View Full Version
Rabu, 11 Feb 2015

Presiden Barack Obama Menyatakan Kayla Mueller Telah Tewas

WASINGTON ( voa-islam.com) - Barack Obama, Presiden AS, telah mengkonfirmasi kematian seorang sandera AS yang diselenggarakan oleh Negara Islam Irak dan Levant (ISIL).

Gedung Putih mengeluarkan pernyataan pada hari Selasa mengkonfirmasi kematian Kayla Mueller, yang telah dilaporkan tewas dalam serangan udara terhadap posisi ISIL dilakukan oleh militer Yordania pada hari Jumat.

"Tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan, Amerika Serikat akan mencari dan mengadili para teroris yang bertanggung jawab untuk penangkaran Kayla dan kematian," kata Obama dalam sebuah pernyataan.

Menteri Pertahanan Chuck Hagel mengeluarkan pernyataan yang mengatakan dunia ini "bersatu dalam mengutuk pembunuhan terus ISIL dan pemenjaraan orang tak berdosa".

Keluarga Mueller juga mengeluarkan pernyataan yang mengatakan mereka diberitahu ia telah meninggal.

Dalam pernyataan yang dimuat di situs bersimpati kepada kelompok bersenjata, ISIL mengklaim bahwa Mueller dimakamkan di bawah puing-puing setelah serangan udara oleh jet tempur Yordania di Raqqa, Suriah utara.

Berbicara kepada wartawan, Sekretaris Pers Gedung Putih, Josh Earnest, tidak mengkonfirmasi apakah Mueller terbunuh akibat pengeboman Yordania, tapi tidak ada bukti bahwa warga sipil di daerah sasaran sedang berkumpul.

Kayla Mueller (26-tahun) dari Prescott, Arizona, telah ditawan di Agustus 2013, di kota Suriah Aleppo, setelah meninggalkan rumah sakit 'Doctors Without Borders', dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh keluarga Arizona Senator John McCain.

Orang tua Mueller mengatakan putri mereka telah mengabdikan karirnya "untuk membantu mereka yang membutuhkan di negara-negara di seluruh dunia", sejak lulus dari Northern Arizona University pada tahun 2009.

Mueller tinggal dan bekerja dengan kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan di India utara, Israel dan wilayah Palestina, sebelum pulang ke Arizona pada tahun 2011 dan bekerja di sebuah klinik HIV / AIDS dan tempat penampungan perempuan.

Kayla Mueller mungkin terlibat dalam operasi intelijen fihak AS dengan kedok sebagai relawan.

Seperti pembunuhan  terhadap Usamah bin Laden,  seorang agen CIA yang menyamar sebagai dokter, dan melakukan vaksinasi di Pakistan, sampai menemukan tempat Usama bin Laden, kemudian tempat tinggalnya di serbu SEAL, dan menewaskan tokoh al-Qaidah itu. (dimas/aby/voa-islam.com)
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

WASHINGTON (voa-islam.com) - Presiden nBarack Obama, mengkonfirmasi kematian seorang sandera AS, Kayla Mueller yang ditahan oleh ISIS di Irak, tegasnya, Selasa, 9/2/2015.

Gedung Putih mengeluarkan pernyataan mengkonfirmasi kematian Kayla Mueller, yang dilaporkan tewas dalam serangan udara terhadap posisi yang dilakukan oleh militer Yordania pada hari Jumat.

"Tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan, Amerika Serikat akan mencari dan mengadili para teroris yang bertanggung jawab untuk penanahan Kayla dan kematiannya," kata Obama dalam sebuah pernyataan di Gedung Putih, Selasa.

Menteri Pertahanan Chuck Hagel mengeluarkan pernyataan mengatakan dunia harus  "bersatu dalam mengutuk pembunuhan yang dilakukan oleh ISIS dan pemenjaraan orang tak berdosa".

Keluarga Mueller juga mengeluarkan pernyataan yang mengatakan mereka diberitahu ia telah meninggal. Dalam pernyataan yang dimuat di situs bersimpati kepada kelompok bersenjata, ISIS mengklaim bahwa Mueller dimakamkan di bawah puing-puing setelah serangan udara oleh jet tempur Yordania di Raqqa, Suriah utara.

Berbicara kepada wartawan, Sekretaris Pers Gedung Putih, Josh Earnest, tidak mengkonfirmasi apakah Mueller terbunuh akibat serangan udara Yordania, dan mengatakan tidak ada bukti bahwa warga sipil di daerah sasaran menjadi sasaran serangan udara Yordania.

Kayla Muller (26-tahun) dari Prescott, Arizona, telah ditawan di Agustus 2013, di kota Suriah Aleppo, setelah meninggalkan tempata berkerja di rumah sakit Doctors Without Borders, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh keluarga Arizona Senator John McCain.

Orang tua Mueller mengatakan putri mereka telah mengabdikan karirnya "untuk membantu mereka yang membutuhkan bantuan medis di negara-negara di seluruh dunia", sejak lulus dari Northern Arizona University pada tahun 2009.

Mueller tinggal dan bekerja dengan kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan di India utara, Israel dan wilayah Palestina, sebelum pulang ke Arizona pada tahun 2011 dan bekerja di sebuah klinik HIV / AIDS dan tempat penampungan perempuan.

Mungkin juga Kayla mempunyai misi mata-mata di Irak yang dibutuhkan oleh AS dengan kedok sebagai relawan. (dimas/aby/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version