SAN FRANCISCO (voa-islam.com) - Twitter pada Kamis kemarin (3/5/2018) meminta semua penggunanya, sebanyak 330 juta akun, menggantikan kata sandi yang digunakan setelah terjadi sebuah eror mekanis pada sistem mereka.
Perusahaan itu mengatakan sebuah virus komputer mengungkapkan kata sandi para pengguna Twitter dalam sistem mereka. Walaupun Twitter sudah melakukan penyelidikan yang menunjukkan sistem mereka tidak diretas, perusahaan itu tetap menyarankan pengguna mengganti kata sandi.
Mereka tidak menjelaskan tepatnya berapa pengguna yang terpengaruh kebocoran sistem itu, lapor Anadolu Agency.
"Kami menemukan sebuah virus yang menyimpan kata sandi pengguna secara internal," cuit akun layanan pelanggan Twitter pada Kamis siang. "Kami sudah menangani virus itu dan tidak menemukan peretasan oleh siapa pun. Sebagai bentuk pencegahan, pengguna disarankan mengganti kata sandi yang digunakan."
Masalah itu tampaknya berakar dari cara perusahaan tersebut menyimpan kata sandi pengguna dengan mengubahnya menjadi serangkaian huruf dan simbol. Twitter mengatakan mereka menemukan satu bagian sistem yang menyimpan data asli, tanpa diubah.
"Kami menemukan virus di mana kata sandi pengguna disimpan tanpa proses pengubahan," kata CEO Twitter Jack Dorsey dalam pernyataannya. "Kami sudah memperbaiknya dan tidak melihat ada yang menyalahgunakan masalah itu. Kami yakin harus terbuka mengatasi masalah internal ini."
Walaupun virus ini berpotensi merugikan semua pengguna Twitter, dampaknya masih lebih kecil dari sejumlah kebocoran data lainnya. Oktober tahun lalu, Yahoo! mengatakan sebuah peretasan mempengaruhi kata sandi 3 miliar penggunanya empat tahun lalu.[fq/voa-islam.com]