View Full Version
Sabtu, 02 Nov 2013

Smart Teen (21): Fikiran Yang Merdeka

 

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله رب العالمين الذي خلقنا و هدانا و رزقنا, هو ربنا و إليه المصير.

و الصلاة و السلام على رسوله الكريم و على آله و أصحابه أجمعين.

Segala puji hanya pantas kita persembahkan untuk Allah Ta’ala yang telah menciptakan kita dan menunjukkan kita ke jalan kebenaran, jalan Islam. Shalawat beserta salam semoga selalu tercurah ke pangkuan nabi kita Muhammad -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-, beserta keluarga dan para sahabatnya. Beliau telah membimbing kita bagaimana menempuh jalan kebenaran ini.

Allah Ta’ala mengutus para rasul di saat suatu umat itu berpaling dari kebenaran, setiap umat diutus kepadanya seorang rasul, mulai dari rasul pertama yaitu Nuh -‘alaihissalam- di utus ketika kaumnya berpaling dari kebenaran, dan begitu seterusnya setiap kali suatu umat itu bergelimang dalam kesesatan, Allah mengutus rasul untuk mereka. Dan Rasul terakhir yang Allah utus adalah nabi kita Muhammad -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- yang menjadi penyempurna syari’at yang dibawa nabi-nabi sebelumnya dan sebagai penutup para nabi yang tidak ada lagi nabi setelahnya.

Beliau telah pergi menghadap Ridha Rabb-nya sekitar 14 abad yang lalu, dan beliau meninggalkan dua pusaka yang menjadi pedoman hidup hingga hari kiamat, syari’atnya sudah sempurna. Siapa saja yang berpegang teguh pada keduanya maka dia selamat, dan siapa saja yang berpaling darinya atau lebih mengutamakan selain keduanya maka dia akan celaka di dunia dan di akhirat. Pusaka itu adalah Al-Qur’an, Kitabullah yang Allah wahyukan kepada Rasul yang mulia melalui malaikat yang mulia Jibril -‘alaihissalam-, dan As-Sunnah, Kehidupan Rasul harus kita teladani, karena beliau adalah ma’shum (terhindar dari dosa) dan dia adalah hamba pilihan Allah, penghulu para nabi dan Rasul.

Manusia adalah sebaik-baik makhluq yang Allah ciptakan di muka bumi ini, dan yang paling mulia dari diri manusia itu adalah akal dan hati, akal yang digunakan untuk mentadabburi ayat-ayat Allah dan hati untuk memahami dan mengimani kebenaran yang datang dari Allah. Di saat manusia mempergunakan dua hal ini dengan baik, maka dia akan senantiasa berada dalam kebenaran. Namun apabila sebaliknya, maka dia akan mudah tersesat dan tidak berpendirian.

Fikiran yang sehat mampu melihat kebenaran dengan terang, inilah fikiran yang merdeka, dia tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal yang ada disekelilingnya. Fikiran yang sehat sangat diperlukan untuk memahami kebenaran, banyak sekali ayat yang mengajak manusia untuk menggunakan akal fikirannya, “Tidakkah kamu berfikir?” “Tidakkah kamu berakal?”. Dan sejarah telah menyaksikan bagaimana kekuatan fikiran yang sehat sangat berpengaruh terhadap pemiliknya.

Fikiran sehat adalah fikiran yang merdeka, yang jika dihadapkan pada suatu pilihan dia akan melihat dari  sudut kebenaran, dan jika telah nampak kebenaran itu maka dia akan memegangnya dengan sekuat-kuatnya dan tidak peduli pada orang yang menyelisihinya. Sebut saja misalnya Bilal bin Rabbah -radhiallahu ‘anhu-

Beliau menjadi ikon kemerdekaan fikiran, beliau menunjukkan pada dunia bahwa apabila kita berfikiran merdeka, maka apa saja yang menimpa kita tidak akan merubah prinsip kebenaran yang telah kita pegang, yaitu ketika beliau disiksa dan ditindih batu besar yang panas di tengah sahara yang panas dengan bertelanjang badan, dan beliau dipaksa untuk menjadi kafir terhadap apa yang telah ia imani, yaitu Islam, beliau sadar bahwa apapun usaha orang-orang kafir Quraisy untuk membuatnya murtad tidak akan berguna jika kita memiliki fikiran yang merdeka, beliau hanya mengucapkan kalimat tauhid : “ahad ahad ahad ahad”,  sementara orang-orang kafir itu merasa putus asa, karena meskipun mereka menguasai tubuhnya, namun fikirannya tetap miliknya dan dia  fikiran itu merdeka.

Tokoh lain yang menunjukkan betapa hebatnya fikiran yang merdeka ialah tukang sihir di zaman Fir’an, yaitu ketika hari berkumpulnya manusia untuk menyaksikan adu tanding antara Nabi Musa -‘alaihissalam- dengan para tukang sihir, ketika itu Fir’aun ingin membuat nabi Musa bertekuk lutut di depan para tukang sihir, namun Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu, saat melihat kebenaran yang nyata di depan mata kepala mereka, mereka pun lantas beriman dan mempersaksikan keimanan mereka di depan khalayak ramai, tentu saja Fir’aun –sebagai orang yang mengundang mereka- merasa marah besar, dan mengancam mereka dengan hukuman yang berat, tangan dan kali dipotong secara bersilang dan disalib, tapi apa yang mereka katakan? “Kerjakanlah semau kamu, kamu hanya bisa menghukum kami di dunia ini saja.” Lihatlah, betapa fikiran yang merdeka membawa pada kepasrahan total kepada Allah, sehingga kita tidak risau terhadap apa yang terjadi pada kita selagi kita masih berada di atas kebenaran.

Ada seorang lagi yang kata-katanya juga tetap diucapkan oleh manusia hingga hari ini, beliau Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah –rahimahullah- di saat musuh-musuh Islam membuat makar atasnya, “Jika mereka memenjarakan aku, mereka beri aku waktu menyendiri bermunajat dengan Rabb-ku, Jika mereka mengasingkan aku, mereka beri aku kesempatan untuk tamasya, Jika mereka membunuhku, mereka beri aku waktu untuk istirahat selama-lamanya, maka apa yang hendak mereka lakukan terhadapku?”.

Beliau pernah berkata dalam penjara:

Orang dipenjara ialah orang yang terpenjara hatinya dari Rabbnya, orang yang tertawan ialah orang yang ditawan orang oleh hawa nafsunya.

Ternyata penjara baginya tidak menghalangi kejernihan fitrah islahiyah-nya, tidak menghalanginya untuk berdakwah dan menulis buku-buku tentang aqidah, tafsir dan kitab-kitab bantahan terhadap ahli-ahli bid`ah.

Demikian sekilas kita buka lembaran sejarah untuk melihat mereka-mereka yang masih tetap hidup meskipun jasad mereka telah mati, melihat bagaimana hidup dan fikiran mereka.

Di saat kita membiarkan fikiran kita dijajah oleh orang lain, maka mereka akan menguasainya dan menjadikan kita sebagai budak, dan kitapun merasa nyaman diperbudak. Maka marilah kita menghilangkan virus-virus dari fikiran kita dan menjadikannya fikiran yang merdeka.

Wahai saudaraku! Berfikir merdekalah! Niscaya musuh-musuh kita tidak akan mampu berbuat apa-apa terhadap kita, dan berputus asa dalam menghadapi kita, walau tubuh kita dihancurkan dan dimusnahkan, namun mereka tak kan pernah mampu menguasai fikiran kita, mereka tak kan mampu merusak prinsip yang telah kita pegang.

Di antara sarana yang mereka gunakan untuk mempengaruhi pemikiran kaum muslimin, ialah melalui penjajahan, perusakan kurikulum pendidikan, hiburan dan media massa, seperti yang terjadi hingga hari ini. Bagaimana kita lihat di saat ada seorang artis memakai model pakaian tertentu, maka serta merta masyarakat banyak yang mengikutinya. Dalam masalah opini media berperan membentuk opini masyarakat sehingga sesuai dengan pemilik media tersebut, terutama disini adalah media sekuler dan yang berafiliasi dengan media kuffar, mereka cenderung dan keseringannya membawa opini masyarakat menjauh dari kebenaran, terkhusus yang berkenaan dengan dunia Islam, maka mereka (media-media sekuler) memutar balikkan fakta dari yang sebenarnya.

Ketika suatu negeri tidak mampu dirasuki fikirannya oleh orang-orang kafir, maka mereka membawa besi (senjata) ke negeri itu dan melakukan kerusakan di dalamnya, membunuh para lelaki dan anak-anak, melecehkan para wanita muslimah. Sebaliknya, ketika suatu negeri telah tunduk pada pemikiran mereka, maka mereka membawa manisan sambil tersenyum dan bersanding bahu, bahkan sangat disayangkan, mereka kuffar ini disambut bagai tamu agung dengan tarian-tarian yang dibawakan oleh wanita muslimah, seperti yang terjadi di salah satu daerah kaum muslimin di Indonesia beberapa tahun yang lalu.

Wahai kaum muslimin! Bersatulah dalam tali agama Allah! Kembalilah pada jalan-Nya yang lurus, berpeganglah pada pusaka yang ditinggalkan Rasul kepada kita, yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah, dengan begitu insya Allah kejayaan Islam akan nampak kembali. Allahu Akbar!!!

Allah Ta’ala berfirman :

Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-A’raf [7] : 96)

Nama : Anwar Suradi

Nama Pena : Ibnu Surapati

Mahasiswa Ma’had ‘Aly Ash-Shiddiq, Aceh, Indonesia

Blog : http://anwarsuradi.blogspot.com/

-----------------------

AYO KIRIM ARTIKEL SMART TEEN PENGGUNCANG DUNIA!

Ayo Smart teen, kirimkan tulisan kamu yang mampu mengguncang dunia! Tunjukkan pada dunia bahwa remaja Islam siap menghadapi tantangan dan serangan arus globalisasi media yang cenderung mendeskreditkan kesucian dan keagungan islam. 

Tunjukkan keberanian dan pengorbanan cara kamu dan bagaimana kamu tunjukkan kegigihan kamu kalo #islampengorbanangue

Sebarkan bahwa tulisan dan amar ma'ruf kamu bagi Islam adalah sikap final melanggengkan keberkahan di muka bumi Allah azza wa jala...

Kirimkan Tulisan kamu hingga 11 November 2013 ke alamat redaksi smart teen:

[email protected]


latestnews

View Full Version