View Full Version
Kamis, 21 May 2020

Memupuk Taqwa pada Anak Pasca Ramadan

 

Oleh:

Meitya Rahma

Ibu Rumahtangga, Anggota Komunitas Revowriter

 

RAMADAN akan segera berlalu, Hari raya akan segera tiba. Hari kemenangan bagi orang yang menjalankan semua wajib dan sunahnya ramadhan. Berharap dipertemukan kembali dengan Ramadan yang akan datang karena keutamaan yang dimiliki oleh bulan Ramadan.

Membersamai anak anak dalam menjalankan ibadah ramadan tentunya memberikan kesan tersendiri. Apalagi dalam usia pra baligh, karena pada masa ini adalah masa untuk menanamkan  akidah.

Ramadan kali ini memang spesial bagi para orangtua dan anak. Pertama kali dalam hidup mengadakan pembelajaran hanya di rumah, pertama kalinya tidak ada kegiatan ramadan (tarawih, buka bersama, dll). Yang tentu saja membutuhkan waktu bagi kita terutama sebagai orangtua untuk beradaptasi menghadapi kondisi ini.

Adanya anjuran stay at home tentu membawa hikmah bagi orangtua maupun anak. Karena ketika di rumah akan membuat  anak bisa lebih fokus untuk menjalankan ibadah wajib dan sunahnya di bulan Ramadan. Orangtua pun bisa memberikan  pemantauan ibadah ke anak dan mengoptimalkan anak untuk meraih banyak amalan di bulan ramadan ini.

Ramadhan pun akan berlalu, akankah ananda akan tetap melaksanakan  amalan seperti pada bulan ramadan ? Melaksanakan puasa sunah, mentadaburi Alquran, shalat berjamaah, berinfak, dan amal lainnya akankah berlanjut dan meningkat frekuensinya.

Karena syawal artinya peningkatan  maka bulan syawal ini harapannya amal ibadah juga meningkat. Bukan malah sebaliknya, terjadi penurunan aktifitas amalan hanya karena berakhirnya Ramadan. Tetap istiqomah melaksanakan  berbagai aktivitas ibadah dan amal shalih untuk bulan bulan selanjutnya baik berupa amalan wajib maupun amalan sunnah.  

Otangtua pun wajib memberikan pemahaman kepada anak untuk meraih amal di bulan syawal, dengan menjalankan saum sunah syawal. Untuk itu, para orangtua tidak hanya memahamkan pentingnya saum ramadan. Jika orangtua hanya memberikan amunisi takwa selama ramadan saja, maka setelah ramadan mereka akan kembali pada habit sebelumnya.

Oleh karena itu pentingnya selalu menanamkan keterikatan terhadap syariah dengan mengamalkan segala perintah dan menjauhi larangan Allah. Menanamkan  kesadaran pada anak-anak kita bahwa segala perbuatan yang mereka kerjakan akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah.

Orangtua juga harus memberikan teladan pada anak dalam menjalankan ibadah, karena anak bisa melihat konsistennya kita sebagai orangtua dalam menjalankan ibadah dan amal shalih lainnya. Membutuhkan kesabaran memang untuk menanamkan kebiasaan tersebut.

Bukankah doa kita kepada Allah diberikan anak soleh dan solehah yang dapat menjadi qurotaayun bagi kedua orangtuanya? Yang jelas ini adalah langkah awal para orangtua memberikan bekal bagi anak untuk menjadi solih. Jika sejak dini dikuatkan akidah dan syariah, maka saat mereka baligh mereka punya bekal iman yang kuat.

Anak shalih adalah investasi para orangtua. Jadi mendidik mereka dengan menanamkan akidah sedari kecil merupakan ikhtiyar kita mendapatkan investasi tersebut.*


latestnews

View Full Version