View Full Version
Ahad, 17 Sep 2023

Menyiksa Kucing demi Kesenangan, Situ Waras?

 

Oleh: Aily Natasya

Dari news.detik.com, viral seekor kucing dicekoki miras di Padang, Sumatera Barat. Hewan tersebut diberi minuman keras yang diduga jenis soju persia medium oleh tiga orang wanita. Usai mencekoki kucing dengan minuman keras, ketiga wanita ini tertawa keras. Kucing tersebut terlihat berjalan dan sempat terdiam beberapa saat sebelum akhirnya berjalan di atas keset kaki. Namun akhirnya komunitas pecinta kucing bersama warga berhasil mengamankan tiga wanita yang mencekoki kucing dengan miras tersebut.

Dari keterangan pelaku, tidak ada alasan khusus dari peristiwa mereka mencekoki minuman keras pada kucing tersebut. Tetapi, si pelaku setiap bertengkar dengan pacarnya, kucing ini ditampar, atau digantung. Kucing juga hanya diberikan makan satu kali, dua kali sehari, dengan alasan agar tidak terlalu buang air besar. Selain itu, kucing tersebut diketahui berusia empat sampai lima bulan, serta mengalami masalah kesehatan seperti terinfeksi jamur di bagian dagu, tungau di telinga, dan skabies dan belakang telinga.

Sebelumnya, yuk, simak hadits ini. Rasulullah bersabda tentang diazabnya seorang perempuan karena mengurung seekor kucing sampai meninggal. Dari Abdullah bin Umar ra., bahwasannya Rasulullah bersabda: “Seorang perempuan diazab karena menyiksa seekor kucing yang diikat sampai mati. Allah pun memasukkannya ke neraka. Perempuan itu tidak memberikan makan atau minum ketika mengurungnya. Tidak juga membiarkannya mencari makan dari serangga-serangga di bumi.” (Muttafaqun ‘Alaihi).

Subhanallah, kasihan banget, ya, kucingnya. Biasanya orang memelihara kucing itu untuk teman main, karena lucu, eh, ini malah buat pelampiasan. Alhamdulillah-nya nggak sampai mati. Tapi, walau nggak sampai mati, pun, tetap saja itu bukanlah hal yang benar, dan amit-amit sampai kena adzab Allah karena menyiksa hewan seperti itu. Karena poinnya itu bukan di ‘bunuh’ tapi di ‘menyiksa’-nya, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Syaddad bin Aus ia berkata bahwa Rasulullah bersabda:

“Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala telah menetapkan perbuatan ihsan (baik) pada tiap-tiap sesuatu. Jika kalian membunuh, maka bunuhlah dengan cara yang baik, jika kalian menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik, hendaklah salah seorang di antara kalian menajamkan pisaunya dan menenangkan sembelihannya.” (HR. Muslim).

Dikisahkan dari hadits dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Seorang wanita pezina diampuni oleh Allah. Dia melewati seekor anjing yang menjulurkan ldahnya di sisi sebuah sumur. Anjing ini hampir saja mati kehausan. Si wanita pelacur tersebut lalu melepas sepatunya, dan dengan penutup kepalanya. Lalu dia mengambilkan air untuk anjing tersebut. Dengan sebab perbuatannya ini, dia mendapatkan ampunan dari Allah.” (HR. Al-Bukhari no. 3321, Muslim no. 2245).

Ini tidak sedang fokus di bahwa melacur itu boleh asalkan baik sama hewan, bukan. Jangan sampai salah kaprah. Hanya saja, kisah ini menunjukkan bahwa betapa Allah akan mengampuni dan mengasihi hambaNya yang juga mengasihi makhlukNya yang lain. Dan tentunya, akan marah dengan hambaNya yang mendzalimi makhluk ciptaanNya, siapa pun itu, entah itu hewan, manusia, atau bahkan tumbuh-tumbuhan sekali pun. Dan kisah di atas juga menunjukkan betapa besarnya ampunan Allah terhadap hambaNya. Maka dari itu, jangan sampai kita berputus asa dengan rahmatNya.

Kasus semacam ini banyak sekali. Apapun tujuan kita terhadap hewan, entah itu mau dimakan, mau dibuat penelitian, digunakan tenaganya, apapun itu, jangan sampai kita tidak memenuhi haknya seperti makan dan minum. Dan jangan sampai juga kita menyiksa fisik atau bahkan mentalnya. Karena bagaimana pun, mereka juga makhluk hidup yang punya rasa sakit. Wallahua’lam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version