View Full Version
Jum'at, 12 Jul 2024

Cegil, Cewek Gila demi Mendapatkan Cinta Cowok?

 

Oleh: Aily Natasya

Pernah dengar istilah “Cegil”, nggak? Pasti pernah, dong. Apalagi kalau kalian cewek. Pasti tahulah. Atau mungkin ada di antara kalian yang punya teman cegil? Atau jangan-jangan kalian sendiri yang cegil? Emang cegil apaan? Buat yang belum tahu atau bahkan belum pernah dengar istilah tersebut, cegil adalah singkatan dari “Cewek Gila” yang ditujukan kepada cewek-cewek yang mengejar cowok yang dia suka secara terang-terangan dan ugal-ugalan. Ada? Banyak!

Sudah sejak lama sekali fenomena ini ada. Lazimnya memang cowoklah yang harusnya mengejar-ngejar cewek untuk mendapatkan hatinya. Namun sekarang banyak sekali cewek gila yang rela mengorbankan waktu, tenaga, uang, hati, badan, dan segala hal yang ada pada dirinya. Fenomena ini memicu dampak yang tak hanya membuat para cewek ini rugi, namun juga memicu perubahan naluri seorang cowok.

Fitrahnya, seorang cowok atau laki-laki memiliki naluri pemburu. Naluri inilah yang membuat ia sangat suka merayu dan mengejar-ngejar wanita. Laki-laki juga punya naluri memberi nafkah, melindungi, dan memimpin. Sedangkan, dengan banyaknya wanita yang memposisikan dirinya seperti laki-laki misalnya mengejar-ngejar mereka dan memberi uang, banyak sekali laki-laki yang jadi mulai kehilangan jati dirinya. 

Laki-laki jadi malas kerja, tidak mau menafkahi (mokondo), tidak memiliki keinginan untuk melindungi wanita, meremehkan mereka, dan lain semacamnya. Lama kelamaan mereka jadi menganggap bahwa wanita adalah objek gampangan yang dapat memuaskan kebutuhan mereka secara lahir dan batin. Kesannya sepeleh, sih, tapi efeknya ngeri banget.

Wanita itu memang punya naluri untuk mencintai seseorang dengan sepenuh hati dan tanpa pamrih. Bahkan saking besarnya cinta wanita yang sudah Allah tetapkan pada dirinya, mereka bisa mengorbankan segala hal untuk menuangkan rasa cinta mereka. Namun kita, sebagai wanita yang juga dibekali akal oleh Allah harusnya berpikir ulang, untuk siapakah cinta tersebut pantas kita tuangkan.

Apakah kepada laki-laki yang tidak pernah menghargai kita? Apakah kepada laki-laki yang bahkan enggan menikahi dan bertanggung jawab atas kita? Kalau iya, apa nggak sayang? Cinta sebesar itu dituangkan pada orang yang salah? Ada yang lebih pantas mendapatkan cinta kita yaitu orang tua dan anak-anak kita nanti. Memang di situlah seharusnya cinta yang begitu besar itu bermuara, bukan pada laki-laki yang nggak jelas itu.

Jadi, apakah tidak boleh wanita menyukai laki-laki lebih dulu? Boleh. Yang nggak boleh itu kalau wanita mengejar-ngejar cinta laki-laki, apalagi sampai harus mempermalukan dirinya sendiri demi mendapatkan cinta si laki-laki. Padahal kenyataan pahit yang harus diterima, cowok itu nggak suka dikejar-kejar karena itu bikin mereka risih. Ya, jangankan mereka, cewek juga kalau digituin cowok juga lama-lama risih juga.

Kalau memang benar suka sama laki-laki tertentu, maka berdoalah. Kalau sudah siap menikah, maka lebih baik. Kamu bisa langsung menyampaikan rasa suka itu lewat perantara paman, ayah, atau siapa pun yang dirasa bisa membantu menyampaikan maksud baik tersebut. Ada banyak cara terhormat, mengapa harus memilih cara yang payah?

Kalau dia nolak gimana? Ya, nggak gimana-gimana. Nggak usah diuber-uber lagi. Ikhtiarkan yang lain. Upgrade diri jadi wanita keren. Iya, habiskan semua energimu yang bisa untuk ngejar-ngejar si dia itu untuk menuntut ilmu dan berkarya.

Sekali lagi, ya, jadi cegil yang nguber-nguber cinta laki-laki secara ugal-ugalan itu sama sekali nggak keren. Itu cuma iming-imingan dari sosial media yang bersumber dar cerita-cerita fantasi romantis yang kenyataannya jauh dari realita yang ada.

Yuk, sayangi diri kita sebagaima Allah dan Rasul menghormati kita dengan segala aturanNya. Wallahua’lam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

 


latestnews

View Full Version