JAKARTA (voa-islam.com) - Tak berlebihan lansiran informasi yang beredar dikalangan jurnalis yang beredar desas-desus dari Satuan Cyber BAIS TNI terkait bombastisnya pemberitaan Pokemon Go.
Pokemon GO besutan John Hanke yang juga pembuat Keyhole yang merupakan cikal bakal Google Earth dan Google Maps ini sudah memecahkan semua rekor dengan lebih dari 10 juta kali download ini hanya dalam kurun waktu satu minggu, bahkan melebihi rata-rata pengguna aktif harian twitter dan facebook.
Jika media online Viva melansir teori konspirasi dibalik game Pokemon Go yang kini makin meluas. Game besutan Nintendo, The Pokemon Company dan Niandic itu justru dikaitkan dengan teori konspirasi. Pengaitan Pokemon Go dan teori konspirasi ini dilandasi dari kebijakan privasi yang tertera dalam platform aplikasi tersebut.
Seorang pengguna internet dengan teliti melihat ada kebijakan pengguna Pokemon Go yang membuka pengawasan dari pemerintah maupun badan intelijen. Dikutip dari Gawker, Selasa 12 Juli 2016, pengguna internet itu menuliskan dalam sebuah platform forum Reddit, yang mana pengguna secara tak sadar telah memberikan izin kepada Pokemon Go mengakses kamera dan lokasi.
Pengguna Reddit itu menuliskan, pemain Pokemon Go juga otomatis memberikan akses penuh kepada game itu ke akun Google mereka. Guna meyakinkan, pengguna Reddit itu mengunggah kebijakan pada poin E tentang informasi pengguna. Dalam kebijakan tersebut, tertulis Pokemon Go bekerja sama dengan pemerintah dan penegak hukum maupun badan swasta untuk menegakkan dan menaati aturan pemerintah. "Kami mungkin membuka tiap informasi tentang Anda (atau anak Anda) yang ada pada kami atau untuk mengendalikan (informasi) untuk pemerintah, penegak hukum atau badan swasta," tulis kebijakan pengguna tersebut.
Berikut Informasi yang beredar dari Satuan Cyber BAIS TNI
Di Balik Games Pokemon go. Mohon diantisipasi permainan Pokemon Go yang mencari monster pokemon berbasis lokasi adalah sistem pengumpulan data dari National Geospatial Intelligence Agency, hal yang sama dilakukan CIA pd aplikasi Facebook.
Kerawanan timbul apabila anggota TD atau Keluarga memainkan dan mencati pokemon yang aneh (rare) dengan poin tinggi yang biasanya muncul di malam hari dan tempat yang aneh dan dekat tempat strategis.
Permainan ini via kamera smartphone dan melihat langsung animasi pokemon di layar HP, tetapi background tetap gambar nyata lokasi.
"Saran untuk rekan-rekan tidak usah main apps (Pokemon Go) tersebut, apalagi di dalam Kesatrian Militer/Mess/Komplek Militer. Secara tidak langsung pemain tidak sadar jika dia dimanfaatkan untuk mengumpulkan informasi berupa lokasi melalui gambar atau video yang menjadi background didalam permainan. Demikian untuk diperhatikan Khususnya Bagi Anggota TNI dn Polri." demikian tulis Rio mengutip sumber Satuan Cyber BAIS TNI.
Tim redaksi kami menilai, disisi lain, pengumpulan data video ini bisa jadi menjadi cara murah mengunggah foto atau video ke google street view tanpa harus mendatangkan mobil Google street views ke seluruh penjuru dunia, bagaiaman pendapat anda? Wallahu'alam bishowan.. [adivammar/voa-islam.com]