JAKARTA (voa-islam.com)- Tim cyber Ahok yang diyakini memperngaruhi beberapa sikap dan kebijakan media Indonesia kini nampaknya akan kewalahan ke depannya untuk mempengaruhi masyarakat, terlebih umat Islam.
Berikut adalah opini dari Hersubeno Arief, Jurnalis Senior/Konsultan Media dan Politik yang dikutip dari Instagram ustadz Fahmi Salim.
Aksi Bela Islam (ABI) mencatat fenomena baru, yakni munculnya kekuatan besar di dunia maya atau Muslim Mega-Cyber Army (MMCA). Mereka ini adalah pegiat sosial media yang berlatar belakang muslim perkotaan, terdidik dan sangat terkoneksi. Mereka termasuk jenis penduduk dunia yang disebut sebagai Native Digital.
Hasil kerja mereka sangat terasa, baik di dunia nyata, maupun dunia maya. Suksesnya ABI I,II dan III tak lepas dari peran mereka dalam menerobos berbagai “barikade’ yang dibangun penguasa dan aparat keamanan. Demikian pula halnya dalam Pilkada DKI.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Politicawave, sebuah lembaga yang mengamati lalu lintas percakapan di sosial media, pada dua pekan masa awal kampanye (23 Sept- 3 Okt), pasangan Ahok-Djarot sangat mendominasi. Dari total 243.859 percakapan, pasangan Ahok-Djarot memimpin dengan 146.460 percakapan, atau total share of awareness-nya sebesar 60.06 %. Net sentiment (selisih dari sentimen positif dengan sentimen negatif) Ahok-Djarot juga paling tinggi dibandingkan dua pasangan lainnya.
Situasinya menjadi berubah drastis setelah munculnya Aksi Bela Islam (ABI) I dan II sebagai buntut pidato Ahok di Pulau Seribu yang menyinggung tafsir Surat Al-Maidah 51. Pada tanggal 23 Sept-5 Okt 2016 ada sebanyak 117.039 percakapan tentang Ahok, 63.81 persen positif. Percakapan tentang Ahok pada tanggal 6 0ktober -20 November, atau setelah kasus Al-Maidah 51 melonjak menjadi hampir dua kali lipat sebesar 216.466 percakapan. Namun sentimen negatifnya lebih besar dibanding yang positif. Tercatat 126.872 (58.61 persen) negatif.
Sentimen negatif terhadap Ahok terus meningkat setelah aksi 212 (ABI III). Ahok tetap paling banyak dibicarakan, tapi dengan sentimen negatif yang sangat tinggi, yakni sebesar -92,047.
Terus menurunnya net sentiment Ahok-Djarot ini adalah hasil kerja dari Muslim Mega- Cyber Army yang rajin bergerilya di dunia maya. Walaupun tidak terkoordinasi, tanpa markas besar dan tanpa komando, namun mereka berhasil membuat keder Ahok Cyber Army yang nota bene lebih berpengalaman, professional, terkoordinasi. (Robi/voa-islam.com)