View Full Version
Jum'at, 16 Aug 2019

The Truly Santri

 

Oleh:

Yulida Hasanah

Revowriter Chapter Jember, Jawa Timur

 

SIAPA itu santri? Ya, santri adalah satu komunitas yang menurut perhitungan kasar saya sih, termasuk komunitas yang paling banyak di masyarakat kita, masyarakat Indonesia tentunya. Siapa lagi kalo bukan kaum santri.

Santri adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di Pesantren, biasanya menetap di tempat dia mencari ilmu hingga selesai pendidikannya.

Dan yang lebih keren lagi, bahwa santri juga bisa didefinisikan mengikuti enam huruf yang ada pada kata 'santri' ini. Menukil dari definisi KH. Mukhlisin, pengurus Yayasan Az-Zahra Sekuro (sumber: www.nu.or.id), ternyata kata SANTRI itu bisa diartikan dengan 'S' adalah 'Sitrul aurat' alias menutup aurat.

Saya sih setuju sekali, sebab santri itu representasi dari seorang muslim/muslimah sejati. Masa yang ngaku santri atau pernah nyantri nutup auratnya saja 'ra genah', tentu gak sesuai dengan gelar 'santri'nya bukan?

Oke, masuk ke huruf yang kedua, yaitu 'A' yang disebut

'Amar ma'ruf' atau senang mengajak kepada yang ma'ruf. Tentu saja, ma'ruf di sini adalah Islam, bukan yang lain. Ini nih The Santri yang sesungguhnya, gak takut dibully ditengah usahanya untuk beramar ma'ruf. Sebab, dengan Ilmu agama dan keimanan yang ada di dalam dirinya menjadi benteng bagi santri dalam menyebarkan Islam sebagai sebuah kebaikan.

Lanjut ya, masuk ke huruf 'N'. Apa itu? Ya, betul sekali! Dia adalah temannya amar ma'ruf, apalagi kalo bukan 'Nahyi munkar' alias mencegah kemunkaran. Kemunkaran bentuknya banyak tuh ya..., apalagi di jaman sekarang, di mana liberalisasi menyerang generasi bak tsunami. Memporakporandakan kelurusan pemikiran pemuda muslim baik yang akhwat maupun yang ikhwan. Santri haruslah terdepan mencegah segala bentuk kemunkaran, semacam sikap phobia terhadap agama dan ajaran Islamnya sendiri. Bagaimana? Keren ya Santri itu!

Oh ya, ada satu lagi. Adanya sikap protes Aliansi Santri Jember terhadap gelaran JFC yang dominan mengumbar aurat dan mengindahkan waktu sholat saat acara berlangsung, Rabu tanggal 7 Agustus 2019 kemarin. Itu juga merupakan bentuk 'nahyi munkar' lho...!?

Jadi, seharusnyalah aktivitas mulia ini terus melekat di kalangan santri.

Oke, masih lanjut ke huruf 'T' ya. Yup, 'T' diartikan sebagai 'Taufik'. Apa maksudnya? Maksudnya, santri itu adalah orang yang Insyaa Allah mendapatkan taufiq dengan Ilmu Islam (Tsaqofah) yang dimilikinya. Jadi, ini harus tetap dijaga. Jangan sampai santri malah terpedaya dengan kerusakan yang ada. Atau bahkan ikut meramaikan ajang kemaksiatan. Baik berupa karnaval, konser, film drama, ataupun acara-acara yang membuatnya kehilangan taufik yang telah Allah SWT karuniakan padanya.

Makanya, penulis sangat menyayangkan sekali dengan adanya film "The Santri". Film tersebut menunjukkan gambaran santri yang telah kehilangan taufik. Saya sebut begitu, sebab film ini malah menjadikan Islam sekedar agama biasa, bahkan Islam disamakan dengan agama-agama lainnya. Termasuk pemandangan santri laki-laki yang dikerumuni para santri perempuan adalah pemandangan yang tak mencerminkan 'kesantriannya'. Harusnya malu donk, film beginian malah dipromosikan ke kalangan santri yang asli sedang nyantri di Pondok-pondok mereka.

Sttt...kepanjangan ya penjelasannya. Gak apa-apalah, biar makin jelaa gitu!?

Lanjut lagi ya, ke huruf selanjutnya. Huruf 'R', diartikan dengan 'Ra'isul ummah'. Bagaimana yang santri? Harusnya kalian bangga disebut sebagai 'Pemimpin umat'. Ya, kalianlah yang menjadi tunas-tunas kepemimpinan di masa depan. Banggalah dengan Islam kalian! Banggalah dengan ajaran Islam yang kalian kaji! Sebab, Islam itu tak hanya agama ritual semata. Islam adalah agama sempurna yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia.

Jangan jadikan tsaqofah kalian seperti makanan harian. Yang dimakan, kenyang, lalu ngantuk, tidur dan bangun dengan kondisi lapar kembali.

Jadikan dia sebagai jalan menuju ampunan dan rahmat Allah. Wujudkan di tengah-tengah umat. Bimbinglah umat mencintai ajaran Islam! Tak hanya sholat, puasa, zakat dan haji. Politik Islam, pergaulan Islam, Ekonomi Islam, bahkan pemerintahan Islam bernama Khilafah, kesemuanya itu ada sebagai ajaran Islam yang juga wajib dijalankan.

Mengapa? Karena kalian istimewa! Karena kalian adalah generasi 'Ra'isul ummah'.

Masyaa Allah..tak terasa sudah sampai di huruf 'I'. Yang ini spesial ya, sebab huruf yang satu ini, penulis coba pakai pengertian versi penulis sendiri. Apa itu? Huruf 'I' mencerminkan kehidupan santri sebagai 'Ibadul Mukhlishin'.

Santri, karena peran kalian begitu besar untuk umat ini. Maka, jadilah seorang 'Hamba yang senantiasa Ikhlas' berada dalam ketaatan. Sebab jalan Allah itu akan mudah dilalui hanya oleh hamba-hambaNya yang Ikhlas.

Bagi kalian, para santri maupun yang pernah nyantri. Semoga tulisan singkat ini, menjadikan kalian tak tergerus oleh misi liberalisasi orang-orang tak bertanggungjawab.

Dan dengan tulisan ini pula, penulis menyerukan untuk menolak adanya film "The Santri" yang jelas telah meruntuhkan gambaran 'Santri' sejati yang tertuang dalam tulisan di atas.*


latestnews

View Full Version