View Full Version
Sabtu, 17 Oct 2015

Ikhwanul Muslimin Yordania Menuntut Diakhirinya Hubungan Yordania-Zionis

AMMAN (voa-islam.com) – Rakyat Yordania menyerukan diakhirinya perjanjian damai dengan Israel. Para pengunjuk rasa melakukan aksi demonstrasi di ibukota di Amman membakar bendera Israel, dan menyerukan diakhirinya perjanjian damai dengan Israel, Sabtu, 17/10/2015.

Ribuan demonstran Yordania turun ke jalan pada hari Jumat menyerukan pemerintah Yordania membatalkan perjanjian damai dengan Israel, karena melakukan pelanggaran merusak kompleks Masjid al-Aqsha di Yerusalem. Zionis-Israel terus melakukan usaha-usaha penghancuran terhadap al-Aqsha.

Demonstrasi menentang Zionis-Israel meledak usai sholat Jumat, yang diikuti sekitar 5.000 warga Amman, di mana mereka membakar bendera Israel. Tidak ada kedutaan Zionis di tanah Yordania. "Tidak ada kedutaan Zionis di tanah Yordania," teriak para demonstran, di mana para pengunjuk rasa sebagian besar anggota oposisi Ikhwanul Muslimin.

Mereka menuntut pembatalan perjanjian damai 1994 Jordan-Israel, yang membawa "Perjanjian Wadi Araba dengan Israel”, dan negara Zionis itu sudah berulangkali melakukan "pelanggaran" terhadap warga Palestina di Yerusalem.

"Tanah adalah milik kita, Yerusalem adalah milik kita dan Allah beserta kita”, ungkap spanduk yang dibawah para demonstran. Protes anti-Israel juga diadakan di kota-kota utara Zarqa dan Irbid, di Mafraq di timur, Jerash di dekat pelabuhan selatan Aqaba.

Jordan memiliki hak perwalian atas kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem, tempat suci Muslim dan sekarang bergemuruh Intifadah antara Muslim Palestina dan pasukan Israel. Intifadah ini diserukan oleh para pemimpin Muslim dan gerakan Hamas di Gaza dan Tepi Barat.

Kekerasan telah menyebar ke seluruh kota Yerusalem, Tepi Barat yang diduduki Israel dan Jalur Gaza. Kekerasan mulai 1 Oktober, ketika anggota Hamas, yang menguasai Gaza, membunuh seorang pemukim Yahudi dan anak-anak mereka di Tepi Barat.

Sejak itu, warga Palestina melakukan serangkaian serangan dengan menggunakan pisau menusuk warga Yahudi, sebagai protes kekerasan telah menyapu wilayah Palestina. Tujuh orang Israel tewas dan puluhan luka-luka, dan tiga puluh tiga warga Palestina juga tewas, termasuk dugaan penyerang, dan ratusan lainnya terluka dalam bentrokan dengan pasukan Israel.

Protes yang berlangsung hari Jumat menyerukan "Jumat revolusi" terhadap Israel, dan sebagai protes larangan polisi Yerusalem yang melarang warga Palestina di bawah 40 dari shalat di al-Aqsa. Bulan lalu Raja Abdullah II memperingatkan bahwa bentrokan di al-Aqsha bisa memiliki "konsekuensi serius" dan setiap "provokasi" di Yerusalem bisa merusak hubungan antara Yordania dan Israel.

Yordania menandatangani perjanjian damai dengan Zionis, sejak zamannya Raja Husien, hingga kini. Satu-satunya negara Arab yang membuka hubungan diplomatik dengan Zionis-Israel, hanyalah Yordania. Raja Husien telah dikebiri oleh Zionis, melalui Amerika, sehingga Raja Husien, tidak lagi dapat berkutik.  Sekarang Raja Abdullah ingin terus mempertahankan hubungan dengan Zionis.(sasa/aby/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version