View Full Version
Senin, 18 Nov 2013

4 Jenderal Suriah Tewas dalam Serangan Bom di Markas Transportasi Militer Hasrata

HARASTA, SURIAH (voa-islam.com) - Setidaknya 31 tentara, di antaranya empat jenderal, dilaporkan tewas dalam ledakan bom besar yang menargetkan gedung administrasi di pinggiran kota Damaskus, sebuah kelompok pemantau mengatakan.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan ledakan pada Ahad (17/11/2013) malam terjadi di pinggiran Harasta, timur laut ibukota.

"Tiga jenderal dan seorang brigadir jenderal di antara 31 tentara tewas dalam serangan bom yang menyebabkan bangunan di markas transportasi militer di Harasta runtuh," kata Rami Abdel Rahman, direktur kelompok pengawas tersebut.

Waktu dari serangan itu sangat penting karena terjadi di tengah serangan besar rezim Suriah pada wilayah-wilayah pejuang oposisi di sekitar Damaskus, kata Rahman.

"Hanya staf malam yang bertugas ketika ledakan terjadi. Jika bom meledak satu jam sebelumnya, mungkin sudah ada sampai dengan 200 orang yang tewas," katanya melalui telepon. Dia mengatakan orang lain terluka tapi korban tewas itu tidak akan bertambah.

Bom tersebut tampaknya telah ditempatkan "di dalam atau di bawah bangunan dalam terowongan", ia menambahkan, menunjukkan ada kemungkinan pejuang oposisi telah menyusup ke markas tersebut.

Sebuah kelompok pejuang oposisi, brigade Direh al-Aasmeh, menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu.

Observatorium itu mengatakan tidak jelas apa jenis bom yang digunakan, tetapi bahwa kekuatan ledakan meratakan gedung tersebut. Sebuah video yang didistribusikan oleh kelompok itu, yang merupakan bagian dari Tentara Pembebasan Suriah (FSA), menunjukkan bangunan itu runtuh sepenuhnya.

Tidak ada konfirmasi segera dari media negara atau pejabat Suriah.

Dalam beberapa pekan terakhir, tentara dan orang-orang bersenjata pro-Assad telah merebut medan pertempuran di utara sementara pejuang pejuang oposisi telah menggunakan bom dan serangan serangan mortir ke wilayah yang dikuasai pemerintah, termasuk ibukota.

Harasta sebagian besar dikuasai pemerintah, tetapi pejuang oposisi telah berusaha sejak musim panas 2012 untuk maju ke dalamnya. (an/aje)


latestnews

View Full Version