View Full Version
Jum'at, 01 May 2015

Malaysia Bantah Tuduhan Israel Bahwa Hamas Latih Mahasiswa di Perbatasan

KUALA LUMPUR, MALAYSIA (voa-islam.com) - Malaysia membantah tuduhan oleh dinas rahasia Israel bahwa Hamas telah memberikan pelatihan militer di wilayah perbatasannya bagi mahasiswa para Palestina yang belajar di universitas Malaysia.

Deputi Menteri Dalam Negeri Wan Junaidi Tuanku Jaafar mengatakan kepada The Anadolu Agency pada hari Kamis (30/1/2015) bahwa tuduhan tidak disertai rujukan adalah murni untuk menciptakan "persepsi sakit" dari Malaysia, sebuah negara mayoritas Muslim.

"Ini adalah proses yang normal bagi Israel. Mereka hanya akan menuduh setiap negara tanpa berpikir dua kali. Mereka tidak suka Malaysia dan sebaliknya, jadi ini adalah strategi mereka," katanya.

"Mereka hanya menciptakan alasan untuk menentang Malaysia."

Pada hari Selasa, harian Israel Haaretz mengutip klaim oleh pejabat Shin Bet bahwa Hamas sedang melatih PARA warga Palestina dari Tepi Barat saat ini belajar di Malaysia untuk melaksanakan operasi militan di bawah naungan sayap bersenjata Hamas.

Menurut surat kabar tersebut, para mahasiswa itu telah dilatih untuk beroperasi "menyamar" setelah mereka kembali ke Tepi Barat.

Hamas telah mengejek laporan itu sebagai omong kosong.

"Tuduhan Shin Bet ... tidak berdasar, hanya kebohongan," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

Dikatakan tuduhan itu dimaksudkan untuk meningkatkan tekanan pada mahasiswa Palestina yang berbasis di luar negeri.

"Tuduhan Israel ditujukan untuk mencegah para mahasiswa Tepi Barat [Palestina] bepergian ke luar negeri untuk melanjutkan studi mereka dan memberikan pembenaran bagi penangkapan mereka setelah mereka kembali," tambah kelompok tersebut.

Pada hari Kamis, Jaafar menegaskan posisi pemerintah Malaysia bahwa mereka tidak akan pernah mengizinkan latihan militer asing apapun atau militan untuk melakukan kegiatan di negara itu.

Klaim Selasa adalah yang kedua kalinya dimana pada tahun lalu bahwa Malaysia telah dipaksa untuk menyangkal tuduhan tersebut

Pada bulan Juli 2014, Jerusalem Post melaporkan bahwa negara itu telah perperan sebagai tempat pelatihan bagi para pejuang Hamas.

"Laporan itu tidak benar dan sangat menyesatkan," kata Wakil Menteri Dalam Negeri Malaysia Wan Junaidi AA pada bulan Juli.

"Kami akan mengejar masalah ini melalui saluran tertentu, karena kita tidak memiliki hubungan diplomatik dengan mereka [Israel]," katanya.

Malaysia adalah negara yang telah sangat vokal dalam mengkritik Israel.

Negara ini telah menyoroti "gangguan" dari Israel dan "tindakan brutal" yang mereka telah ambil untuk menaklukkan tetangga Palestina, di mana Malaysia mengatakan warga Palestina telah hidup dalam ketakutan dan bahaya selama beberapa dekade. (st/aa)


latestnews

View Full Version