View Full Version
Senin, 08 Aug 2022

Ummu Imarah

 

BUKIT Uhud, sebagai saksi dimana  pada tahun 3 Hijriah atau 625 Masehi di Madinah, sekitar 700 pasukan tentara Muslim yang dipimpin Rasulullah SAW bertempur melawan 3.000 tentara kafir Quraisy. Kemenangan yang hampir diraih umat Islam, berganti menjadi kekalahan, karena  pasukan Muslim abai  perintah Rasulullah SAW.

Ketika pasukan Muslim  terjepit, seorang  Muslimah bernama Ummu Imarah menghadang laju tentara kafir yang berniat membunuh Nabi Muhammad SAW.

Ummu Imarah menceritakan peristiwa perang Uhud "orang-orang bercerai-berai dan terpisah dari Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, yang tersisa tidak lebih dari 10 orang, diantaranya aku, kedua anakku dan suamiku. Kami berada di depan menghalangi musuh dan melindungi nabi" pasukan musuh yang datang menyerang kami kebanyakan berkuda, ketika seseorang menyerang diriku, aku gunakan perisai yang ada di tangan untuk melindungi diri dan aku  pukul lutut kudanya sehingga dia terjungkal.  Melihat hal tersebut Nabi berteriak pada anakku,"wahai anak Ummu  Imarah, ibumu ibumu.  

Keberanian Ummu Imarah membuat Rasulullah SAW bangga. ''Siapakah yang sanggup melakukan seperti yang engkau lakukan, wahai Ummu Imarah?” ujar Rasulullah memuji. 

Tak hanya berjuang di Perang Uhud, Ummu 'Imarah pun turut serta dalam peristiwa Baiat Ridwan, kemudian  pertempuran melawan Musailamah al-Kadzab di Yamamah, ketika Khalid bin Walid bersiap-siap menuju Yamamah, ia pun menjumpai Abu Bakar as Siddiq agar dibolehkan  berperang, Abu Bakar pun berkata "kami telah melihat keberanianmu dalam peperangan, berangkatlah engkau dengan bismillah, Abu Bakar menitipkannya kepada Khalid bin Walid. Ummu 'Imarah  berhasil melukai 11 orang, dia pun harus merelakan tangan yang terpotong dan anak yang terbunuh. 

Mujahidah ini,  namanya harum  dalam sejarah Islam.  Wanita  bermental baja dan berjiwa ksatria yang tak gentar menyambut ajal demi Islam itu banyak, salah satunya Ummu 'Imarah.*

 

Mia Fitriah Elkarimah


latestnews

View Full Version