View Full Version
Sabtu, 02 Aug 2014

Zionis-Israel Menggunakan 70.000 Bom Menyerang Gaza

GAZA CITY (voa-islam.com) - Sumber Resmi  Palestina Resmi dan Organisasi Hak Asasi Manusia yang memantau kekejaman yang sangat mengerikan akibat perang  terhadap rakyat di Jalur Gaza oleh Zionis-Israel selama hampir 4 minggu mengeluarkan laporan  statistik yang sangat  mengejutkan, Sabtu, 2/8/2014.

Dengan nama sandi ‘Operasi Pelindung’ Zionis- Israel melancarkan serangan yang sangat dahsyat terhadap Gaza, dan dengan dalih menghentikan serangan roket  Hamas telah mengakibatkan kahncuran secara total terhadap Gaza. Zionis-Israel berusaha menghancurkan seluruh  terowongan yang digunakan oleh Hamas yang digunakan menyerang ke Israel.

Sebaliknya, berbicara kepada kantor berita Turki, Anadolu, juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina,  Ashar Qudra,  menunjukkan bahwa mesin perang Israel telah menewaskan lebih 2000 warga Palestina, termasuk 350 anak-anak, 170 wanita dan 60 orang tua,  8375 orang, termasuk 2.510 anak-anak, 1.630 perempuan dan 310 lansia terluka. Hampir semua adalah warga sipil.

Dibagian lain, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan, Mofeed Al-Hasayneh, mengatakan bahwa agresi Israel telah menghancurkan 5.238 unit rumah hancur total,  dan rumah 30.050 mengalami kerusakan berat. Dua belas rumah milik pejabat senior Hamas dan anggota parlemen terpilih di antara mereka meledak  oleh rudal Zionis-Israel. Masjid, kantor,  rumah sakit,  dan sekolah, kantor UNWRA, tempat pengungsian tak luput dari target serangan Zionis.

Lebih jauh, menurut seorang pejabat Hamas, mengatakan, dampak serangan Zionis-Israel telah menyebabkan kerugian sekitar $ 4 miliar dolar, khususnya dampak kerusakan di Jalur Gaza, ungkap seorang pejabat Palestina mengatakan kepada kantor berita Petra.

Menurut Menteri  Perumahan dan Pekerjaan Umum Palestsina, Mofeed Al-Hasayna, yang berbicara pada sebuah konferensi pers di Rumah Sakit Shifa di Gaza hari ini, serangan Israel telah menghancurkan lebih dari 40.000 rumah dan mengungsi 10.000 keluarga.

Al-Hasayna memperingatkan konsekuensi bencana dari penembakan terus menerus terhadap sasaran sipil di Gaza. "Kami tidak punya tempat untuk menampung keluarga pengungsi," katanya.

Dia menyerukan kepada masyarakat internasional memberikan bantuannya kepada rakyat Palestina dan bantuan itu sangat mendesak untuk para korban agresi Zionis-Israel.

Pasokan listrik di Gaza sangat dibatasi setelah pemboman terhadap pusat pembangkit listrik di Jalur Gaza. Polusi dari senjarta rudal yang ditembakkan Zionis, kemungkinan merupakan risiko kesehatan utama, termasuk  setelah Israel  menghantam pusat pengolahan air limbah. 

Hal ini menyatakan bahwa Israel telah menggunakan lebih dari 70.000 bom dalam perang terhadap warga sipil di Jalur Gaza, dan  7318 rudal telah ditembakkan oleh jet tempur Zionis,  13.866 rudal ditembakkan oleh angkatan laut Zionis,  dan 30.581 ditembakkan oleh tank dan artileri yang Zionis-Israel  perbatasan timur wilayah Gaza.

Sebagai tanggapan, pejuang perlawanan Palestina telah menembakkan 3.000 roket buatan terhadap pemukiman, pangkalan militer dan kota di seluruh Israel. Bandara di Tel Aviv ditutup untuk beberapa waktu sebagai maskapai penerbangan membatalkan penerbangan ke negara Zionis.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengumumkan pada Kamis malam bahwa Koordinator Khusus untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Robert Serry, menerima jaminan dari Angkatan Bersenjata Israel dan faksi-faksi perlawanan Palestina untuk mengamati 72 jam gencatan senjata kemanusiaan tanpa syarat.  Tapi, gencatan senjarta itu, tak bertahan lama, kemudian pecah kembali perang antara Zionis-Israel dengan Hamas.

Tak ada gencatan senjata yang bisa dijalankan oleh Hamas, karena militer Zionis-Israel terus melakukan serangan segala penjuru, darat, laut dan udara, dan berskala sangat luas. Dalam satu malam, di wilayah Selatan Gaza, lebih 70 orang tewas dalam serangan satu malam.

*mashadi/mem/voa-islam.com


latestnews

View Full Version