View Full Version
Kamis, 24 Oct 2019

Ramai di Medsos Cuaca Panas di Sejumlah Kota hingga 45 Derajat, BMKG: Hoax

JAKARTA (voa-islam.com)—Di media sosial beredar pesan berantai terkait cuaca panas hingga di atas 40 derajat celcius yang melanda beberapa kota di Indonesia. Pada pesan berantai itu disebutkan, Solo, Bali, Riau, dan Pekanbaru selama tiga hari mengalami cuaca panas masing-masing 45 derajat celcius.

Menanggapi hal ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan pesan tersebut tidak benar alias hoax.

“Berdasarkan data histori, suhu maksimun di Indonesia belum pernah mencapai 40 derajat Celsius. Data BMKG menyebut suhu tertinggi yang pernah terjadi di Indonesia sebesar 39,5 derajat Celsius pada tahun 2015 di Kota Semarang, Prov. Jateng,” Deputi Bidang Meteorologi Drs. R. Mulyono R. Prabowo, M.Sc dalam keterangannya yang dimuat Bmkg.go.id, Rabu (23/10/2019).

Seperti yang telah disampaikan BMKG, bahwa saat ini Indonesia dilanda suhu Panas, bukan gelombang panas. Fenomena gelombang panas tidak terjadi di Indonesia.

“Gelombang panas terjadi pada wilayah yang terletak pada lintang menengah dan tinggi. Sementara wilayah Indonesia terletak di wilayah ekuator yang secara sistem dinamika cuaca tidak memungkinkan terjadinya gelombang panas,” jelas Mulyono.

Dikatakan Mulyono, suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

Bahkan pada tanggal 20 Oktober terdapat tiga stasiun pengamatan BMKG di Sulawesi yang mencatat suhu maksimum tertinggi yaitu, Stasiun Meteorologi Hasanuddin (Makassar) 38.8 °C, diikuti Stasiun Klimatologi Maros 38.3 °C, dan Stasiun Meteorologi Sangia Ni Bandera 37.8 °C. Suhu tersebut merupakan catatan suhu tertinggi dalam satu tahun terakhir, dimana pada periode Oktober di tahun 2018 tercatat suhu maksimum mencapai 37 °C.

BMKG mengimbau masyarakat yang terdampak suhu udara panas ini untuk minum air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi, mengenakan pakaian yang melindungi kulit dari sinar matahari jika beraktivitas di luar ruangan, serta mewaspadai aktivitas yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan khususnya di wilayah-wilayah yang memiliki potensi tinggi karhutla.

Selain itu, BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya angin kencang yang berpotensi terjadi di pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.* [Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version