View Full Version
Rabu, 14 Jan 2015

Bayi Berpotensi Menjadi Teroris, Pemerintah Inggris Sebar Mata-mata

Paranoidnya pemerintah Inggris semakin tidak masuk akal. Playgroup sekarang tidak lagi menjadi tempat yang nyaman bagi bayi untuk bermain. Itu karena para guru dan pengasuh ditarget oleh pemerintah Inggris untuk mau menjadi mata-mata bagi negara. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terorisme sejak usia dini. Playgroup dan tempat penitipan anak yang dijadikan sasaran utama adalah yang keluarganya beragama Islam. Jelas ini sebuah bentuk diskriminasi dengan mengatakan bahwa keluarga muslim khususnya dan komunitas muslim umumnya adalah sumber terorisme.

Tidak main-main, tindakan ini memunyai dasar berbentuk undang-undang setebal 39 halaman. Jadi, para pengasuh bayi di tempat penitipan anak maupun playgroup itu diberi pelatihan khusus agar ketika mereka sedang bermain lego dengan para bayi itu, mereka bisa sekaligus berfungsi sebagai mata-mata negara. Pada saat yang sama, mereka juga berfungsi untuk melaporkan apabila ada kata-kata atau tindakan yang menjurus ke arah anti Semit atau anti Yahudi. Di sini terlihat betapa bermuka dua pemerintah Inggris dalam menjalankan hukum.

Tidak hanya playgroup dan tempat penitipan anak, tindakan pencegahan terhadap terorisme ini juga berlaku di sekolah, universitas, penjara bahkan rumah sakit. Jadi pegawai di instansi-instansi tersebut diberi pelatihan khusus untuk mengindikasi adanya gerakan terorisme di tempat kerjanya.

...para pengasuh bayi di tempat penitipan anak maupun playgroup itu diberi pelatihan khusus agar ketika mereka sedang bermain lego dengan para bayi itu, mereka bisa sekaligus berfungsi sebagai mata-mata negara...

“Aneh sekali aturan ini. Apakah ketika ada balita yang datang ke playgroup dan bercerita tentang isi pidato seorang ustadz penuh kekaguman, bisa dilaporkan ke petugas penanggulangan terorisme? Undang-undang ini benar-benar sangat berlebihan,” kata Davis, salah satu anggota parlemen dari partai Konservatif.

Langkah ini diambil dalam rangka untuk meliberalkan anak-anak muslim atas nama ‘nilai-nilai Inggris’ yang harus dilestarikan. Sebisa mungkin ajaran untuk menjauhkan anak-anak muslim dari agamanya itu diberikan sejak dini dengan alasan mencegah tindakan terorisme. Di twitter bahkan beredar hashtag # SignsOfARadicalBaby (tanda-tanda bayi radikal) dan # ToddlerTerror (teror balita).

Sepertinya, memang harus ada pengecekan tingkat kewarasan bagi anggota parlemen Inggris yang mengusulkan undang-undang ini. Kasihan, mereka menderita paranoid tingkat akut hingga balita pun dianggap sebagai ancaman stabilitas nasional atas nama terorisme. (rifariana/voa-islam)

Sumber: huffingtonpost.co.uk, independent.co.uk

Ilustrasi: tentangwanita.com

 


latestnews

View Full Version