View Full Version
Selasa, 02 Aug 2022

Mahasiswa Muhammadiyah Diharapkan Mencerahkan Dunia dan Berkeunggulan

SURAKARTA (voa-islam.com) — Menyambut mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah – ‘Aisyiyah (PTMA) lain, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti berharap mahasiswa Muhammadiyah tampil sebagai generasi yang mencerahkan dunia dan berkeunggulan. 

Di hadapan mahasiswa baru UMS, Mu’ti mengatakan agar bisa menjadi pencerah peradaban atau dunia, mahasiswa Muhammadiyah perlu membekali dan menghiasi diri dengan ilmu pengetahuan di berbagai bidang.

“Seorang yang mencerahkan itu adalah seorang yang senantiasa berpikir, beramal dan berbuat sesuai dengan ilmu,” ucapnya pada (25/07) di acara Grand Opening Masta PMB UMS 2022 Gelombang I yang digelar di Edutorium KH. Ahmad Dahlan, UMS. 

Selanjutnya, mahasiswa Muhammadiyah juga diharapkan berkeunggulan. 

Merujuk Al Baqarah ayat 148, Mu’ti menyebut didalamnya dijelaskan tuntunan bagaimana menjadi generasi unggul. Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Ayat diatas menjadi dasar kuat agar tidak menjadi mahasiswa yang biasa-biasa saja, melainkan mahasiswa Muhammadiyah yang unggul. Mahasiswa baru UMS dan Muhammadiyah secara umum harus menjadi mahasiswa fastabiqul khairat.

"Di tengah beragam kampus yang ada mahasiswa UMS hendaknya membawa spirit fastabiqul khairat, maka hendaknya kalian menjadi yang terbaik,” katanya seperti dilansir dari laman muhammadiyah.or.id.

Terma fastabiqul khairat, kata Mu’ti, tidak hanya diterjemahkan sebagai berlomba-lomba dalam kebaikan. Karena pada konteks sekarang, manusia dituntut harus berada pada posisi di atas rata-rata.

“We have to be above average, dan kita tidak boleh menjadi yang hanya rata-rata saja. Itulah spirit dari fastabiqul khairat,” imbuhnya. 

Kembali Mu’ti menegaskan bahwa mahasiswa Muhammadiyah tidak boleh menjadi mahasiswa yang biasa-biasa saja. Mahasiswa Muhammadiyah harus unggul dengan prestasi-prestasi dan kemudian mendunia.

“Anda harus menjadi memiliki global vision, harus memiliki pandangan yang mendunia dan anda harus siap menjadi warga dunia atau global citizen,” tutur Mu’ti. 

Guru Besar Bidang Pendidikan Islam ini mengatakan, bahwa kehidupan masyarakat sekarang tidak lagi komunal namun sudah mengglobal. Sebuah tatanan dunia yang meniscayakan berbagai keterampilan dan kemampuan, dan apabila tanpa itu masyarakat akan tertinggal dan bahkan tertindas. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version