BANDUNG (voa-islam.com) - Pakar ekonomi syari’ah, Muhammad Syafi’i Antonio mengatakan, kebangkitan ekonomi Islam yang tengah digadang-gadang bukan sekedar harapan. Sejak aksi 212 silam, potensi kebangkitan Islam sudah terlihat, termasuk di bidang ekonomi.
“Tujuh juta jiwa lebih harus difungsikan sebagai kekuatan ekonomi. Alhamdulillah sekarang sudah terbentuk koperasi syar’iah 212,” ujar Antonio usai mengikuti salat Subuh berjamaah di Masjid Pusdai, Bandung, Ahad (15/1).
Dia menjelaskan, jihad ekonomi menjadi modal bagi jihad-jihad lainnya. Tanpa kekuatan ekonomi, kata dia, umat Islam tidak akan mampu berjihad di bidang lain.
“Kita tidak akan punya rumah sakit yang bagus tanpa ekonomi. Tidak akan menguasai media tanpa kekuatan ekonomi, tidak akan punya sekolah yang bagus tanpa kekuatan ekonomi,” katanya seperi dilansir Persisalamin.
Ketua Koperasi Syariah 212 itu melanjutkan, untuk menyukseskan kebangkitan ekonomi umat, ada dua hal penting yang harus dilakukan.
“Kita harus tingkatkan produksi kita kualitas maupun kuantitasnya. Kita ekspor produk-produk kita ke seluruh dunia,” ungkapnya.
“Pastikan kita lebih mencintai produk-produk lokal daripada produk luar. Cintai produk lokal, kurangi produk impor,” ajaknya.
“Kebangkitan ekonomi sesungguhnya adalah membeli produk saudaramu,” pungkas dia. [syahid/voa-islam.com]