View Full Version
Ahad, 29 Jun 2014

Bahasa Arab, Istimewa Karena Bahasa Penduduk Syurga

Sahabat dakwah..

Pantaslah apa yang dikatakan oleh Umar bin al-Khattab r.a, "Pelajarilah bahasa Arab, karena ia adalah kunci agama". Tidaklah kosong kata-kata Ali bin Abi Thalib ra. yang memerintahkan Abul Aswad ad-Dualiy untuk mengajarkan bahasa Arab kepada orang-orang muslim Ajam. Bukanlah pula tanpa hikmah Allah turunkan al-Qur'an dengan bahasa Arab. Bahasa Arab adalah bahasa yang banyak diserap oleh berbagai bangsa. 1/3 Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia adalah serapan dari Bahasa Arab. Menjadi aneh bila ada orang yang malah anti Bahasa Arab

Bi iznillah, Izinkan saya untuk memperlihatkan keindahan bahasa Arab dari segi perubahan katanya. Contohnya, kata "Islam". Islam secara istilah adalah menyembah Allah dengan mengikuti petunjuk Muhammad shalallahu 'alaihi wasalam, baik dalam berilmu, ibadah, bermuamalah, adab, dan sabagainya.

Islam secara bahasa berarti submision yakni penyerahan diri sepenuhnya. Akar kata "Islam" terdiri dari 3 huruf, sin, lam dan mim. Kata "sa - la - ma" menduduki 2 jenis kata yakni Fi'il (kata kerja) dan Isim (kata benda / kata sifat).

Dari sisi kata kerja. Kata "sa-la-ma" adalah fi'il maadhi dengan arti "dia menyerahkan". Perubahannya berdasarkan jenis dan waktu yaitu "salama", "yusalimu", "aslamu". Isim fa'il-nya menjadi "Saalim" yang artinya penyelamat. Dan kata “Muslim” berarti “yang berserah diri” atau “orang yang diselamatkan”. Kata “sa-la-ma” juga merupakan isim yang berarti selamat. Bila ia ditempatkan dalam isim tafdhil maka kata "Islam" berarti "Paling Selamat".

Ketika Islam datang, kata Islam mendapat tambahan makna secara istilah (terminologi). Tambahan itu jelas pada hadits ahad (hadits ahad adalah hadits yang diriwayatkan kurang dari 10 sahabat, beberapa Ulama menolak hujjah dengan hadits ahad, yang lain menerimanya karena maknanya yang penuh hikmah), hadits panjang, yang diriwayatkan oleh Umar bin al-Khattab r.a , dalam Shahih Muslim dan merupakan hadits kedua di kitab Arba'in Nawawi. Dalam hadits ini, Islam berarti seseorang yang bersyahadat yang 2, menegakkan Shalat, menunaikan Zakat, menjalankan puasa dan berangkat haji bila mampu.

Contoh penggunaan. Nabi shalallahu 'alaihi wa salam pernah mengirimi surat ke Heraklius dan Kisra dengan kata-kata gabungan dua jenis kata dan dua makna sekaligus. Kalimat itu adalah "Aslamu Taslimu".

Lisan Rasulullah shalallahu alaihi wa salam memang menakjubkan. Kalimat "Aslamu Taslimu" dapat berarti "Menyerahlah, kau akan selamat", dapat pula berarti "Masuklah Islam, kau akan selamat". Dalam sejarah diriwayatkan, setelah membacanya Kisra merobek-robek surat Nabi itu. Dan Nabi menyumpahi si Kisra akan kehancuran kerajaannya. Do'a itu dikabulkan Allah ta'ala, Persia tamat riwayatnya dimulai dari perang Qadisiya hingga pengejaran Kisra terakhir ke pegunungan di sekitar Azerbajian.

Contoh penggunaan berikutnya adalah ucapan yang diberikan kepada Khalilullah 'alaihi shalatu wa salam oleh dua malaikat utusan. Mereka berkata, "Salama" dan Ibrahim 'alaihi salam menjawab, "Salamun". Kedua kata ini adalah kalimat tidak lengkap bermakna luas, seperti halnya dalam bahasa kata "Nggon" dalam bahasa Jawa. “Nggon” bisa berarti kepunyaan, suatu tempat atau bisa pula berarti tempat tinggal. Ini tergantung dari susunan kata lain yang melengkapinya.

Kata "salama" bila dilengkapi menjadi "Allahu salama 'alaika", yang berarti Allah memberikan selamat bagimu. Ibrahim 'alaihi salam menjawab, "Salamun", kata itu mengandung arti maka selamatlah dia. Maksud kata “Salamun” yaitu, bila Allah memberikan selamat kepada seseorang maka selamatlah dia. Disini kita lihat bahwa sang Bapak para nabi bersikap tawadhu dihadapan Allah lalu dihadapan kedua utusan.

Terakhir penggunaan kata “sa-la-ma” sebagai greetings. Bila kita memenangkan perlombaan atau berhasil dalam suatu pekerjaan, terkadang orang akan memberi ucapan "Congratulation, you done your job very well". Di al-Qur'an Allah azza wa jala memberitakan bahwa ucapan sambutan bagi orang yang masuk surga adalah "Salam". Dan sapaan dalam pertemuan diantara penghuni surga adalam "Salam". (QS. Yunus : 10, al-Ahzab : 33, Maryam : 19)

Ucapan salam itu berlaku bagi semua penduduk surga. Baik manusia kepada manusia, manusia kepada Jin, Jin kepada manusia, Jin kepada Jin, malaikat kepada manusia dan sebaliknya, atau malaikat kepada jin dan sebaliknya.

Jadi mengapa ketika memasuki pintu surga, malaikat menyambut penghuni surga dengan kata "Salam". Seperti kita kenal sebelumnya ucapan, "Congratulation, you done your job very well". Kata ini termasuk greetings yang disingkat. Allah subhanahu wata'ala pun memberitahukan kalimat sempurna dari singkatan ini. Yakni di surat ar-Ra'd : 24, "salamun 'alaikum bimaa shabartum" yang berarti "Selamat padamu sekalian, kalian telah berhasil, kalian telah berhasil masuk surga karena kesabaran kalian menghadapi semua ujian dan cobaan di Dunia".

Kita masih dalam kata "Salam" belum ke kata-kata lain dalam bahasa Arab. Sungguh agung hikmah yang diberikan oleh Yang maha agung. Dan arti kosa-kata - kosa-kata bahasa Arab hampir semuanya telah disusun oleh Ibnu al-Manzur. Semoga Allah merahmatinya. Dalam lisanul arab, karya monumental Ibnu al-Manzur, setiap kosa kata rata-rata dijelaskan dari segi perubahan kata, arti, istilah, dan penggunaan. Menakjubkan.

Sayyid Muhammad Naquib al-Attas, filsuf muslim terkemuka, pernah berkomentar tentang Lisanul Arab. Dia berkata kurang lebih, "No one can do like he did now, we have to respect him". Itulah Ibnu al-Manzhur dan Lisanul Arab-nya yang tidak tertandingi, sekalipun oleh Oxford English Dictionary ataupun oleh KBBI. Ini rahmat luar biasa yang Allah berikan kepada Ibnu al-Manzhur. Bahkan bahasa latin yang digadang-gadang dapat menyaingi Bahasa Arab dari segi akar dan perubahan kata. Pun tidak mampu mengalahkan kekayaan jumlah kosa-kata bahasa Arab.

Tidak ada yang bisa membuka brankas dengan sempurna tanpa kunci. Salah satu kunci harta karun dunia-akhirat adalah Bahasa Arab.

Wallahu a'lam bishawab

Akbar Novriansyah - Yogyakarta


latestnews

View Full Version