View Full Version
Sabtu, 11 Jul 2020

Jadi Remaja yang Smart di Tengah Pandemi

 

Oleh:

Dahlia Kumalasari || Pendidik

 

SAHABAT VOA Islam yang dirahmati Allah Ta’ala, masih banyak beraktivitas di rumah saja kah?. Karena memang sampai hari ini pertambahan orang yang terkena positif Covid-19 per harinya masih berkisar angka 1000an orang. Semoga Allah segera mengangkat musibah ini, dan kita memetik hikmah yang positif dari wabah yang menimpa kita.

Sahabat, bicara soal bersosialisasi mungkin untuk generasi milenial yang lahir antara tahun 1981 sampai 1995 pasti punya kenangan masa kecil bermain seru-seruan bersama teman-teman. Bisa main petak umpet, kelereng, layangan, lompat tali, dan jenis permainan tradisional lainnya.

Nah, ini tentu berbeda halnya dengan generasi Z yang lahir antara tahun 1995 sampai 2010 dimana perkembangan teknologi sudah canggih dan pesat.  Bisa jadi untuk sahabat yang  terlahir di rentang tahun ini, maka orang tuamu tak lupa untuk mengabadikan momen kelahiranmu dengan menggunakan gadget canggihnya. Nggak heran bagi generasi Z seolah mereka tumbuh bersama canggihnya gadget. That’s why, generasi ini disebut sebagai generasi digital.

 

Gadget Bagaikan Dua Sisi Mata Uang

Bagai dua sisi mata uang, perkembangan teknologi sebagai hasil dari berkembangnya ilmu sains bisa berpengaruh positif dan juga negatif. Maka, tinggal bagaimana kita memanfaatkan gadget ini agar menjadi remaja yang smart di tengah pandemi. Ada tiga kunci agar kita bisa jadi remaja yang smart, yaitu: 

  1. Jadikan gadget sebagai sarana tuk menuntut ilmu
  2. Tumbuhkan kedekatan dengan keluarga
  3. Berbagi kebaikan via dunia maya.

 Pertama, jadikan media sosial sebagai sarana untuk menambah ilmu yang bermanfaat. Maka, jadilah pengguna medsos yang smart, jangan habiskan waktumu dengan yang hal yang sia-sia. Media sosial bukanlah segalanya, tetaplah hidup di dunia nyata. Apalagi ini sudah sekitar 5 bulan pandemi wabah Covid-19 masih terus bergejolak, kita dikasih kesempatan oleh Allah Ta'ala untuk banyak berada di rumah. Maka jadikan gadget yang kita miliki untuk menambah ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu agama. Alhamdulillah sekarang sudah banyak bertebaran kajian-kajian Online agar kita bisa menambah wawasan ke-Islaman kita.

Selagi Allah masih memberi umur, ayo kita banyak menghadiri "taman-taman surga". Apa itu taman-taman surga?. Apa yang terlintas dalam benak kita saat mendengar taman-taman surga?. 'Mungkin' suatu tempat yang sejuk, indah pemandangannya, dipenuhi dengan aneka bunga warna warni, pohon-pohon yang hijau rindang meneduhkan dan terdapat bangku-bangku dari permata dan berlian untuk tempat melepas lelah.

Namun, ternyata yang dimaksud dengan taman-taman syurga adalah adalah halaqah dzikir atau bisa juga disebut dengan majelis ilmu. Taman syurga yang dimaksud bukanlah taman syurga yang ada di akhirat. Tetapi taman syurga yang berada di dunia, yaitu halaqah dzikir.

“Apabila kalian berjalan melewati taman-taman syurga, perbanyaklah berdzikir”. Para sahabat bertanya, “wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud taman-taman syurga itu?” Beliau menjawab, “Yaitu halaqah-halaqah zikir (majelis ilmu agama).” (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad).

Salah satu kebaikan saat berada di "Taman Syurga" adalah mereka dido’akan oleh seluruh makhluk. Seperti salah satu hadist, "Tamu-tamu di taman surga ini akan dido’akan oleh seluruh makhluk yang ada di langit maupun di bumi sampai ikan yang ada di dalam lautan mendo’akannya". (HR. At-Tirmidzi) 

Kedua, jadikan waktu-waktu di rumah saja untuk lebih dekat dengan keluarga dan sebagai sarana untuk berbakti pada OrangTua. Mungkin sebelum ada pandemi wabah, kita lebih sering beracara keluar rumah. Misalnya untuk sekolah, maen bersama teman, ikut beragam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dan kegiatan yang lainnya. Sekarang, kita lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarga. Maka jadikan saat ini sebagai kesempatan untuk mengekspresikan rasa sayang pada seluruh anggota keluarga, yang mana sebelum adanya wabah bisa jadi kita tidak punya banyak waktu untuk keluarga kita.

Rasulullah Muhammad ShallalLahu ‘alaihi wa Sallam pernah bersabda:

“Orang tua adalah pintu surga yang paling baik. Kalian bisa sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya” (HR. Tirmidzi).

Sebelum maut menjemput, isilah hari-hari kita dengan banyak berbakti pada OrangTua. Bantulah Ibu kita untuk mengerjakan tugas-tugas di rumah. Misalkan dengan menawarkan berbelanja sayur di pasar, menyapu dan mengepel rumah, mencuci piring dan berbagai pekerjaan rumah lainnya. Tak lupa tawarkan bantuan ke Bapak kita, apa yang bisa kita bantu. Semoga dengan begitu kita bisa bertambah dekat dengan keluarga, dan pahala bisa terus mengalir.

Ketiga, berbagi kebaikan dengan cara menyebarkan Islam dan mengajak teman-teman pada kebaikan Islam. Misalkan, mengirim artikel dan link video seputar Islam di status WA atau facebook, sebar solusi Islam soal masalah kekinian ke teman-teman yang ada di kontak hp kita, dan selalu semangat untuk mengajak teman bergabung ke kajian-kajian Online.

Sebaliknya hindarkan diri dari hal-hal yang mendatangkan keburukan dan dosa misalkan posting foto atau video yang mengumbar aurat dan melakukan cyber bullying ke orang lain dan sebagainya.

Allah Ta'ala berfirman dalam surah Al-'Asr ayat 1-3 :

"Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk kesabaran"

Selagi Allah Ta’ala masih memberi kita kesempatan untuk bernafas, jantung kita masih berdetak, Allah Ta’ala limpahkan rizqi untuk beli quota internet atau WiFi, maka gunakan itu semua untuk segera berbuat baik. Semoga kita bisa berproses menjadi remaja yang smart di tengah pandemi wabah saat ini, Aamiin Allahumma Aamiin.*


latestnews

View Full Version