View Full Version
Kamis, 02 Sep 2021

Muslimah, Cantikmu Keindahan Islam

 

Penulis:

Yun Rahmawati || Anggota Komunitas Muslimah Menulis Depok

 

APA yang terlintas dipikiran kita ketika mendengar kata cantik? Bisa jadi yang tergambar dalam benak kita adalah sosok seorang wanita yang berkulit putih, berhidung mancung, bibir sensual, kaki jenjang, tubuh tinggi semampai. Begitu kan? Coba lihat saja iklan sabun mandi, iklan shampoo, iklan body lotion, iklan skin care

Pemandangan apa yang paling dominan diperlihatkan pada saat iklan itu ditayangkan? Yups, pasti tentang model iklannya, iya kan? Iklan tersebut selalu menampilkan model-model wanita yang aduhai. Tubuh tinggi semampai, kulit putih bersinar, rambut hitam panjang terurai. Sayangnya mindset kita jadi ikut terbawa oleh iklan yang menampilkan kecantikan wanita yang secara fisik asik untuk dipandang, akhirnya merasa kurang pede kalau merasa diri tidak cantik, ujung-ujungnya terobsesi untuk membeli produk kecantikan agar bisa secantik model iklan. 

Selain di televisi, banyak pula bermunculan iklan di media sosial yang menawarkan produk kecantikan, mulai dari yang murah sampai harga ratusan ribu. Mulai dari produk lokal sampai brand terkenal buatan luar, mulai dari rangkaian alat kecantikan wajah sampai merek sabun mandi yang menjanjikan bisa mengubah wajah dari kulit muka hitam jadi putih mulus, dari kusam jadi glowing hanya dalam hitungan bulan sudah langsung terlihat hasilnya. Banyak lho wanita yang tergoda untuk bisa jadi cantik secara instan dan rela merogoh kocek dalam-dalam demi terlihat putih dan glowing

Memang, cantik adalah hal yang diinginkan semua wanita di dunia. Banyak yang melakukan berbagai cara untuk menjadi cantik. Sebetulnya apa sih  definisi cantik itu? Apa standar dan indikator yang membuat seorang wanita itu cantik? Ada yang mengatakan cantik bisa saja berbentuk relatif dan sulit untuk dideskripsikan.

Dikutip dari Liputan6.com, dua artis cantik Indonesia, Dian Sastrowardoyo dan Maudi Ayunda mengungkapkan apa itu arti cantik. Dian mengungkapkan cantik itu adalah sebuah proses. Wanita yang cantik adalah wanita yang nyaman dengan diri sendiri namun tidak juga terpaku pada zona nyaman tersebut. Wanita cantik akan melakukan perubahan pada dirinya menjadi lebih baik lagi. Sementara menurut Maudi Ayunda cantik adalah percaya diri. Saat seorang wanita percaya diri dengan penampilannya itu akan memiliki aura cantik.Wanita yang percaya diri akan merawat kecantikannya. 

Kecantikan wanita menurut pandangan kapitalisme ada pada bentuk fisiknya. Kulit putih, hidung mancung, mata bulat dan tubuh tinggi semampai.  Kecantikan dan keindahan bentuk tubuh wanita kemudian diekploitasi oleh para pemilik modal untuk menjajakan produk kecantikan. Para kapital menilai kecantikan wanita adalah aset untuk menghasilkan uang. 

Harus cantik menjadi salah satu syarat untuk bisa mendapatkan pekerjaan. Maka sudah menjadi pemandangan biasa bila menemui wanita-wanita cantik di perkantoran, di mall-mall, di setiap jenis pekerjaan entah itu cantik yang natural atau cantik karena polesan. 

Sebagai sebuah paham yang menghalalkan kebebasan, kapitalisme telah mendorong wanita untuk melakukan apa saja demi terlihat cantik termasuk dengan cara operasi plastik (oplas). Negara Korea menjadi negara yang melakukan oplas tertinggi di dunia. Survei menyebutkan, sekitar 76% wanita Korea di usia 20-30 tahun pernah melakukan oplas. Jenis operasi yang dilakukan beragam, mulai dari mengecilkan perut, membesarkan mata, memancungkan hidung, sampai merombak wajah.

 

Kecantikan yang Hakiki

Sebenarnya, seorang wanita bisa dilahirkan cantik atau tidak cantik, berkulit putih, merah, kuning, coklat atau pun hitam,  itu adalah sunatullah/ketetapan dari Allah. Sebagai seorang Muslimah tentunya harus ridha dengan ketentuan Allah. Tidak mengotak-atik ciptaan Allah dengan merubah bentuk ke luar dari aslinya. 

Islam memandang kecantikan pada wanita bukan terletak pada warna kulitnya atau bentuk fisiknya tetapi pada ketakwaannya. "Wahai manusia, Tuhan kalian satu, ayah kalian juga satu (Nabi Adam) Ingatlah tidak ada kelebihan bagi orang Arab atau orang ajam (non Arab), tidak ada kelebihan bagi orang berkulit merah atau orang berkulit hitam, bagi orang berkulit putih atau berkulit merah, kecuali dengan ketakwaannya” (HR Imam Ahmad). 

Wahai Muslimah, cantikmu keindahan Islam. Cantik hakiki dimunculkan dari dalam jiwa dengan meresapkan pemahaman tentang Islam sehingga membentuk kepribadiannya. Meskipun demikian, Islam tidak melarang wanita untuk merawat tubuhnya dengan perawatan kecantikan. Misalnya luluran, facial, creambath tentu dengan menggunakan produk yang aman dan halal. 

Sebagai Muslimah sah-sah saja untuk tampil cantik asal terikat dengan aturan Allah. Menutup aurat dengan kerudung dan jilbab, pakaian bersih dan rapih, muka bersih dan terawat, menggunakan make-up asalkan wajar dan tidak tabarruj, atau menampakkan kecantikan berlebihan di muka umum. Ingatlah selalu akan sabda Rasulullah SAW

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ, قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

Di riwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Ada dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku melihatnya. Pertama, orang-orang yang membawa cemeti seperti ekor sapi yang mereka pergunakan untuk memukul orang lain. Kedua, wanita-wanita yang berpakaian tetapi tembus pandang, tidak menutup aurat, memperlihatkan bentuk tubuhnya hingga seperti telanjang. Mereka menggoda laki-laki, berjalan dengan berlenggak-lenggok dan rambut mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita-wanita tersebut tidak akan masuk surga dan bahkan tidak akan dapat mencium wangi surga. Padahal wangi surga itu dapat tercium dari jarak yang di tempuh sekian dan sekian lamanya” (HR Muslim No. 1993). 

Semoga kecantikan kita berpijak pada hukum syara ya Shalihah. Jangan mengacu pada artis idola apalagi artis Korea. Jadikan sosok idola kita para istri Rasulullah SAW. Salah satunya adalah ibunda Aisyah. Sosok Muslimah yang cantik, cerdas dan bertakwa.*


latestnews

View Full Version