SAN FRANCISCO (voa-islam.com) - Twitter dan Facebook menangguhkan sejumlah akun yang baru dibuat karena menyebarkan hoaks tentang pemungutan suara di AS.
Mengutip Reuters, Twitter menangguhkan akun-akun tersebut karena beraktivitas mencurigakan. Salah satu akun yang dibekukan, SVNewsAlerts, memiliki 78.000 pengikut dan mengikuti 10.000 orang selama seminggu belakangan.
Akun-akun tersebut melanggar kebijakan platform mikrobolog tersebut soal 'koordinasi', yaitu mengunggah konten yang identik dan berusaha tampil independen, untuk menutupi perilaku otomatis.
Akun SVNewsAlerts berulang kali memperingatkan soal kerusuhan pemilu dan isu soal keamanan dan keandalan pemungutan suara.
Facebook juga menangguhkan laman (page) bernama SVNewsAlerts, namun menolak untuk berkomentar. Platform tersebut dikabarkan juga menangguhkan sejumlah akun karena aktivitas mencurigakan.
Laporan palsu tentang penipuan dan penundaan pemungutan suara bertebaran di media sosial di AS, yang mengadakan pemungutan suara Pemilu Presiden pada Selasa (3/10/2020) waktu setempat.
FBI dan pengacara New York mengatakan sedang menyelidiki panggilan otomatis berisi desakan untuk tetap berada di rumah, yang juga terjadi di beberapa negara bagian lainnya. [syahid/voa-islam.com]
sumber: inilah.com