TAIZ, YAMAN (voa-islam.com) - Koalisi yang dipimpin Saudi pada hari Rabu (29/4/2015) menerjunkan, senjata bagi para pejuang komite perlawanan rakyat pro-pemerintah Abdu Rabbdu Mansour Hadi di kota Taiz Yaman.
Yemen Post mengutip sumber-sumber lokal mengatakan senjata-senjata itu jatuh di beberapa bagian kota tapi menolak untuk memberikan informasi tentang jenis dari senjata tersebut.
Ini merupakan kali kedua koalisi Saudi mengirimkan senjata lewat udara kepada petempur pro Hadi. Sebelumnya pada awal bulan ini koalisi Saudi juga menjatuhkan senjata kepada milisi pro pemerintah Hadi di kota pelabuhan Aden yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan perlawanan pasukan pro Hadi melawan pemberontak Syi'ah Houtsi.
Sementara itu, konfrontasi antara komite perlawanan rakyat dan pemberontak Syi'ah Houtsi berlanjut pada hari Rabu di Wadi Al-Qadhi dan daerah lalu lintas namun tidak ada laporan tentang korban.
Di Aden, jet-jet tempur dari koalisi menghantam konvoi pemberontak Syi'ah Houtsi dan pasukan mendukung mereka serta posisi-posisi yang dikendalikan oleh Syi'ah Houtsi termasuk daerah dekat Aden sehingga membunuh puluhan dari mereka.
Dalam beberapa hari terakhir, pejuang perlawanan rakyat di Aden, Taiz, Dhale dan Marib maju pada front-front pertempuran kunci, membunuh dan menangkap sejumlah pemberontak Syi'ah Houtsi dan merebut kembali daerah-daerah itu.
Pada hari Selasa, jet dari koalisi menargetkan Bandara Internasional Sana'a untuk mencegah sebuah pesawat kargo Iran yang membawa pasokan kepada pemberontak Syi'ah Houtsi mendarat.
Pesawat Iran itu melanggar blokade di pelabuhan laut dan udara Yaman dan tidak menggubris panggilan untuk berbalik arah sehingga koalisi meresponnya dengan menghantam landasan bandara.
Blokade terhadap pelabuhan laut dan udara diberlakukan oleh koalisi tak lama setelah melancarkan operasi militer terhadap pemberontak Syi'ah Houtsi dan pasukan pembangkang yang mendukung mantan presiden Ali Abdullah Saleh pada tanggal 26 Maret.
Blokade ini bertujuan untuk mencegah pemberontak Syi'ah Houtsi dukungan Iran itu untuk mendapatkan senjata dan dukungan lainnya dari luar. (aa/yp)