seperti meninggalnya suami yang menjadi penopang kehidupan ekonomi keluarga. Kondisi seperti itu, tentu membuat penting sekali bagi perempuan untuk terus mempertahankan perekonomian keluarga agar tidak timbul kejadian yang lebih memberatkan. Khadijah adalah sosok perempuan karir yang tetap menjaga kenyamanan rumah tangganya. Dan bahkan berkorban dengan harta dan jiwanya untuk mendukung dakwah Rasulullah SAW. Ia ridha apa yang ia usahakan dikorbankan demi agama Allah SWT.  Bahkan bisa memberikan maslahat bagi banyak orang.

Khadijah adalah salah satu contoh pengusaha sukses pada masanya. Jauh sebelum hadirnya para pengusaha sukses saat ini, nama Khadijah sudah terukir dalam sejarah sebagai enterpreneur yang memiliki banyak aset dan perusahaan. Salah satu kunci sukses Khadijah yaitu kedermawanannya. Nampak dari gaya hidupnya yang sederhana ditengah kekayaan keluarga yang melimpah.

Patut dicontoh sekaligus ditiru jiwa enterpreneurship pada sosok Khadijah. Kemandirian beliau dalam mengelola usaha mampu menolong para pekerja untuk mendapatkan penghasilan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Perempuan Indonesia bisa beraktualisasi diri dengan tidak meninggalkan kewajiban utamanya sebagai istri dan ibu, misalnya dengan memulai karir dari rumah di dunia wirausaha. Karena hukum bekerja bagi wanita adalah mubah, dan bila diperuntukkan untuk membantu perekonomian keluarga, menjadi bernilai sedekah. MasyaaAllah. Sejatinya pengusaha juga turut serta membantu dan menjaga kelestarian alam semesta guna mengembalikan Indonesia dulu yang terkenal dengan slogan negara kaya gemah ripah loh jinawi.

Lalu, bagaimana dengan Khadijah masa kini ?

Khadijah Seorang Istri Setia

Khadijah adalah sosok perempuan tangguh, memiliki semangat juang tinggi, berwawasan luas, dan memiliki keimanan yang tidak diragukan lagi kualitasnya. Sebab, Khadijah adalah orang pertama yang beriman pada wahyu yan diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril.

Khadijah begitu tulus mendampingi dakwah Nabi Muhammad SAW.  Ketika Nabi dihina dan dicaci maki, Khadijah adalah orang yang tampil melindungi Nabi Muhammad SAW. Bahkan dengan hartanya Nabi Muhammad SAW diberikan keleluasaan untuk menggunakan harta Khadijah di jalan Allah. Sehingga Rosulullah bersabda, sebaik-baik wanita adalah Khadijah binti Khuwailid.

Khadijah mencontohkan sikap rendah hati, meski beliau kaya raya namun tak menunjukkan sikap besar kepala terhadap laki-laki. Kunci negara sukses terletak pada perempuan, bukan? Karena dari rahimnya lah, generasi masa depan dilahirkan dan dididik. Ini menjadi sebuah pendongkrak semangat bagi semua kaum perempuan di dunia, bahwa perempuan bisa menginspirasi baik di rumah maupun diluar rumah.

Ada satu hal yang bisa direnungkan bersama dari sosok Khadijah. Pandangan beliau tentang kesetaraan peran dalam dakwah sangat mempengaruhi jalan dakwah Nabi Muhammad SAW pada saat itu. Dukungan beliau kepada Nabi Muhammad tidak hanya sebatas hubungan suami istri, namun lebih kepada kesadaran diri beliau untuk berpartisipasi aktif dalam dakwah. Bukan hanya tenaga, pikiran dan perbuatan yang beliau sumbangkan namun harta kekayaannya juga beliau ikhlaskan demi lancarnya dakwah Nabi Muhammad SAW.

Semoga muncul sosok Khadijah masa kini yang bisa mengisi kekosongan eksistensi diri kaum perempuan dalam menjaga dinamika keseimbangan antara kehidupan berumah tangga, berbakti kepada suami, berdaya dan menginspirasi lewat langkah perjuangannya, baik dalam dunia usaha maupun dakwah. Amiin. Perempuan dan laki-laki sejatinya diciptakan Allah sama, dengan hak dan kewajibannya masing-masing, bukan untuk salin bersaing tapi untuk saling melengkapi peran dan memuliakan. Wallahu a'lam.*


latestnews

View Full Version