View Full Version
Rabu, 13 May 2020

Inilah 4 Langkah Memupuk Kesabaran di Tengah Wabah

Oleh: Isti Shofiah, S.Pd

Wabah pandemi covid-19 rupanya masih betah berlama-lama. Buktinya, jadwal belajar di rumah anak-anak terus diperpanjang. Tentu, ini memberikan dampak signifikan, bukan hanya dari sisi kebutuhan logistik keluarga yang meningkat. Namun, juga berdampak terhadap emosional keluarga, khususnya bagi seorang Ibu.

Ibu dengan anak yang telah bersekolah tentu yang paling merasakan dampak emosional saat ini. Bagaimana tidak? Semua tugas sekolah dikerjakan di rumah dan Ibu harus siap membersamai. Alhasil, banyak keluhan yang dilayangkan para wali murid, karena stres menghadapinya. Mulai dari anak yang tidak nurut, tidak mengerjakan tugas tepat waktu, asyik bermain, malas, dll. Belum lagi, Ibu tetap harus melakukan pekerjaan rumah sebagaimana biasanya. Wajar saja jika fokus Ibu terpecah juga mudah lelah. Itulah yang menjadi pangkal dari emosi meningkat.

Psikolog Seto Mulyadi yang akrab disapa Kak Seto meminta para orangtua untuk sabar mendampingi anak-anaknya yang menjalani belajar dari rumah akibat pandemi covid-19. Sebab, ketidak sabaran orangtua dapat menyebabkan anak stres selama belajar di rumah.

Menjadi orangtua bukanlah perkara mudah. Ada amanah dan tanggung jawab yang sangat besar atas anak-anaknya baik di dunia maupun di akhirat kelak. Ibu dengan tugas mulianya menjadi madrasatul ula, tentu harus mampu memastikan buah hatinya memiliki pondasi iman yang kokoh serta akhlak yang baik untuk menghadapi masa depannya.

Di tengah wabah seperti saat ini, bisa dijadikan peluang untuk orangtua membangun kedekatan dengan anak-anaknya. Sehingga, kenyamanan bisa dirasakan oleh seluruh anggota keluarga. Selain itu, kedekatan yang terjalin dengan baik akan membuat anak betah belajar di rumah.

Ibu yang membersamai anak belajar, tentunya harus memupuk kesabaran agar tak mudah emosi. Setidaknya ada beberapa hal yang bisa dilakukan Ibu agar lebih bersabar menghadapi segalanya di tengah wabah covid-19 ini.

Pertama, niatkan karena Allah SWT. Menjadi madrasatul ula adalah tugas mulia. Untuk itu, perlu mengazamkan diri bahwa segala sesuatunya akan di hisab kelak di Yaumil akhir. Termasuk perlakuan orangtua kepada anak, pendidikan yang diberikan kepada anak. Semua akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Maka, sudah seharusnya segala sesuatunya niatkan karena Allah dan pasrahkan kepada-Nya. Memohon kemampuan serta kesabaran dalam mengemban amanah menjadi ibu dan madrasah bagi anak-anaknya.

Kedua, berbahagialah. Sebagaimana yang disampaikan Kak Seto bahwa salah satu cara membersamai anak agar tak mudah stres adalah dengan berbahagia, selalu berfikir positif. Karena emosional Ibu akan berpengaruh terhadap perkembangan anak. Sehingga, harus di manage dengan baik agar tak mudah marah. Ya, kebahagiaan itu bisa diciptakan sendiri oleh Ibu. Dengan lebih bersabar atas segala tingkah pola anak ketika belajar di rumah. Bahkan Kak Seto mengatakan Ibu boleh marah, tapi marah yang mencerdaskan.  Yakni tidak mengeluarkan perkataan sampah, lebih menjaga lisan meski sedang emosi. Ia juga menambahkan bahwa rasa bahagia harus ditularkan kepada anak-anaknya. Misal, mengajar anak dengan kegiatan yang menyenangkan.

Ketiga, berbagi tugas. Membersamai anak belajar di rumah tentu tidak mudah, apalagi jika anaknya yang bersekolah lebih dari satu. Sudah pasti Ibu akan kewalahan melalui semuanya sendiri. Oleh karena itu, perlu adanya pembagian tugas antara Ibu dan Ayah dalam membersamai anak-anaknya belajar. Mengatur segala kegiatan di dalam rumah agar berjalan dengan baik. Misal, dibuat jadwal harian. Termasuk dalam pekerjaan rumah, anak bisa dilibatkan di dalamnya. Seperti Menyapu, melipat baju, menyuci piring, dll. Tentu disesuaikan dengan usia anak ketika memberi tugas pekerjaan rumah. Dengan begitu, Ibu tidak akan mudah lelah, sehingga lebih mudah mengatur emosionalnya. Ibu sabar, rumah rapi, keluarga happy. :)

Keempat, doa. Di tengah wabah seperti saat ini, sudah seharusnya lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Menjadi momentum taubatan nasuha. Memohon ampunan dan perlindungan kepada-Nya. Serta mendoakan anak-anak agar dilembutkan hatinya dan dimudahkan dalam memahami pelajaran. Karena Allah lah yang Maha membolak-balikkan hati manusia, termasuk anak-anak kita.

Semoga kita dimampukan menjadi Ibu shalihah yang bisa mengantarkan anak-anaknya pada kesuksesan dunia hingga akhirat. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version