View Full Version
Kamis, 14 Apr 2016

Rumah Qur'an Haramain, Bermula dari Curhatan kini Cetak Ribuan Penghafal Qur'an

SOLO (voa-islam.com)--Siapa sangka kegelisahan akan pentingnya menghafal Qur’an menjadi inspirasi berdirinya Rumah Qur’an Haramain . Kini rumah Qur’an Harmain telah memiliki 40 cabang untuk mencetak para penghafal Qur’an.

Ustadz Rudi Hartanto (29) menuturkan Rumah Qur’an Haramain berdiri tahun 2012 lalu. Rumah tahfidz yang didirikannya itu bermula dari keluh kesah orang yang datang padanya. “Awalnya dari curhatan. Ada orangtua yang datang ke saya mengeluhkan hafalan Qur’an anaknya, mau sekolah di pondok pesantren tapi tidak lulus ujian hafalan,” ungkap Ustadz Rudi, Senin (11/4/2016).

Akhirnya Ustadz Rudi menyulap rumahnya di Kampung Ngoresan, Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Semula Rumah Tahfidzul Qur’an Haramain hanya di desain untuk anak-anak usia sekolah dasar.

Namun, minat masyarakat untuk menghafal Qur’an ternyata sangat tinggi. setidaknya Rumah tahhfidzul Qur’an Haramain telah membelajarkan 1500 orang. Tak hanya anak anak para penghafal juga ada dari kalangan usia dewasa yang berangkat dari berbagai profesi.

“Sekarang alhamdulillah ada 40 cabang yang yang tersebar di Solo, sukoharjo, Karanganyar bahkan di Yogyakarta,” ujar ustadz Rudy yang meraih hafidz Qur’an dari pesantren Isykarima Karang Pandan Kabupaten Karanganyar.

Biaya Pembelajaran di Rumah Tahfizul Qur’an Haramain tegolong murah. Para santri hanya dibebankan biaya Rp 100 ribu dengan tatap muka tiga kali dalam seminggu. Rumah Tahfizul Qur’an Haramain menargetkan para santri untuk mampu menghafal satu juz dalam waktu satu tahun.

Ustadz Rudi mengatakan, setidaknya ada tiga hal dasar yang harus di miliki pra penghafal. Tiga hal ini, katanya menjadi kunci utama agar mudah menghafal Qur’an. “harus Niat serta kemauan yang kuat, berdoa agar dimudahkan dalam menghafal dan menjauhhi maksiat. Tiga hal ini menjadi kunci utama untuk dapat menghafal qur’an,” pungkasnya.

Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS), Prof Ravik Karsidi dalam pembukaan musyawarah wilayah Asosisasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI) pekan lalu, menyampaikan apresiasinya bagi para penghafal Qur’an. Bahkan UNS memberikan kemudahan kuliah bagi para hafidz Qur’an.

“Kami memberikan kemudahan jalur masuk UNS bagi hafidz Qur’an, minimal 15 juz. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) ilmu Qur’an untuk mencetak para penghafal Qur’an,” katanya.* [Arief/Syaf/voa-islam.com]

 


latestnews

View Full Version