View Full Version
Rabu, 07 Apr 2021

Anak Muda Wajib Melek Politik Islam

 

Oleh: Fitriani Nurkamalah, S.Pd

Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, masih banyak anak muda yang tidak toleran dalam hal politik, dibandingkan intoleransi pada praktik ritual sosial keagamaan. Hal ini menjadi temuan dalam hasil survei suara anak muda tentang isu-isu sosial politik bangsa pada Maret 2021. Ia memaparkan, sebanyak 39 persen anak muda menyatakan keberatan jika orang non-Muslim menjadi presiden, sedangkan anak muda yang tidak keberatan 27 persen, dan tergantung 28 persen. Sementara, mayoritas anak muda menyatakan tidak keberatan apabila orang non-Muslim menjadi gubernur (36 persen) maupun bupati/wali kota (35 persen), ada 29 persen yang keberatan, serta 30 persen dan 32 persen tergantung. 

Indikator Politik Indonesia melakukan survei ini pada 4-10 Maret 2021 kepada 1.200 responden berusia 17-21 tahun. Dengan situasi pandemi Covid-19, survei dilakukan melalui wawancara telepon. (republika.co.id)

Survey menunjukkan anak muda masih galau antara melihat perlunya perubahan politik dan ketidakfahaman terhadap sistem politik alternatif. Meski menganggap politisi dan partai tidak mampu mengatasi persoalan, namun mereka masih berharap penyempurnaan praktik demokrasi menjadi solusi. Pemuda adalah sosok manusia yang berada dalam batas usia produktif. Ia memiliki banyak potensi dalam melakukan suatu perubahan, seperti fisik yang kuat, potensi akal yang besar, kemauan yang kuat, cita-cita yang tinggi dan sebagainya.

Generasi muda Islam seharusnya mengenal dan melek politik Islam agar benar - benar mendapat gambaran dan harapan perubahan hakiki. Seorang pemuda juga harus bisa melakukan suatu pergerakan bagaikan seorang dokter. Dia harus mendiagnosa dengan benar apa sebenarnya penyakit yang diderita oleh negeri ini, dan memberikan obat tepat yang dapat mengobati penyakit tersebut langsung ke sumber penyakit. Bukan malah berharap pada sistem kapitalisme buatan manusia yang jelas telah gagal dalam melakukan perubahan secara menyeluruh di tiap aspeknya. 

Sudah ada pergerakan mahasiswa yang menyadari, bahwa akar masalah yang sebenarnya terjadi adalah sistem. Tapi, mereka masih belum menemukan antitesis yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Mereka membuat solusi yang berasaskan sosial, dan memberikan solusi atas asas sosial juga.

Islam merupakan agama yang kamil (sempurna) yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Baik itu ketika manusia berhubungan dengan Tuhannya, dengan dirinya sendiri, dan dengan manusia lainnya. Islam adalah sebuah pandangan hidup, Islam adalah ideologi. Kalaupun Islam dijadikan solusi, Islam hanya hadir sebagai alternatif pilihan saja karena tidak ada pilihan lain yang lebih baik manfaatnya. Bukan karena keyakinan bahwa Islam merupakan satu-satunya pilihan yang harus kita pilih. Bukan karena Islam merupakan konsekuensi keimanan kita terhadap Sang Khaliq.

Pemuda cukup berpengaruh besar untuk mengembalikan era keemasan Islam, masyarakat yang berkeadaban dan luhur. Maka ada beberapa hal yang mesti kaum muda lakukan jika ingin membawa sebuah peradaban Islam. Pemuda memiliki fisik dan semangat yang kuat, juga daya pikir yang jernih. Sehingga mampu menimba ilmu dan memperkaya keterampilan untuk menciptakan inovasi dan menjadi pelopor ide-ide baru dalam membentuk peradaban Islam.

Para pemuda Islam harus membentengi diri dan mempertebal keimanannya untuk mengantisipasi terhadap berbagai hal yang dapat meracuni. Para pemuda menjadi orang-orang yang mempunyai mobilitas tinggi dalam bekerja, beramal dan membangun masyarakat dengan didasari keimanan dan akidah yang benar, sehingga mereka menyadari bahwa sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang paling bermanfaat bagi umat dan masyarakat.

Para pemuda harus menjadi generasi yang senantiasa memperbaiki diri demi tegaknya ajaran Islam karena perbaikan suatu umat tidak akan berhasil tanpa adanya perbaikan pada setiap individu dalam hal ini adalah para pemudanya. Pemuda menjadi pelopor dalam pemikiran dan keilmuan, sehingga mampu menjadi penerang bagi umat agar pemikirannya tidak dibelokkan dengan teori-teori atau paham-paham yang membuat manusia jauh dari Allah.

Pemuda menjadi pelopor dalam pergerakan Islam karena para pemuda inilah yang menjadi harapan untuk melanjutkan perjuangan dalam menegakan hukum-hukum Allah. Dengan demikian, kaum muda memiliki urgensi terhadap lahirnya peradaban Islam.Maka, wajib bagi pemuda Islam paham politik Islam agar bisa menghadapi tantangan kekinian yang bisa membelokkan mereka dari perubahan hakiki. Hanya dengan Islam, pergerakan pemuda dapat menuju perubahan yang hakiki. Karena jika berkata hakiki, sudah sepantasnya kita melaksanakan semua yang Allah perintahkan, termasuk mengambil Islam sebagai asas dalam pergerakan menuju perubahan. Wallahu a’lam bishshawab. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version