View Full Version
Kamis, 04 Jul 2013

Jelang Ramadhan dan Penutupan Permanen, Lokalisasi Dolly dan Jarak Gelar Pengajian

Surabaya (SI Online) - Menjelang masuknya bulan Ramadhan, dua lokalisasi terbesar di Jawa Timur, Gang Dolly dan Jarak ditutup. Penutupan dua lokalisasi ini ditandai dengan pengajian rutin tahunan yang digelar Pemerintahan Kecamatan Sawahan dan warga setempat, Rabu, 26 Juni 2013, lalu.

Lebih dari 300 Wanita Tuna Susila (WTS)---kini sering disebut Pekerja Seks Komersial (PSK)--- dari lokalisasi Dolly dan Jarak bergabung mengikuti pengajian di pertigaan Gang Dolly dan Jalan Jarak. Tidak tersedia tempat duduk. Jalanan ditutup dari lalu-lintas, hanya diberi karpet atau sebagian duduk di atas koran. Mereka, kali ini tampil dengan mengenakan jilbab.

Muslich Hariyadi, Camat Sawahan Kota Surabaya mengungkap, pengajian rutin setiap tahun menjelang penutupan sebulan di bulan Ramadhan  kali ini, kemungkinan merupakan yang terakhir. Sebab, telah dipersiapkan cukup lama, dan dijadwalkan awal tahun depan ke dua lokalisasi pelacuran ini akan ditutup. Karena itu, setelah Ramadhan nanti, diharapkan para PSK memilih tidak kembali.

Persiapan penutupan kedua lokalisasi pelacuran tahun depan, sejak lama dilakukan Pemkot Surabaya. Tidak saja telah melarang adanya pertambahan jumlah PSK, melainkan juga sudah memikirkan segala kemungkinan yang terjadi setelah lokalisasi benar-benar ditutup. Sebab, menurut Muslich Hariyadi, tidak kurang dari 5.000 warga bertahun-tahun menggantungkan hidup dan kehidupannya dari adanya dua lokalisasi ini.

“Sebab, penutupan itu telah menjadi kebijakkan Pemkot Surabaya. Bagi  ribuan warga yang terdampak dari penutupan lokalisasi, tentu kelak akan diusahakan solusi,” ungkapnya.

Penutupan lokalisasi selama bulan Ramadhan di kota Surabaya, juga dilakukan terhadap dua lokalisasi lain----Klakah dan Sememi. Namun, untuk menutup permanen dua lokalisasi tersebut terakhir, belum menjadi agenda kebijakan Pemkot Surabaya.

Di daerah lain, rencana menerapkan kebijakan penutupan permanen terhadap lokalisasi pelacuran juga tengah digagas oleh Pemerintah Kabupaten Madiun dan Ponorogo. Sedang wilayah Kota Madiun sejak lama telah menutup lokalisasi di wilayahnya. Sedang  Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Magetan, yang juga telah menutup lokalisasi, namun masih ada lokalisasi lain yang hingga saat ini masih beroperasi dan belum tersentuh kebijakan itu.

Pemerintah Kabupaten Ponorogo, dikabarkan juga tengah mempersiapkan penutupan permanen. Lokalisasi  pelacuran di desa Kedungbanteng, Kecamatan Sukorejo yang berada ditepi hutan dan cukup jauh dari perkotaan, direncanakan tahun depan ditutup. Sejak beberapa tahun balakangan hingga ditutup menjelang bulan Ramadhan ini, sudah dilarang adanya pertambahan jumlah PSK.

Larangan untuk penambahan jumlah PSK juga sudah diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Madiun. Dinas Sosial, didamping Pemerintahan Kecamatan setempat, memantau jumlah, terutama seusai lebaran ---saat PSK kembali, biasa terjadi pertambahan jumlah itu.   
   
Rep: Muhammad Halwan (dari berbagai sumber)


latestnews

View Full Version