View Full Version
Senin, 30 Dec 2013

Nouri al-Maliki : Karbala Harus Menjadi Kiblat Umat Islam se-Dunia

BAGDAD (voa-islam.com) - Perdana Menteri Irak Nouri al–Maliki, menyatakan, bahwa kota suci Syiah Karbala harus menjadi kiblat seluruh Muslim di dunia,tegasnya.  

“Karbala harus menjadi kiblat Muslim se-dunia, karena Imam Hussein (cucu kedua Nabi Muhammad”, tegasnya. Imam Husien yang menjadi Nabi, menjadi imam bagi golongan Syiah,  pernytaaan Nouri al-Maliki itu, dikemukakan, Jumat, 27/12/2013.

Sementara itu, Ulama Saudi menanggapi pernyataan Perdana Menteri Irak, dinilai sebagai provokasi dan hasutan yang akan memporak-porandkan dunia Islam, dan memperdalam perpecahan antara golongan Sunni-Syiah.

“Masalah ini sudah disepakati oleh semua ulama, baik Sunni dan Syiah. Mereka semua setuju bahwa kiblat adalah Ka'bah yang berada  di Makkah, sebagai kiblat umat Islam di seluruh dalam melaksanakan shalat mereka”,  kata Nasser al-Honeini, Profesor di Center of  Islamic Contemporary di Arab Saudi.

Honeini menambahkan bahwa pernyataan Maliki mendistorsi Islam, karena iman tidak mengatakan bahwa umat Islam harus berdoa ke arah makam seseorang.

Khaled al-Mosleh, professor dari Universitas Qassim di Arab Saudi , menjelaskan pernyataan Maliki sebagai “omong kosong” dan tidak sesuai dengan hukum syariah Islam.

“Fakta pernyataan seperti itu dibuat oleh seseorang yang memiliki kedudukan  penting  sebagai perdana menteri Irak adalah bencana,mengingat dia orang yang berpendidikan . Jika ia membuat pernyataan seperti itu, apa yang harus kita harapkan dari orang-orang berpendidikan?”, kata Mosleh kepada Al Arabiya News.

Maliki , seorang tokoh Syiah memiliki hubungan dekat dengan Iran dan Amerika dan sering dituduh mempromosikan agenda sektarian di Irak .

Ketika Maliki mengunjungi Amerika Serikat pada bulan Oktober beberapa Senator AS mengirimkan surat kepada Presiden Barack Obama di mana mereka menuduh Maliki mendukung Syiah dan melakukan kejahatan terhadap  Sunni di negaranya.

“Dengan terlalu sering menonjolkan agenda sektarian dan otoriter, Perdana Menteri Maliki dan sekutu-sekutunya telah melakukan berbagai bentuk kehjahatan terhadap Sunni, dan Kurdi Irak, dan mereka dihancurkan, dan tidak segan-segan al-Maliki mengancam kalangan Syiah yang bersikap moderat di Irak.

Kegagalan Maliki sedang membangun  suasana yang lebih kondusif bagi Muslim Sunni, mengakibatkan Irak jatuh ke tangan kelompok al- Qaeda, dan memicu munculnya kekerasan yang bersifat spiral, dan tidak akan pernah habis-habis. Akhirnya, Irak akan masuk kubungan perang antara Syiah-Sunni, seperti yang sekarang  yang terjadi di Suriah. Perang yang sangat dahsyat, dan menghancurkan seluruh Suriah. af/aby


latestnews

View Full Version