View Full Version
Senin, 27 Feb 2023

Ibu Pengajian bukan Penyebab Stunting

 

Oleh: Sunarti

 

"Tidak ada asap jika tidak ada api. Tidak ada kejadian tanpa sebab yang terjadi. Layaknya peristiwa baru-baru ini yang menghebohkan dunia maya. Yaitu pernyataan Ketua Dewan Badan Pembinaan Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri yang menjadi sorotan kembali setelah pidatonya memicu kontroversi di media sosial (medsos). Dikutip dari Republika.co.id, pidato Megawati itu terucap saat ia menjadi pemateri dalam Seminar Nasional Pancasila dalam Tindakan: "Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan, Kekerasan dalam Rumah Tangga, serta Mengantisipasi Bencana" di Jakarta Selatan pada Kamis (16/2/2023).

Lebih lanjut di laman yang sama diberitakan jika Megawati mengkaitkan dengan aktivitas keagamaan kaum ibu yang waktunya tersita untuk pengajian sehingga lupa mengurus anak. Sehingga dia berpesan agar kaum ibu bisa membagi waktu agar waktunya tidak habis untuk pengajian dengan melupakan asupan gizi anak.

Jika ditelisik, antara aktivitas ibu-ibu dengan aktivitas pengajian, sejatinya sangat jauh jika dikatakan sebagai penyebab lalainya ibu dalam mengasuh anak demi pengajian. Jika demikian halnya, apakah ibu-ibu yang bekerja meninggalkan rumah tidak bisa dikatakan pula sebagai ibu yang lalai mengurus gizi anak?

Sedangkan ibu bekerja keluar rumah lebih banyak menyita waktu dibandingkan dengan ibu yang keluar rumah untuk pengajian. Lantas kenapa hanya ibu yang pengajian yang dikatakan sebagai ibu yang melupakan asupan gizi anak?

Di sini kita juga harus jeli, jika yang ditarget untuk meninggalkan aktivitas bukanlah ibu yang bekerja keluar rumah tapi malah ibu-ibu yang suka pengajian, maka tampak jelas ada banyak hal yang dijadikan alasan untuk meninggalkan aktivitas keagamaan, termasuk mengaji. Padahal apabila ibu-ibu yang yang bekerja keluar rumah yang disebut sebagai ibu yang menyebabkan kelalaian terhadap gizi anak, tentunya hal ini bisa dijadikan pertimbangan.

Masalahnya ibu yang bekerja di luar rumah tidak memiliki banyak waktu untuk bertemu anak-anaknya sehingga tidak bisa mengontrol tumbuh kembang anak termasuk dalam hal asupan gizi. Jika mereka tidak meninggalkan rumah mereka bisa memiliki banyak waktu untuk anak-anaknya fan mereka bisa fokus untuk mengasuh anak dan memperhatikan gizi yang baik untuk anak-anaknya. Namun demikian justru ibu-ibu yang suka pengajian yang dijadikan sampel atas kekurangan gizi pada anak (stunting).  Lantas apa yang diinginkan oleh tokoh besar negeri ini berhubungan dengan ibu yang melaksanakan pengajian? Dan apa pula hubungan antara stunting dan pengajian?

Menguak Fakta Pemicu Gizi Buruk pada Anak (Stunting)

Munculnya kasus stunting di negeri ini tentu bukanlah semata kesalahan ada di pihak ibu sebagai pengasuh pertama bagi anak-anaknya. Tentunya banyak faktor yang memicunya.

Dalam laman website yankes.kemenkes.go.id disebutkan banyak hal yang menjadi faktor penyebab stunting pada balita.

Faktor pertama rendahnya terhadap asupan vitamin dan mineral dan buruknya keberagaman pangan dan sumber protein hewani.

Kedua kurang nutrisi pada ibu muda di masa remajanya sampai pada masa kehamilan dan masa laktasi yang mempengaruhi tumbuh kembang (tum-bang) anak. Ini menjadi salah satu penyebab stunting pada balita dikarenakan asupan nutrisi pada janin di dalam kandungan maupun masa laktasi sangat minim.

Faktor ketiga yaitu tidak terpenuhinya asupan gizi yang adekuat yang nantinya akan mempengaruhi pertumbuhan fisik pada anak. Ini menyebabkan tum-bang anak terganggu hingga ia dewasa.

Terjadinya masalah kesehatan pada anak yang dapat menggangu tumbang dikarenakan intake makanan menurun, menurunnya absorbsi zat gizi oleh tubuh yang menyebabkan tubuh kehilangan zat gizi yang dibutuhkan untuk tumbang. Juga menyebabkan imunitas tubuh yang menurun sehingga tubuh mudah sakit dan terkena infeksi.

Faktor yang tidak kalah penting dari semua faktor di atas adalah pendapatan atau faktor ekonomi keluarga yang kurang akan berdampak pada akses terhadap bahan makanan yang terkait dengan daya beli yang rendah serta kerawanan pangan di tingkat rumah tangga.

Di laman yang sama disebutkan jika semua faktor di atas (kondisinya) berlangsung lama maka akan menyebabkan gangguan gizi kronik yang menyebabkan gangguan pertumbuhan seperti stunting.

Ibu Pengajian bukan Sebab Stunting

Jika ditilik dari faktor penyebab di atas, stunting bukan dikarenakan ditinggalkannya anak oleh ibu yang mendatangi pengajian. Akan tetapi bisa muncul karena ibu yang bekerja. Karena kurangnya perhatian ibu terhadap anaknya. Bisa karena pengasuhan anak yang diserahkan kepada pembantu atau keluarga yang lain. Ini menyebabkan asupan gizi yang tidak maksimal. Jangka waktu ibu bekerja lebih lama dibandingkan dengan ibu yang mendatangi pengajian. Ibu yang mendatangi pengajian hanya beberapa jam saja, kisaran satu atau dua jam saja.

Bahkan jika menjadi tranding ibu-ibu yang menyukai pengajian, bukanlah menjadi faktor penyebab terjadinya stunting. Dalam banyak majelis ilmu, macam pengajian, tidaklah seorang ibu melainkan anaknya hingga melupakan asupan makanan bergizi. Yang jelas ada satu hal yang diinginkan agar ibu-ibu jauh dari pengajian (jauh dari Islam).

Tidak sedikit upaya yang dilakukan untuk membuat kampanye buruk terhadap Islam. Yang sejatinya hendak ditiadakan bukanlah ibu-ibu yang suka pengajian, tapi hendak meniadakan Islam dari benak umat. Tampak jelas sebenarnya jika Islam menjadi incaran musuh-musuh Islam beserta anteknya. Waallahu alam bisawab. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version