View Full Version
Rabu, 11 Feb 2015

Palestina Buka Kedutaan Besar di Swedia

STOCKHOLM, SWEDIA (voa-islam.com) - Palestina telah membuka kedutaan besar mereka di ibukota Swedia Stockholm, yang pertama di Eropa Barat tengah kemarahan Israel.

Menurut sumber resmi Swedia, Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Menteri Luar Negeri Swedia Margot Wallstrom menghadiri upacara peresmian kedutaan Palestina di Stockholm pada Selasa (11/2/2015) malam.

Moahmoud Abbas saat ini di Stockholm untuk mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Swedia dan mengamankan hubungan yang lebih erat dengan negara Eropa tersebut.

Sebelumnya pada hari itu, Swedia mengumumkan keputusan untuk meningkatkan bantuan keuangan kepada Palestina, tetapi juga mendesak pihak berwenang Palestina untuk melaksanakan reformasi, khususnya berkaitan dengan situasi perempuan di negara itu.

"Ada tantangan: kita harus saling membantu untuk memerangi korupsi, meningkatkan kesetaraan gender, meningkatkan penghormatan terhadap hak asasi manusia, dan tentu saja melanjutkan proses pembangunan negara," kata Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven selama pertemuan dengan Abbas.

Swedia dikabarkan berencana untuk meningkatkan bantuan keuangan kepada Palestina dengan nilai 1,5 miliar Croown (179.740.000 USD) selama lima tahun ke depan.

Sementara itu Abbas, untuk bagian itu, meyakinkan para pejabat Swedia bahwa reformasi saat ini sedang berlangsung di Palestina.

"Wanita akan memainkan peran sentral dalam lembaga kami pada tingkat politik, dan konteks kota, dalam sistem peradilan, dalam organisasi keamanan, dan pada semua tingkatan lain. Kami akan terus mengembangkan lembaga kami, dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan mereka (perempuan) untuk mencapai apa yang orang-orang kami telah berkorban begitu banyak untuk itu, "presiden Palestina menyatakan.

Dia juga meminta negara-negara lain untuk mengikuti jalan Swedia yang merupakan negara anggota Uni Eropa pertama di Eropa Barat yang mengakui negara Palestina.

Reaksi Israel

Zioniis Israel telah mengecam pemerintah Swedia untuk peresmian kedutaan Palestina.

Keputusan ini "merupakan konsekuensi yang disayangkan dari kebijakan keliru yang diterapkan oleh pemerintah Swedia. Ini tidak akan ada gunanya dan tentu saja tidak memajukan kita dalam mengejar negosiasi, "kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Emmanuel Nahason.

Israel memanggil pulang dubesnya dari Swedia setelah keputusan Stockholm untuk mengakui Palestina, menunjukkan bahwa rezim Tel Aviv sangat mengkhawatirkan apresiasi terhadap Palestina di negara Barat.

Menteri Luar Negeri Swedia juga menunda kunjungan ke Israel pada bulan Januari, seolah-olah dalam menanggapi kritik lanjutan Zionis Israel terhadap hubungan hangat Stockholm dengan Palestina.

Sekitar 135 pemerintah sejauh ini mengumumkan dukungan resmi mereka untuk kedaulatan Palestina. Parlemen di negara-negara besar Eropa, termasuk Spanyol, Perancis, Inggris, Irlandia dan Portugal serta Parlemen Eropa telah secara simbolis mendukung upaya Palestina untuk diakui sebagai sebuah negara. (st/ptv)


latestnews

View Full Version