View Full Version
Senin, 11 Nov 2019

Menulis di Medsos Juga Termasuk Dakwah

 

Oleh:

Siti Aisyah

Koordinator Penulisan Komunitas Muslimah Menulis Depok

 

 

TAHUKAN Anda, berdakwah dan beramar makruf nahi mungkar merupakan salah satu kewajiban seorang Muslim? Ketika kita mendengar kata dakwah, spontan terpikir dalam benak kita itu tugasnya seorang ustadz/kiai/dai. Dan satu lagi, yang sering saya dengar, berdakwah ya ceramah di depan podium dikelilingi orang banyak. Saya juga dulu berpikiran seperti itu. Anda pun tentunya berpikiran demikian bukan?

Memang betul, dakwah itu kan menyampaikan suatu kebenaran salah satunya dengan ceramah. Nah, jangan salah ternyata ceramah itu merupakan salah satu teknik penyampaian dalam berdakwah. Ternyata, yang sering kita lewati adalah berdakwah melalui tulisan. Ya, dakwah melalui tulisan. Tentunya menulis merupakan sebuah aktivitas yang sering kita lakukan, baik di rumah, di sekolah, di tempat kerja atau di mana pun kita berada.

Perintah yang Allah turunkan pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW adalah membaca dan menulis. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Al-Alaq ayat 1-5 yang artinya, “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan, ia menciptakan manusia dari darah yang kental. Bacalah demi Tuhanmu yang mulia, yang mengajari (manusia) dengan pena, Mengajari manusia sesuatu yang tidak diketahui.”

Dalam ayat di atas, sangat jelas sekali, kata pena (al-qalam) merupakan komponen penting untuk mengajari manusia sesuatu yang belum diketahuinya.  Namun, perintah Allah kepada manusia itu tidak hanya menulis saja, tapi harus digabungkan dengan membaca. Dengan banyak membaca, tentunya kita bisa menuangkan ide dari bacaan tersebut dengan goresan pena agar menghasilkan tulisan yang baik dan sesuai dengan kaidah sebuah tulisan. Antara membaca dan menulis akan saling melengkapi dan menyempurnakan.

Jangan salah, menulis juga bisa dijadikan sebagai sarana untuk berdakwah, apalagi di era perkembangan teknologi. Kata orang sih, mulai memasuki era generasi Z. Generasi Z itu mereka yang lahir pada tahun 1997 dan setelahnya, sudah melek internet dari kecil, lebih jago dalam berbisnis, lebih peduli terhadap isu lingkungan, lebih mudah mengalami stres, serta generasi yang paling beragam dan toleran.

Nah, setelah kita tahu, bagaimana prilaku kebanyakan generasi Z ini, kita bisa merancang dan memilih media apa yang baiknya digunakan untuk mendakwahi generasi Z ini.

Ternyata, berdakwah lewat tulisan sangat efektif, efesien dan akurat jika sasarannya adalah generasi Z, karena mereka sudah terbiasa menggunakan gawai sedari kecil dan sering menulis lalu mengunggah ide dan gagasannya ke media WA, FB, IG, Twitter dan lainnya. Jadi, menulis di medsos juga termasuk dakwah.

Maka, anggapan tugas dakwah itu hanya buat mereka yang bisa bicara di depan podium saja bisa terbantahkan. Mereka yang tidak bisa ceramah juga bisa berdakwah lewat tulisan. Tulisan yang kita buat berupa ide-ide terkait permasalahan umat dengan aturan Islam sebagai solusinya.*


latestnews

View Full Version