View Full Version
Sabtu, 26 Jan 2013

Twitter Bekukan Akun Milik Mujahidin Al-Shabaab

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Twitter telah membekukan akun milik kelompok pejuang Islam Al-Shabaab di jejaring sosial tersebut, mengklaim bahwa penutupan itu dikarenakan Al-Shabaab menggunakan akunnya untuk melakukan ancaman kekerasan yaitu akan membunuh sandera warga Kenya.

Awal bulan ini, Al-Shabaab menggunakan Twitter untuk mengumumkan bahwa kelompok itu akan membunuh seorang sandera Prancis dan kemudian mengatakan telah melakukannya.

Twitter menolak untuk mengomentari pembekuan tersebut berdalih aturan mereka yang mengatakan bahwa ancaman kekerasan dilarang.

Pada hari Rabu, akun Al-Shabaab memasang link ke sebuah video dari dua PNS Kenya yang disandera di Somalia, mengatakan kepada pemerintah Kenya bahwa kehidupan kedua orang itu berada dalam bahaya kecuali Kenya melepas semua Muslim yang ditahan pada "apa yang disebut tuduhan terorisme" di negara tersebut, laporan kantor berita Reuters.

Laura Hammond, dosen senior dalam studi pembangunan di Sekolah Oriental dan Studi Afrika (Soas) di London, mengatakan bahwa AS sejak lama menginginkan akun Twitter Al-Shabaab ditutup, tetapi tidak memiliki sarana hukum untuk memaksa Twitter untuk bertindak.

..AS sejak lama menginginkan akun Twitter Al-Shabaab ditutup, tetapi tidak memiliki sarana hukum untuk memaksa Twitter untuk bertindak..

"Akun ini sudah dalam bahasa Inggris yang baik, yang mengarah kepada spekulasi mengenai apakah penulis merupakan orang Somalia atau anggota asing dari gerakan tersebut," katanya kepada BBC.

"Kelompok ini telah menggunakan akun tersebut untuk menjangkau calon potensial, tetapi lebih sering digunakan untuk membantah informasi dari pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika (AMISOM) dan Pasukan Pertahanan Kenya.

"Al-Shabaab telah mencoba untuk melawan retorika tentang gagasan bahwa kelompok itu melemah dan Somalia sedang bergerak tanpa mereka."

Al-Shabaab, yang berafiliasi dengan Al-Qaidah, mengatakan membunuh agen intelijen Prancis Denis Allex pekan lalu sebagai pembalasan atas operasi gagal militer Prancis  untuk membebaskannya.

Pemerintah Perancis telah mengatakan dengan yakin bahwa Allex tewas dalam serangan tersebut, di mana dua komando Prancis juga tewas.

Denis Allex - mata-mata Prancis - diculik di Somalia pada bulan Juli 2009.

Al-Shabaab telah dipaksa keluar dari kota-kota utama Somalia selama 18 bulan terakhir tetapi masih menguasai bagian wilayah pedesaan selatan dan tengah Somalia.

Meski telah terusir, kelompok itu tetap mampu melakukan serangan jibaku dan juga penyergapan-penyergapan terhadap pasukan Somalia serta AMISOM di dalam dan di luar ibukota Mogadishu yang menimbulkan korban yang tidak sedikit dikalangan pasukan pemeritah dan sekutunya. (an/bbc)


latestnews

View Full Version